Al-Allåmah Shålih bin Fauzån al-Fauzån hafizhahullåhu berkata :
Keadaan para salaf di bulan Ramadhan. Keadaan para salaf sebagaimana yang tercatat di dalam buku-buku yang diriwayatkan dengan sanad-sanad yang tsiqqot (kredibel) tentang mereka :
▪Bahwa mereka berdoa meminta kepada Allåh _Azza wa Jalla_ agar Allåh mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan sebelum masuk bulan Ramadhan. Karena mereka mengetahui di dalam bulan Ramadhan itu terdapat kebaikan yang besar dan manfaat yang berlimpah.
▪Kemudian apabila telah masuk bulan Ramadhan, mereka meminta kepada Allåh untuk membantu mereka agar bisa beramal shalih di dalamnya.
▪Setelah bulan Ramadhan selesai, mereka meminta kepada Allåh agar menerima segala amal shalih mereka.
Sebagaimana firman Allåh _Jalla wa 'Ala_ :
▪Mereka begitu bersungguh-sungguh di dalam beramal, kemudian mereka merasa cemas setelahnya, apakah amalnya akan diterima ataukah ditolak?
▪Hal ini disebabkan pengetahuan (ilmu) mereka akan keagungan Allåh _Azza wa Jalla_, dan pengetahuan mereka bahwa Allåh tidaklah menerima suatu amalan melainkan yang ikhlas mengharap wajah-Nya dan benar sesuai dengan sunnah Rasulullah ﷺ .
▪Mereka tidak memuji diri-diri mereka sendiri dan mereka khawatir amalan mereka tertolak. Kemudian mereka beramal dengan susah payah untuk bisa melaksanakannya. Karena Allåh Azza wa Jalla berfirman :
▪Mereka mendedikasikan diri mereka secara total di bulan Ramadhan untuk beribadah dan mengurangi aktivitas duniawi.
▪Mereka menghabiskan waktu mereka untuk duduk bermajelis di rumah-rumah Allah _Azza wa Jalla.
▪Mereka berkata : "Kami menjaga puasa kami dan tidak mau menggunjing seorang pun."
▪Mereka sibuk dengan mushaf dan saling mempelajari Kitabullah _Azza wa Jalla_.
▪Mereka menjaga waktu-waktu mereka dari kesia-siaan. Mereka tidak mau membuang-buang dan menyia-nyiakan waktu sebagaimana kebanyakan manusia di zaman ini.
▪Namun mereka menjaga waktu mereka di malam hari dengan qiyåm (mendirikan shalat malam) dan di siang hari dengan berpuasa, membaca Al-Qur'an, berdzikir dan amalan kebajikan lainnya.
▪Mereka tidak sudi membuang waktu mereka walau hanya sedetik saja atau hanya sekilas, melainkan mereka gunakan waktu mereka untuk beramal shalih.
http://alfawzan.af.org.sa/node/14891
Ustadz Abu Salma Muhammad Al-Atsari Hafidzohulloh
Sumber : Channel Telegram al-Wasathiyah wal I'tidål
Keadaan para salaf di bulan Ramadhan. Keadaan para salaf sebagaimana yang tercatat di dalam buku-buku yang diriwayatkan dengan sanad-sanad yang tsiqqot (kredibel) tentang mereka :
▪Bahwa mereka berdoa meminta kepada Allåh _Azza wa Jalla_ agar Allåh mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan sebelum masuk bulan Ramadhan. Karena mereka mengetahui di dalam bulan Ramadhan itu terdapat kebaikan yang besar dan manfaat yang berlimpah.
▪Kemudian apabila telah masuk bulan Ramadhan, mereka meminta kepada Allåh untuk membantu mereka agar bisa beramal shalih di dalamnya.
▪Setelah bulan Ramadhan selesai, mereka meminta kepada Allåh agar menerima segala amal shalih mereka.
Sebagaimana firman Allåh _Jalla wa 'Ala_ :
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ أُولَٰئِكَ يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَهُمْ لَهَا سَابِقُونَ
Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada RAbb mereka. Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya. [QS Al-Mu'minůn 60-61]▪Mereka begitu bersungguh-sungguh di dalam beramal, kemudian mereka merasa cemas setelahnya, apakah amalnya akan diterima ataukah ditolak?
▪Hal ini disebabkan pengetahuan (ilmu) mereka akan keagungan Allåh _Azza wa Jalla_, dan pengetahuan mereka bahwa Allåh tidaklah menerima suatu amalan melainkan yang ikhlas mengharap wajah-Nya dan benar sesuai dengan sunnah Rasulullah ﷺ .
▪Mereka tidak memuji diri-diri mereka sendiri dan mereka khawatir amalan mereka tertolak. Kemudian mereka beramal dengan susah payah untuk bisa melaksanakannya. Karena Allåh Azza wa Jalla berfirman :
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ.
Sesungguhnya Allåh hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa. [QS Al-Ma'idah 27]▪Mereka mendedikasikan diri mereka secara total di bulan Ramadhan untuk beribadah dan mengurangi aktivitas duniawi.
▪Mereka menghabiskan waktu mereka untuk duduk bermajelis di rumah-rumah Allah _Azza wa Jalla.
▪Mereka berkata : "Kami menjaga puasa kami dan tidak mau menggunjing seorang pun."
▪Mereka sibuk dengan mushaf dan saling mempelajari Kitabullah _Azza wa Jalla_.
▪Mereka menjaga waktu-waktu mereka dari kesia-siaan. Mereka tidak mau membuang-buang dan menyia-nyiakan waktu sebagaimana kebanyakan manusia di zaman ini.
▪Namun mereka menjaga waktu mereka di malam hari dengan qiyåm (mendirikan shalat malam) dan di siang hari dengan berpuasa, membaca Al-Qur'an, berdzikir dan amalan kebajikan lainnya.
▪Mereka tidak sudi membuang waktu mereka walau hanya sedetik saja atau hanya sekilas, melainkan mereka gunakan waktu mereka untuk beramal shalih.
http://alfawzan.af.org.sa/node/14891
Ustadz Abu Salma Muhammad Al-Atsari Hafidzohulloh
Sumber : Channel Telegram al-Wasathiyah wal I'tidål
Tidak ada komentar: