setelah 15 lamanya di blokir akhirnya Masjid Nicois En-nour peroleh izin

Sebuah masjid sumbangan dari Arab Saudi di kota Nice, Prancis, membuka pintu-pintunya untuk pertama kali hari Sabtu (2/7/2016), setelah melalui perjuangan 15 tahun berperkara dengan pemerintah setempat.

Masjid Nicois En-nour peroleh izin

Masjid Nicois En-nour Institute mendapatkan izin untuk dibuka mulai Sabtu pagi kemarin dari otoritas setempat yang mewakili Walikota Phippe Pradal, yang baru-baru ini menggantikan Christian Estrosi.

Estrosi bersikeras menentang pembangunan masjid itu, dan pada bulan April dia mendapatkan lampu hijau untuk menggugat negara Prancis guna mencegah agar masjid itu tidak beroperasi di kota yang terletak di selatan Prancis tersebut.

Estrosi menuding pemilik bangunan masjid, Menteri Urusan Islam Arab Saudi Syaikh Saleh bin Abdulaziz, mengusung syariah dan menginginkan agar semua gereja di Jazirah Arab dihancurkan.

Menurut Estrosi, yang menjadi walikota sejak 2008, proyek itu –yang mendapat izin dari pendahulunya di tahun 2002– adalah tidak sah.

Dibukanya masjid tersebut merupakan “kebahagian luar biasa”, menurut Ouassini Mebarek, pengacara dan ketua asosiasi keagamaan setempat.

“Namun, tidak ada perasaan menang berlebihan dalam hal ini,” kata Mebarek kepada AFP. Menurut pengacara itu, dibukanya masjid merupakan kebebasan untuk menjalankan agama yang sesuai dengan nilai-nilai Republik Prancis.

Sepuluh jamaah terlihat memasuki ruang bawah masjid, yang dapat menampung 880 orang itu, untuk melakukan shalat malam.

“muslim lebih menyukai rumah Allah dibanding rumahnya sendiri, apalagi ini indah,” kata Abdelaziz, yang datang untuk shalat bersama putranya Muhammad.

Di ruangan khusus wanita, Amaria, seorang ibu dari daerah tetangga Moulins, berkata, “Hari ini kami bahagia. Bahagia dan lega mendapati tempat ini … Kami lelah menyembunyikan diri, kami bukan tikus!”

Pembangunan masjid itu dimulai pada tahun 2003, di sebuah bangunan yang terletak di distrik perkantoran.

video dibawah ini pemberitaan dahulu atas pemblokiran masjid
Dilansir situs The Local, penduduk Nice menunjukkan dukungan mereka terhadap eksistensi masjid itu dengan petisi yang ditandatangani oleh 2.000 orang.

Masjid itu menjadi populer karena selama ini Muslim di kota kawasan Riviera itu hanya punya satu tempat shalat kecil di pusat kota, yang meluber ke jalan jika banyak jamaah yang datang.*

Rep: Ama Farah
Editor: Dija
reshare from hidayatullah

Tidak ada komentar: