WASPADA BAHAYA KARTUN POKEMON

Bermunculannya film-film kartun seiring dengan banyaknya perusahaan pertelevisian yang muncul ke permukaan. Semakin hari berjalan, semakin banyak kreasi yang diciptakan oleh para kartunis mulai dari yang sederhana sampai kepada kartun yang menggunakan alat-alat modern, sehingga terciptalah kartun-kartun animasi yang amat digandrungi oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pokemon adalah salah satu diantara sekian banyak kartun. Kartun yang bermula muncul di Jepang beberapa tahun yang silam. Semula ia hanya berupa permainan elektronik, lalu berkembang jadi film, komik dan merek dagang. Sebagian perusahaan yang menangani film kartun Pokemon berlomba-lomba membuat film serial, jurnal, dan situs yang menceritakan serial kehidupan Pokemon.
WASPADA BAHAYA KARTUN POKEMON
image from en.wikipedia.org
Tak kalah andilnya, para pemilik perusahaan pertelevisian domestik dan internasional ikut meramaikan dan meraup laba sebesar-besarnya dari film kartun itu. Sebab dengan menayangkan acara kartun tersebut, para pemirsa semakin banyak yang menyaksikan semua tayangan mereka berupa iklan dan acara-acara lainnya. Dengan iklan, perusahaan pertelevisian akan hidup.

Di balik munculnya Pokemon, mayoritas kaum muslimin atau manusia tak sadar terhadap bahaya film kartun Pokemon. Mereka tenang-tenang saja saat membiarkan buah hati mereka melongo di depan televisi yang akan mengisi dan memberikan pola bagi pemikiran dan benaknya yang masih bersih dan lugu. Inilah salah satu pintu setan yang merusak agama anak-anak kita. Setan yang merupakan musuh kita. Allah -Ta’ala- berfirman mengingatkan kita,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَى مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيم [النور : 21]
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak ada seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. An-Nuur : 21)

Para pembaca yang budiman, sebelum kami menyebutkan beberapa bahaya kartun Pokemon, perlu kami jelaskan bahwa kata “Pokemon” terdiri dari dua kata: Poke adalah singkatan dari kata pocket (saku atau kantong), dan Mon adalah singkatan dari kata monster, sehingga maknanya adalah monster saku. Maksud di balik itu bahwa betapa kecilnya monster-monster itu sehingga ia hanya terwadahi oleh saku. Sedangkan tokoh masyhur dalam kartun ini, “Pikachu” (bahasa Jepang) mengandung makna dan ungkapan tentang suara-suara yang keluar dari mulut tikus, sebab memang tokoh ini bentuknya seperti tikus yang bersenjatakan sengatan listrik. Dari sini tampaklah kesalahan orang yang menyatakan bahwa nama Pikachu berasal dari bahasa suryani, artinya “Saya Yahudi”. Itu bukan bahasa Suryani, tapi bahasa Jepang.

Para pembaca budiman, jika kita mencermati kartun Pokemon dari sisi syariat Islam yang suci, maka akan tampak bagi kita adanya beberapa pelanggaran di dalamnya:

1. Kartun ini Mengajarkan Kesyirikan dan Merusak Aqidah.

Di dalam kartun itu digambarkan adanya makhluk hidup fiktif yang mereka istilahkan dengan monster yang memiliki kekuatan gaib dan luar biasa. Tentunya hal seperti ini akan merusak aqidah dan pola pikir anak-anak. Hal seperti ini seakan-akan mau menyaingi mukjizat para nabi dan rasul, bahkan mau menyaingi Allah dalam sifat dan perbuatan-Nya. Bukankah monster-monster itu digambarkan mampu melakukan perkara yang hanya mampu dilakukan oleh Allah. 

Sungguh ini adalah kesyirikan dalam hal rububiyyah (perbuatan-perbuatan) Allah dan juga penentangan terhadap ketentuan Allah. Seakan-akan mereka mampu melakukan segala sesuatu yang mereka inginkan. Padahal perkara seperti ini hanya kembali kepada Allah. Dialah yang Maha Kuasa dan menentukan segala yang Dia kehendaki!!

Allah -Subhanahu wa Ta’ala- berfirman,

وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ [آل عمران : 189]
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS. Ali Imraan : 189)

Allah -Ta’ala- berfirman,

الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا [الفرقان : 2]
“Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”. (QS. Al-Furqaan : 2)

Al-Imam Abul Fidaa’ Ibnu Katsir -rahimahullah- berkata, “Maksudnya, segala sesuatu selain-Nya adalah makhluk yang tercipta. Dia-lah Pencipta segala sesuatu, Pemiliknya, Rajanya, dan Sembahannya. Segala sesuatu ada di bawah kekuasaan, pengaturan dan ketentuan-Nya”. [Lihat Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim (6/93) karya Ibnu Katsir, cet. Dar Thoybah]

Selain itu, perlu kita ingat bahwa para penggagas film Pokemon adalah orang-orang Jepang selaku kaum paganisme yang menyembah berhala. Semua keajaiban yang digambarkan dalam kartun itu adalah inspirasi dari keyakinan dan agama yang ia yakini bahwa dewa-dewa yang mereka sembah punya kehebatan yang luar biasa.

2. Berbohong kepada Anak-anak Kecil

Film kartun Pokemon jelas mengandung kebohongan yang akan mendidik anak kita untuk terbiasa berbohong dan dibohongi. Kebohongan itu terlihat nyata melalui penayangan makhluk dan benda fiktif alias bohong dan tidak memiliki hakikat dan bentuk serta sifat-sifat sebagaimana yang terdapat dalam film itu. Selain itu, perkara fiktif seperti ini akan merusak aqidah dan imajinasi anak, sehingga terkadang anak-anak mau berbuat yang tidak masuk akal dan bertingkah seperti orang gila dan kerasukan seusai nonton Pokemon. Ingin melakonkan aksi para tokoh Pokemon!!

Berbohong kepada anak, walaupun itu bercanda adalah perkara yang terlarang. Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,

وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ فَيَكْذِبُ لِيُضْحِكَ بِهِ الْقَوْمَ وَيْلٌ لَهُ وَيْلٌ لَه
“Kecelakaan bagi orang yang bercerita, lalu ia berdusta agar ia membuat orang lain jadi tertawa karenanya. Kecelakaan baginya dan kecelakaan baginya!!”. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (no. 4992) dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (no. 2315). Di-hasan-kan oleh Al-Albaniy dalam Shohih Al-Jami’ (no. 7136)

Al-Imam Al-Mubarokfuriy -rahimahullah- berkata, “Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- mengulang-ulangi sabdanya sebagai bentuk pengabaran tentang besarnya kehancuran orang itu, sebab kedustaan itu sendiri adalah pokok (dasar) segala yang tercela dan inti segala keburukan”. [Lihat Tuhfah Al-Ahwadziy (6/498), cet. Darul Kutub Al-Ilmiyyah]

Al-Imam Abdur Ra’uf Al-Munawiy -rahimahullah- berkata, “Jika berkumpul bersama kedustaan, adanya usaha membuat orang tertawa, tertawa yang akan mematikan hati dan menyebabkan lupa (kepada Allah) serta mewariskan kedunguan, maka kebohongan itu merupakan keburukan yang paling buruk. Dari sanalah, orang-orang bijak berkata, “Membawakan perkara yang menertawakan orang dengan cara gila merupakan puncak keburukan”. [Lihat Faidhul Qodir (6/368)]

3. Mendukung Teori Evolusi Darwin

Satu diantara bahaya film kartun Pokemon, ia menyusupkan paham kafir dan batil, yaitu paham dan teori yang pernah dicetuskan oleh Darwin. Teori itu dikenal dengan Teori Evolusi yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup mengalami evolusi (perkembangan) menuju kepada kesempurnaan, misalnya manusia asalnya dari kera yang mengalami evolusi sampai akhirnya berubah menjadi manusia sempurna dan mengenal peradaban. Ini tentunya menyalahi petunjuk Al-Qur’an yang menegaskan bahwa manusia asalnya dari Adam, dan Adam dari tanah.

Allah -Ta’ala- berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا [النساء : 1]
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (yakni Adam), dan darinya Allah menciptakan isterinya (yakni, Hawwa’); dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu”. (QS. An-Nisaa’ : 1)

Ayat ini secara tegas menyatakan bahwa manusia asalnya dari Adam, bukan dari monyet!! Sedang Adam dari tanah sebagaimana yang dijelaskan dalam banyak ayat dan hadits.

Nah, kita lihat dalam film Pokemon, digambarkan bahwa monster-monster ajaib itu mengalami evolusi dengan sendirinya. Ini sejalan dengan teori Darwin yang batil dalam menyatakan adanya perkembangan makhluk dengan sendirinya, serta meniadakan keterlibatan Allah sebagai Pencipta dalam hal itu. Jelas ini adalah kekafiran dan kebatilan.

Inilah beberapa bahaya dan efek dari film kartun Pokemon bagi generasi pelanjut kita, walapun disana masih ada yang lainnya. Sadar atau tidak kita telah mengikuti langkah-langkah setan dalam menyesatkan dan merusak anak-anak kita dan menjadikannya sebagai manusia tukang khayal yang hanya mampu berangan-angan. 

Sadar atau tidak kita telah tolong menolong dalam dosa dan permusuhan dan memperkaya para pemilik perusahaan pertelevisian, periklanan dan perniagaan, dengan rela merusak dan mengorbankan pribadi generasi kita. Semoga tulisan ringkas ini merupakan ketukan hati bagi para orang tua dan pendidik agar lebih mewaspadai sarana yang merusak anak-anak kita.

Sumber : pesantren alihsan

Tidak ada komentar: