kisah inspirasi: 70 tahun lamanya menabung sejak masa penjajahan demi haji

Kakek Ambari buruh tani
Niat untuk menunaikan ibadah haji betul-betul tertanam sangat kuat pada seorang kakek asal Cirebon, Ambari (95 tahun). Meskipun butuh uang yang tak bisa dibilang sedikit, niat untuk beribadah haji tak pernah surut dari hatinya.

Kakek buruh tani ini menceritakan telah mengumpulkan uang hasil bertaninya pada sebuah celengan yang terbuat dari kaleng yang dia lakukan sejak Indonesia masih dijajah. Uang-uang itu dia kumpulkan dan simpan dengan baik, demikian seperti dikutip dari antaranews.

Kakek Ambari juga menyebut bahwa uang celengannya disimpan dan dipendam dalam tanah kalau ada penjajah datang kerumahnya.

Kebiasaan menabung Kakek Ambari ini tak pernah surut meskipun ia berada dalam keadaan perang. Ia juga ikut perang dan ikhlas berjuang mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia karena hal itu menjadi kewajibannya sebagai warga untuk membela negara.

Kakek Ambari mengatakan bahwa keikutsertaannya dalam perang murni ikhlas kepada Allah, meskipun tidak mendapatkan bantuan sepeser pun dari pemerintah atas pengorbanan yang ia lakukan untuk mempertahankan NKRI dari penajajah.

“Saya ikhlas dalam bela negara, waktu muda saya tidak ikut wajib militer, hanya petani biasa yang siap bertempur melawan penjajah ketika diserang ataupun menyerang,” kata Ambari.

Berjuang melawan penjajah sekaligus mengumpulkan uang ONH, bukan perkara mudah. Namun keikhlasan dan semangat Ambari telah mengantarkan dia memulai perjalanan ziarah iman ke tanah suci untuk pergi haji.

Walau uang yang ia kumpulkan sudah tidak bisa lagi digunakan karena sudah tidak berlaku lagi. Namun Ambari mendapatkan imbalan setimpal karena seluruh uangnya telah dia jual kepada kolektor, untuk kemudian dia tabungkan kembali.

“Saya jual ke kolektor karena sudah tidak laku, jumlahnya tidak mencapai 35 juta, tapi saya kembali nabung untuk mencapai itu, dan langsung didaftarkan untuk haji,” kata kakek Ambari.

Meskipun akan berangkat haji, kakek Ambari mengaku belum bisa mengadakan syukuran lantaran biaya yang belum dimiliki. Jangankan untuk syukuran, uang saku pun masih belum ada, katanya lagi.

Semoga usaha kakek Ambari di tanah suci dimudahkan, dan semoga kisahnya menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ikut menyempurnakan rukun islam yang kelima ini. (hisyam/azman)

source: fokusislam.com

Tidak ada komentar: