Dr. jamhari: Kiat Menyimpan Daging Kurban Secara Benar

Saat hari raya Idul Adha, biasanya kita mendapatkan daging yang cukup melimpah. Agar tidak hilang nutrisinya, daging perlu disimpan dengan baik. Menurut Kepala Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fakultas Peternakan UGM, Dr. Ir. Jamhari, M. Agr, ada beberapa teknik penyimpanan daging yang benar agar kondisi daging tidak rusak.
Dr. jamhari: Kiat Menyimpan Daging Kurban Secara Benar

*Kenali Daging Yang Baik*

Sebelum menyimpan daging, ada baiknya kita kenali terlebih dahulu daging yang baik. Secara umum, daging yang sehat berwarna merah segar, tidak berlendir dan memiliki bau khas daging. Apabila daging telah mengalami perubahan warna yang tidak semestinya, daging tersebut tidak layak dikonsumsi. “Kalau daging berwarna gelap, bisa disebabkan ternak kurang diistirahatkan sebelum dipotong. Proses istirahat diperlukan karena akan memengaruhi warna dan keempukan daging,” jelas Jamhari ketika ditemui di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Daging Fakultas Peternakan, Kamis (8/9).

*Simpan Daging Dalam Plastik Food Grade*

Sebelum dimasukkan ke kulkas, disarankan daging dipotong-potong sesuai takaran konsumsi. Sehingga, ketika akan mengolah daging tidak perlu mengeluarkan semua. Daging sebaiknya dimasukkan ke dalam plastik transparan yang tergolong food grade dan hindari menyimpan daging dalam kantong plastik berwarna-warni. “Tidak dianjurkan untuk memasukkan kembali ke dalam kulkas daging beku yang sudah dikeluarkan hingga encer. Dalam kondisi seperti ini mikrobia semakin banyak dan akan mempercepat proses pembusukan,” ujar Jamhari.

*Masukkan dan Keluarkan Daging Secara Bertahap*

Setelah hewan dipotong, akan terjadi kontraksi atau “rigor mortis” pada daging. Sebaiknya, kontraksi ini ditunggu hingga selesai kemudian daging dimasukkan ke dalam kulkas. Daging dimasukkan ke dalam kulkas secara bertahap, yaitu diletakkan di kulkas bagian bawah terlebih dahulu selama 10 – 12 jam. Kemudian, pindahkan daging ke dalam freezer. Hal ini untuk menghindari temperature shock yang dapat menyebabkan daging alot. Ketika mengeluarkan daging dari kulkas, juga disarankan untuk dilakukan secara bertahap. Pertama, pindahkan daging dari freezer ke bagian bawah kulkas dan biarkan selama 10 jam. Setelah itu, keluarkan daging dari kulkas dan daging dapat dimasak.

*Pisahkan Daging dan Jeroan*

Karena jeroan lebih cepat rusak dibandingkan daging, disarankan untuk menyimpan di freezer yang berbeda. “Jeroan dan daging harus disimpan dalam freezer yang berbeda untuk menghindari adanya kontaminasi silang. Jika daging disimpan wadah yang berbeda tetapi masih dalam satu freezer, akan terjadi kontaminasi silang,” jelas Jamhari.

*Simpan Dengan Suhu Yang Tepat*

Daging yang disimpan di kulkas bagian bawah dapat bertahan 3 hingga 4 hari. “Apabila disimpan di freezerkulkas standar rumah tangga, cukup diatur skalanya, semakin rendah semakin baik yaitu sekitar minus 10° Celcius hingga minus 12° Celcius,” jelas Jamhari. Di dalam freezer, daging dapat bertahan hingga enam bulan dengan tidak terjadi perubahan dari sisi nutrien. (Humas Fapet/Nadia)

source: fapet.ugm.ac.id

Semoga bermanfaat. Baarokallohfiikum

Tidak ada komentar: