Sebagian orang memiliki banyak aktivitas dunia, sehingga ia memandang waktunya sangat berharga, dia sangat membenci yang namanya menanti, dan penantian pada dasarnya adalah sesuatu yang membosankan. Dan pada hakekatnya semua kita di dunia ini sedang menanti datangnya mati. Maka rubahlah penantian itu menjadi ladang kedekatan pada ilahi.
Penantian yang sejenak dalam aktivitas kehidupan kita hampir tak dapat dihindari, tapi dapat disikapi dengan bijaksana, dirubah menjadi sebuah aktivitas yang bermanfaat, yang mendatangkan pahala dan menghilangkan kejenuhan, mewariskan kedamaian di dalam jiwa dan ketentraman di dalam hati yaitu dengan Dzikrullah, membaca Al-Qur’an, istighfar, membaca buku, dll. Mungkin Allah telah meluangkan waktu bagi kita untuk lebih taqarrub dengan Allah, andai kita tidak menanti, mungkin kita sudah disibukkan dengan hal-hal lain yang melalaikan.
Dan waktu menanti adalah waktu luang yang diberikan, sebagaimana detik-detik kita bukanlah uang seperti falsafah kafir, tapi detik-detik kita adalah pedang, bila kita tidak memotongnya ia akan menebas kita.
“Ada dua nikmat yang kebanyakan orang tertipu darinya : kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari no. 6412)
Setiap masa yang berlalu dalam kehidupanmu kelak akan dihisab secara terperinci.
(Buku Berbekal Setengah Isi Setengah Kosong, Ustadz Dr. Syafiq bin Riza Basalamah, hal 92-93)
Penantian yang sejenak dalam aktivitas kehidupan kita hampir tak dapat dihindari, tapi dapat disikapi dengan bijaksana, dirubah menjadi sebuah aktivitas yang bermanfaat, yang mendatangkan pahala dan menghilangkan kejenuhan, mewariskan kedamaian di dalam jiwa dan ketentraman di dalam hati yaitu dengan Dzikrullah, membaca Al-Qur’an, istighfar, membaca buku, dll. Mungkin Allah telah meluangkan waktu bagi kita untuk lebih taqarrub dengan Allah, andai kita tidak menanti, mungkin kita sudah disibukkan dengan hal-hal lain yang melalaikan.
Dan waktu menanti adalah waktu luang yang diberikan, sebagaimana detik-detik kita bukanlah uang seperti falsafah kafir, tapi detik-detik kita adalah pedang, bila kita tidak memotongnya ia akan menebas kita.
“Ada dua nikmat yang kebanyakan orang tertipu darinya : kesehatan dan waktu luang.” (HR. Bukhari no. 6412)
Setiap masa yang berlalu dalam kehidupanmu kelak akan dihisab secara terperinci.
(Buku Berbekal Setengah Isi Setengah Kosong, Ustadz Dr. Syafiq bin Riza Basalamah, hal 92-93)
Tidak ada komentar: