Biasakan (diri anda) untuk menyimak nasehat-nasehat.

 Karena apabila hati kosong dari nasehat-nasehat, maka ia akan buta” (Imam Abdul Qadir Al Jailani)

Catatan:
“Agama adalah nasehat”.
Begitulah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Artinya tidak akan sempurna agama seseorang bila nasehat hilang dari kehidupannya.

Apalagi bila melihat kenyataan yang ada, dimana zaman tempat kita tinggal semakin jauh dari zaman generasi terbaik, generasi rasul dan sahabat.

duduk di majlis ilmu
Itu artinya hajat kita terhadap nasehat semakin besar.
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasalam- pernah bersabda:

لاَ يَأْتِي زَمَانٌ إِلاَّ الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ
“Tidaklah datang suatu zaman, melainkan yang setelahnya lebih buruk darinya.”

Sahabat…
Kita butuh orang yang selalu mengingatkan diri kita tentang Allah.
Yang selalu mengajak kita untuk mentaati-Nya.
Yang tak segan berkata, “Mari bersama untuk beriman sesaat, karena hati lebih cepat terbolak-balik daripada gelembung air panas dalam periuk.” Sebuah kalimat indah yang pernah diucapkan oleh Abdullah bin Rawahah kepada Abu Darda -radhiallahu anhuma-.

Kalimat tersebut selaras dengan ucapan Muadz kepada kawan yang lewat di hadapannya,
“Mari duduk sejenak untuk beriman sesaat*”.

Sahabat..
Berilah ruang untuk nasehat dalam hatimu.

*Beriman sesaat dalam nukilan diatas artinya memperbaharui keimanan.

Wallahu a’lam

Madinah 24-04-1437 H
Ditulis oleh Ustadz Aan Candra Thalib حفظه الله تعالى.        

Tidak ada komentar: