Dede Nurjanata: Berburu kebahagian dalam hidup

" Berburu kebahagian dalam hidup, Ada yang salah dalam pola hidup kita"

Banyak manusia berburu kebahagian, tetapi mereka tidak mendapatkannya.
Banyak orang mengira bahagia itu adalah jika harta melimpah, uang banyak , kebun lebar , rumah mewah dan jabatan tinggi, popularitas meroket dll.

Ada yang salah dalam hidup kita jika sumber kebagian adalah bertumpuknya materi pada diri kita, perhatikan berapa banyak meraka yang hidup bergelimang harta tapi merka sama sekali tidak merasakan hidup bahagia, terlalu banyak contoh orang kaya raya hidupnya tidak bahagia yang ada justru setres mikirin hartanya, gundah dan galau menyelimuti hatinya, terlebih jika harta yang di dapatkanya bercampur dengan barang-barang haram dan syubhat , walhasil hidupnya tidak berkah.
Dede Nurjanata: Berburu kebahagian dalam hidup

Lalu apa kuncinya kita bisa bahagia?
Al Qur' an mengajarkan agar kita bahagia dan tidak menderita, hindari sikap buruk sangka, karena buruk sangka bisa menjadi pemicu hidup jadi menderita, bahkan buruk sangka melahirkan banyak penyakit seperti strees, depresi, galau dan semisalnya.

Allah berfirman dalam Al Qur' an suratn Al Fath ayat 12

" Dan syaithan menghiasi hati mereka dengan prasangka, lalu mereka berprasangka buruk, maka jadilah mereka kaum yang menderita"

Dalam surat Thoha ayat 124 bahkan di gambarkan karena buruknya hati mereka,"hatinya terasa sempit dan sesat seakan akan terbang ke langit...

Ayat di atas menjelaskan bawa ternyata bahagia itu letaknya di hati bukan di harta, namun jika harta banyak hati juga qana'ah dan tunduk pada perintah Allah maka makna bahagia lebih sempurna kita rasakan.

Saya sering mengatakan bahwa hidup itu yang paling enak adalah
1. Kaya
2. Sehat
3. Ta'at

Betapa bahagianya orang yang kaya, sehat dan taat yaitu kekayaanya di gunakan untk iqamatudin.
Namun betapa menderitanya orang yang miskin sakit dan menentang perintah Allah.

Mudah mudahan kita menjadi Ahlus sa'addah dan bukan Ahlus saqawah.

Barakallahu fiekum.

Edisi Revisi

Oleh: Dede Nurjanata Da'i MADINA ( MAJELIS DAKWAH ISLAM INDONESIA )

Tidak ada komentar: