Al Imam Abu Hatim Ibnu Hibban Al Busti berkata :
"Lisan seorang yang berakal itu berada di belakang hatinya (di bawah kendali hatinya). Ketika ia hendak berbicara, maka ia akan kembali kepada hatinya (bertanya terlebih dahulu kepada hatinya).
Apabila perkataannya tersebut bermanfaat bagi dirinya, maka ia akan berbicara, tetapi apabila tidak bermanfaat, maka ia akan diam..
Adapun orang yang bodoh, hatinya berada di ujung lisannya (di bawah kendali lisannya).
Dia akan berbicara apa saja yang ingin diucapkan oleh lisannya.
Seseorang yang tidak paham terhadap agamanya adalah orang yang tidak bisa menjaga lisannya."
[Raudhatul 'Uqalaa wa Nuzhatul Fudhalaa halaman 45 melalui perantara kitab Rifqan Ahlus Sunnah karya Syaikh Abdul Muhsin Al 'Abbad Al Badr Hafizhahullaah]
repost from dakwah whatsapp, image ilustration from thubajazil
لسان العاقل يكون وراء قلبه، فإذا أراد القول رجع إلى القلب، فإن كان له قال، وإلا فلا، والجاهل قلبه في طرف لسانه، ما أتى على لسانه تكلم به، وما عقل دينه من لم يحفظ لسانه
"Lisan seorang yang berakal itu berada di belakang hatinya (di bawah kendali hatinya). Ketika ia hendak berbicara, maka ia akan kembali kepada hatinya (bertanya terlebih dahulu kepada hatinya).Apabila perkataannya tersebut bermanfaat bagi dirinya, maka ia akan berbicara, tetapi apabila tidak bermanfaat, maka ia akan diam..
Adapun orang yang bodoh, hatinya berada di ujung lisannya (di bawah kendali lisannya).
Dia akan berbicara apa saja yang ingin diucapkan oleh lisannya.
Seseorang yang tidak paham terhadap agamanya adalah orang yang tidak bisa menjaga lisannya."
[Raudhatul 'Uqalaa wa Nuzhatul Fudhalaa halaman 45 melalui perantara kitab Rifqan Ahlus Sunnah karya Syaikh Abdul Muhsin Al 'Abbad Al Badr Hafizhahullaah]
repost from dakwah whatsapp, image ilustration from thubajazil
Tidak ada komentar: