Penjelasan Ringkas Bulughul Maraam "puasa wishal"

hadits larangan puasa wishal

Kitab Shaum 011 Hadits no 641

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: ( نَهَى رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ اَلْوِصَالِ, فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ اَلْمُسْلِمِينَ: فَإِنَّكَ يَا رَسُولَ اَللَّهِ تُوَاصِلُ? قَالَ: وَأَيُّكُمْ مِثْلِي? إِنِّي أَبِيتُ يُطْعِمُنِي رَبِّي وَيَسْقِينِي فَلَمَّا أَبَوْا أَنْ يَنْتَهُوا عَنِ اَلْوِصَالِ وَاصَلَ بِهِمْ يَوْمًا, ثُمَّ يَوْمًا, ثُمَّ رَأَوُا اَلْهِلَالَ, فَقَالَ: لَوْ تَأَخَّرَ اَلْهِلَالُ لَزِدْتُكُمْ كَالْمُنَكِّلِ لَهُمْ حِينَ أَبَوْا أَنْ يَنْتَهُوا )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Abu Hurairah radhiallaahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam melarang puasa wishal (puasa bersambung tanpa makan). Lalu ada seorang dari kaum muslimin bertanya: Tetapi baginda sendiri puasa wishal, wahai Rasulullah? Beliau menjawab: "Siapa di antara kamu yang seperti aku, aku bermalam dan Tuhanku memberi makan dan minum." Karena mereka menolak untuk berhenti puasa wishal, maka beliau shaum wishal bersama mereka sehari, kemudian sehari. Lalu mereka melihat bulan sabit, maka bersabdalah beliau: "Seandainya bulan sabit tertunda aku akan tambahkan puasa wishal untukmu, sebagai pelajaran bagi mereka yang menolak untuk berhenti." Muttafaq 'Alaihi.

Diantara faidah hadits ini :
1. Diharamkannya puasa wishal secara mutlak.
2. Puasa wishal adalah kekhususan untuk Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam.
3.  Larangan sikap berlebih lebihan dalam agama.

Sumber : Tuhfatul Kiraam Syarh Bulughul Maraam hal 257 karya Syaikh Dr Muhammad Luqman hafidzahullah.

Akhukum fillah Abu Asma Andre

Tidak ada komentar: