asal usul kalimat "Pemimpin Kafir Adil Lebih Baik Dari Pemimpin Muslim Zalim"

Sebagian menisbatkan perkataan ini pada Ali bin Abi Thalib radhiallahu'anhu. Yang benar, perkataan ini adalah perkataan seorang imam (pendeta) Syiah

Sebagian orang mengatakan demikian untuk membenarkan mengangkat orang kafir sebagai pemimpin. Sebagian mengklaim ini perkataan Ibnu Taimiyyah, padahal hal itu tidak benar. Sebagian lagi menisbatkan perkataan ini pada Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu. Yang benar, perkataan ini pun bukan perkataan Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu, akan tetapi perkataan seorang imam (pendeta) Syiah yaitu Sayyid Ibn Thawus, ketika bangsa Mongol menguasai Baghdad dan menjilat pemimpin mereka Hulago Khan.
asal usul kalimat "Pemimpin Kafir Adil Lebih Baik Dari Pemimpin Muslim Zalim"

Dia berkata,

الحاكم الكافر العادل هو افضل من المسلم الجائر، بأن لنا عدل الكافر العادل عندما يحكم وعليه وزر كفره لوحده بينما لنا ظلم المسلم الجائر اذا حكم،وله لوحده اسلامه الذي يثاب عليه،وهو اسلام شكلي بالطبع…
“Penguasa yang kafir tapi adil lebih afdhal daripada penguasa muslim yang zalim, Karena keadilan penguasa kafir yang adil adalah bagi kita pada saat dia berkuasa, sedangkan dosa kekafirannya adalah untuk dirinya sendiri. Sedangkan kezaliman penguasa muslim yang jahat adalah bagi kita saat dia berkuasa, sedangkan keislamannya adalah bagi dirinya sendiri”1

Jelas perkataan ini tidak benar, karena sangat jelas dalam Al-Quran ada larangan agar tidak menjadikan non-muslim sebagai pemimpin. Para ulama sudah ijma (konsesus) dalam hal ini.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. Al Maidah: 51),

Pemimpin kafir sudah pasti akan berusaha menekan Islam dan mereka tidak akan ridha dengan Islam. Mereka akan menghilangkan syiar islam secara langsung ataupun perlahan-lahan dan kita lihat bagaimana sejarah dunia sudah banyak hal ini terjadi.

Allah Ta’ala berfirman,


وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (Al Baqarah: 120).

Jika direnungkan maka orang kafir sudah melakukan kedzaliman terbesar yaitu melakukan perbuatan syirik menyekutukan Allah. Allah Ta’alaberfirman,


إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (QS. Lukman: 13).

Maka orang kafir sebaik apapun ia di mata manusia, ia adalah orang yang berbuat kezaliman paling besar lebih besar dari pada seorang Muslim yang dianggap zalim oleh manusia.

Semoga kaum muslimin terjaga dari perkataan dan propaganda tidak benar ini.

@Laboratorium RS Manambai, Sumbawa Besar – Sabalong Samalewa

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel Muslim.or.id

Tidak ada komentar: