Baru saja, kita bersedih atas insiden di bandara Turki, kini justru mereka melakukannya di kota Nabi, di tanah suci, jarak antara antara tkp dan kuburan Nabi hanya 300 meter, kini malah ada berita lagi terjadi bom bunuh diri di Solo, kota presiden negeri ini.
Itulah warisan nenek moyang khawarij Ibnu Muljim yg meneror Khalifah Ali bin Abi Thalib di hari 17 Ramadhan bulan suci.
Mereka mengerti betul bahwa kaum muslimin di bulan ini akan hanyut tenggelam dalam kelezatan ibadah sehingga tidak terbesit jikalau ada intaian mata jahat yg berupaya merusak ibadah mereka di bulan ini.
Para syetan jin memang dibelenggu, tapi para syetan manusia justru bergerak memainkan peran tuk merusak kekhusyukan ibadah kpd Sang Ilahi.
Ya Allah, kemanakah iman dan akal mereka ? Tidakkah mereka takut siksa Neraka ? Tidakkah mereka menyadari kesucian bulan ini dan menghormatinya ? Tidakkah mereka memuliakan Nabi, kota, kubur dan masjidnya ? Tidakkah mereka mengetahui mahalnya nyawa manusia ?
Aduhai, babak penentuan finish ibadah puasa yg semestinya ditutup dg ibadah, dzikir dan doa, tetapi mereka malah menutupnya dg kejahatan dan dosa.
Semoga Allah melindungi negeri2 Islam dan kaum muslimin dari makar para perusak bumi.
Sumber: CHANNEL LENTERA DAKWAH, Channel Telegram *Ustadz Abu Ubaidah Yusuf AsSidawi* _hafidzohulloh_
Tidak ada komentar: