ustadz Abu Fairuz: WASPADA ULAMA PENJAJA DUNIA

Ulama penjaja dunia hakikatnya adalah "srigala berbulu domba". Penjaja fatwa untuk kepentingan "perut dan apa yang dibawahnya".

Ia tidak begitu perduli untuk meng"cross chek" berita...sahih atau tidak sahih apa yang ia dengar, bahkan nekat berdusta dan memfitnah untuk melariskan dagangan "bid'ah dholalah " yang hakikatnya adalah kesesatan dan kesetanan belaka.
WASPADA ULAMA PENJAJA DUNIA
ilustration from bof.nl
Demi dunia dan jabatan, mereka senantiasa memfitnah para ulama akhirat dari zaman ke zaman.

Dengan licik dan culas, menjilat penguasa mereka memenjarakan banyak para da,i dan ulama akhirat, sebutlah Syaikhul Islam dan muridnya Ibnul Qayyim  yang" kenyang" dengan fitnahan harus merasakan gelapnya penjara "Qal'ah di Damaskus.

Ketakutan kehilangan pengaruh dan jabatan, menjauhnya manusia dan para penguasa dari mereka adalah faktor penting yang membuat mereka harus menghalalkan segala macam cara.

Bak kata orang sekarang, permasalahannya hakikatnya bukanlah pada beda pendapat antara mereka,namun yang lebih tepat adalah beda pendapatan.

Melihat majlis-majlis mereka sunyi dari jama'ah, omong kosong dan bualan mereka ditinggalkan manusia disebabkan tanpa dalil dan contoh...atau dalil-dalil "Jaka sembung bawa golok"alias tidak nyambung yang dipaksakan untuk mendukung hawa nafsu mereka...terpaksa membuat mereka "peras keringat" dan "banting tulang" cari jalan untuk menjauhkan manusia dari kebenaran.

Tak perlu merasa heran jika orang yang beragama lurus di atas hujjah dan dalil, dituduh "wahhabi, ISIS, Khawarij, bahkan dituding Syiah.

Sudah perkara klasik dari masa" Abu Jahal Kuno" hingga masa "Abu Lahab" modern ,tidak ada seorang muslim yang beragama sahih kecualidapat gelar yang tidak menyenangkan.

Sebagaimana Nabi difitnah sebagai tukang tenung, pemecah belah, penyair, orang gila...dst.

Tapi ibarat pepatah"kayu gaharu kan harum setelah dibakar, intan menjadi mulia setelah di dulang,dan emas berharga setelah disepuh"... Kebenaran pasti akan tampak dan menang.

-----------------------------------------
Mekah, Aziziyah 17 Zul qa'dah 1437/ 20  Agustus 2016.
Abu Fairuz Ahmad Ridwan My.

Tidak ada komentar: