ustadz syafiq basalamah: Bersama Keluarga Masuk Surga

Beliau senantiasa mengingatkan kita untuk selalu bershalawat kpd Nabi kita Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Bahkan Allah berfirman:

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (Al Ahzab: 56)

Beliau senantiasa mengingatkan kita untuk menjaga agama Allah tetap ada di bumi yg kita pijak, karena belum tentu Islam di Yogyakarta ini akan terus ada. Tidak ada jaminan dari Allah. Lihat masa lalu tentang Islam di Spanyol, sejarah tinggallah Sejarah. Tak ada bekas2 bahwa ulama2 sekaliber Ibnu Hazm, Al Qurthubi pernah menginjakkan kaki disana. Ini menunjukkan tidak adanya jaminan bahwa Islam akan terus ada di wilayah kita. Kalau bukan kita yg menjaganya, lantas siapa lg?

Beliau senantiasa mengingatkan agar kita juga mencari tips bagaimana supaya kita dapat mendidik keluarga kita supaya bersama masuk surga. Lihat bagaimana banyak orang yg selalu mencari tips utk kesejahteraan dunia, sukses di dunia, namun lupa akan kesuksesan akhirat.

Allah berfirman:

 "Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." ('Abasa: 33-37)

Allah juga berfirman:

"Sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya, dan isterinya dan saudaranya, dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia). Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya." (Al Ma'arij: 11-14)

Bahkan ketika nanti manusia dikumpulkan di padang mahsyar, tanpa sehelai kain yg menutupi, mereka tidak sedikitpun melihat satu sama lain. Sekalipun keluarga, karib kerabat, dan org2 terdekat.

Namun kemuliaan Allah adalah akan dikumpulkan kembali keluarga yg beriman.

Allah berfirman:

"Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya." (At Tur: 21)

Lalu, Bagaimana caranya supaya kita dapat masuk surga bersama keluarga?

1. Memilih pasangan hidup. Tidak sembarangan dalam memilih. Rasulullah katakan dalam mencari pasangan: pilihlah yg dapat membuka pintu2 kebaikan dan menutup pintu2 keburukan.

Memilih pasangan bukan seperti membeli barang, ketika tidak cocok lalu kita kembalikan barang tsb.

Lihat sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam:

"Wanita dinikahi karena 4 hal, hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka utamakanlah yg baik agamanya, niscaya kamu akan beruntung. (HR. Muslim)

Karena cantik? Cantik hanya sementara.
Karena nasab? Belum tentu baik akhlaknya.
Karena harta? Tentu harta akan hilang atau bangkrut.
Karena agama? Inilah sebaik2 wanita, ibu yg akan membawa anak2nya ke surga. Suami tenang hidupnya.

Kalau yg cantik, kaya, baik nasabnya, dan agamanya? Tentu sampai tua renta tidak akan kita temui karena manusia tidak ada yg sempurna.
Bersama Keluarga Masuk Surga
Memilih suami, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Jika datang kpd kalian org yg kalian ridhai agama dan anaknya maka nikahkanlah dia. Jika kalian tidak melakukannya niscaya terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan besar." (HR. Tirmidzi)

2. Saling mengingatkan

Allah berfirman:

"kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (Al 'Ashr: 3)

Cara mengingatkannya pun dengan cara yg baik, menasehati pemimpin dengan sedikit sindiran, menanyakan bukan menggurui. Ingatlah seorang suami adalah pemimpin rumah tangga. Bahkan untuk puasa sunnah pun istri harus izin kpd suami, padahal puasa adalah hak Allah.

Sedangkan suami menasehati istri dengan lembut dan kasih sayang. Bawa istri ke kajian.
Rasulullah bersabda:

"Orang yg paling baik adalah yg paling baik kepada istrinya."

3. Niatkan kebaikan ketika berhubungan suami istri

Atsar dari 'Umar bin Khaththab:
"Aku benar2 memaksa diriku utk berjima' dengan harapan utk mengeluarkan dariku keturunan yg bertasbih kepadanya dan selalu mengingatnya." (Al Mustathrif)

4. Pergaulilah pasangan2 di tempat yg ditentukan

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Terlaknatlah org yg menggauli wanita di duburnya." (HR. Ibnu 'Adl)

5. Jangan menyebarkan rahasia ranjang

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:

"Sesungguhnya yg termasuk manusia paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang laki2 yg menggauli istrinya lalu dia menceritakan rahasianya (jima' tersebut). (HR. Muslim)
anak kecil berdoa

6. Memberi nama yg baik pada anak

Nama adalah doa. Jangan berikan nama2 anak seperti nama berhala.

7. Aqiqah untuk anak

"Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yg disembelih pada hari ketujuh dari kelahirannya, dicukur (rambutnya), dan diberi nama." (HR. Abu Dawud)

8. Berikan anak makanan yg halal

Dari Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu 'anhu:

"Siapa yg dagingnya tumbuh dari pekerjaan yg tidak halal, maka neraka pantas baginya." (HR. Ibnu Hibban)

9. Banyak berdoa untuk anak

Doa yg diajarkan Nabi Ibrahim:
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (Ibrahim: 40)

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (Ibrahim: 35)

10. Shalat malam

Curhatlah kpd Allah di malam2 yg sepertiga.
Bukan curhat kepada org2 di dunia lewat social media.
Karena Allah turun ke langit dunia pada sepertiga malam.

Masalah Pendidikan Anak

1. Ibu adalah madrasah

Seorang penyair mengatakan:

Ibu adalah madrasah yg jika kamu menyiapkannya
Berarti kamu menyiapkan sebuah masyarakat yg baik budi pekertinya
Kalau wanita keluar rumah? Siapa yg akan mendidik anak?

Sampai kapanpun wanita tidak akan sama. Tidak seperti yg didengungkan para pejuang aktivis gender. Kekurangan wanita menjadi kelebihan wanita. Hendaklah pasangan suami istri saling melengkapi.

Wanita lebih sabar mendidik anak. Tapi sosok ayah, tentu harus tetap ada.

Kecuali yg memang mendidik anak single parent, semoga menjadi pahala yg besar.
Bayangkan ibunda Imam Syafi'i, ibunda Imam Bukhari, mendidik anaknya single parent seorang diri.

2. Ajarkan tauhid

Lihatlah wasiat Luqman kepada putranya:

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Luqman: 13)

Lihatlah ketika Rasulullah mengajarkan Ibnu 'Abbas tentang pendidikan rabbani:

Dari Abul Abbas Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma, beliau mengatakan, Saya pernah berada di belakang Nabi shallallahu alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda, Wahai anakku, aku akan mengajarkanmu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan temui Dia di hadapanmu. Jika meminta sesuatu, mintalah kepada Allah. Jika meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, andaikan semua umat berkumpul untuk memberikan suatu manfaat kepadamu maka mereka tidak akan mampu memberikan manfaat tersebut kepadamu kecuali sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu, dan andaikan semua umat berkumpul untuk memberikan suatu bahaya kepadamu maka mereka tidak akan mampu memberikan bahaya tersebut kecuali bahaya yang telah Allah tetapkan untuk menimpamu. Pena takdir telah diangkat dan lembaran catatan amal telah kering. (HR. Tirmidzi)

Semoga bermanfaat.

Faidah Kajian Umum Ustadz Syafiq Riza Basalamah حفظه الله
Masjid Agung Sleman Yogyakarta           

Tidak ada komentar: