ingin ikut ikutan bertato, sebaiknya anda perlu tahu hal ini

Akhir-akhir ini pemakaian tato semakin digemari dan menjadi gaya hidup di kalangan anak muda. Mereka terinspirasi ulah para selebritis dan olahragawan yang kerap memamerkan tato. Beragam tema tato di kulit mereka: Simbol, gambar, kalimat bahkan simbol religi agama lain!.
image from ranker.com
Barangkali ada juga di antara kita yang ingin ikut-ikutan bertato, namun sebaiknya pertimbangkanlah! Karena kenyataannya hidup bersama tato tidak mudah, banyak kesusahan yang dihadapi pemilik tato, di antaranya:

1. Dicitrakan negative

Tato terlanjur dicitrakan oleh mayoritas masyarakat sebagai simbol kejahatan dan penyimpangan perilaku. Citra yang membuat pemilik tato tidak leluasa beraktivitas, termasuk sempitnya peluang kerja. Tak heran ada yang berusaha menutupi tatonya dengan baju lengan panjang karena khawatir dianggap berakhlak buruk.

2. Menyiksa diri

Tak ada yang menyangkal jika kulit dirajah pasti terasa sakit. banyak muda-mudi meringis kesakitan saat ditato. Menghilangkan tato lebih menyakitkan lagi, maka mentato adalah perbuatan menyiksa diri.

3. Bosan dan menyesal

Pada saat tertentu tato membuat jenuh atau malah tidak suka. Jika sudah begini, ia berusaha menghapusnya, menumpuk atau menambah lagi tato yang lain dan semakin rusak kulitnya, tambah banyak waktu dan biaya yang ia keluarkan.

4. Beresiko terkena penyakit

Penggunaan jarum yang tidak steril atau zat berbahaya dari tinta dapat menyebabkan infeksi. Resiko infeksi terkena HIV/AIDS, Hepatitis B/C, TBC, Mycobacterium, Sifilis, Lepra, dll. Tato juga bisa menyebabkan kulit bengkak/terbakar saat pemeriksaan organ dan jaringan lunak dalam tubuh dengan magnetic resonance imaging (MRI) sekaligus mempengaruhi gambar hasil pemeriksaan.

Empat dampak buruk di atas membuktikan bahwa mentato itu termasuk perbuatan menyiksa dan menjerumuskan diri ke dalam kebinasaan.

5. Menghabiskan uang dan waktu

Untuk membuat tato yang steril dan aman di studio-studio tato dibutuhkan biaya tak sedikit. Jumlahnya bisa mencapai jutaan rupiah, untuk satu tato, bagaimana jika lebih?

6. Pintu bangga diri dan sombong


Banyak orang membuat untuk dipamerkan di hadapan orang lain. Bukankah ini merupakan bentuk kesombongan di hadapan manusia? Bahkan bisa berkembang ke arah saling mengolok, dengki, menyakiti sesama dan menambah banyak musuh, dan dijauhi banyak orang.

Islam Melarang Tato

hidup berhias tato hanya menyusahkan dan merugikan; tak heran jika agama yang mulia ini melarangnya. Berikut dalil pelarangannya dari al-Qur’an dan as-Sunnah:

1. Perbuatan mengubah ciptaan Allah

Para ulama sepakat orang yang bertato dan mentato itu terpedaya perintah setan dan termasuk mengubah ciptaan Allah, sebagaimana firman Allah, artinya, “dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya.” (QS. an-Nisa`: 119)

Makna mengubah ciptaan Allah, menurut seorang tabi’in al-Hasan al-Bashri adalah dengan mentato. (Lihat Tafsir Ibnu Jarir ath-Thabari, 4/285, Tafsir Ibnu Katsir, 1/569).

Hal ini masuk akal karena Allah telah menciptakan kulit manusia dengan struktur sempurna, tetapi justru dirusak dengan rajahan jarum dan tinta sehingga berubah dan rusak kulit. Bukankah ini wujud perbuatan tidak mensyukuri nikmat dan karunia Allah? Tak aneh jika Allah melaknatnya!

2. Seni/hiasan yang dilarang

Banyak orang berdalih tato adalah seni yang dibolehkan, karena Islam mencintai keindahan. Pada masa Nabi dahulu, tato telah menjadi bagian seni, hiasan dan trend gaya hidup, khususnya wanita Arab jahiliyah; namun Rasulullah tetap melarangnya dan Allah melaknatnya dengan keras. beliau bersabda,“Allah melaknati wanita yang menyambung rambutnya, dan yang meminta untuk disambungkan, wanita yang mentato dan meminta ditatokan.” (HR. al-Bukhari no. 5933)

Dalam hadits lain, Abdullah bin Mas’ud, beliau berkata, “Allah melaknat wanita yang menjadi tukang tato dan wanita yang minta ditato, wanita yang mencabuti bulu alis dan wanita yang minta agar bulu alisnya dicabuti, demikian pula wanita yang merenggangkan giginya demi kecantikan. Merekalah wanita-wanita yang mengubah ciptaan Allah” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Adanya laknat Allah ini menunjukkan bahwa mentato bukanlah dosa biasa, tetapi termasuk dosa besar karena semua perbuatan yang pelakunya diancam dengan laknat Allah adalah dosa besar.

Saudaraku khususnya kaum muda; alih-alih mentato sebagai bentuk aktualisasi dan ekspresi diri, sejatinya adalah pengekor tingkah laku orang-orang kafir dan fasiq.

Nabi secara tegas telah melarang umat Islam meniru-niru orang kafir. Beliau bersabda,

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.”(HR. Ahmad dan Abu Daud)

Oleh karena itu tidak semua yang dipandang baik oleh kebanyakan manusia harus kita ikuti, bila terbukti merugikan diri dan diharamkan oleh agama tinggalkanlah!

Bertato memang susah; repot di dunia, dapat siksa di akhirat.

reshare from ustadz abdul majid penyiar radio dakwah arrisalah medan

Tidak ada komentar: