mengenal aqidah maturidiyyah dan asy'ariyah yang mengklaim ahlussunnah

PERBEDAAN 'AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH YANG SEJATI DENGAN 'AQIDAH MATURIDIYYAH DAN ASY'ARIYAH YANG DI KEMUDIAN HARI DI SEBAGIAN KALANGAN DIKLAIM SEBAGAI DASAR 'AQIDAH AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH 🌸🌿

Bismillah. Allah Subhanahu Wa Ta'aala berfirman:

فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًا ؕ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ؕ لَا تَبْدِيْلَ لِخَـلْقِ اللّٰهِ ؕ ذٰ لِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ۙ ۙ وَلٰـكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ ۙ 
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah, disebabkan Beliau telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya."

مُنِيْبِيْنَ اِلَيْهِ وَاتَّقُوْهُ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَلَا تَكُوْنُوْا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
"Dengan kembali bertaubat kepadaNya, dan bertakwalah kepadaNya, serta laksanakanlah sholat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang menyekutukan Allah."

مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَانُوْا شِيَعًا ؕ كُلُّ حِزْبٍۢ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ
"Yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Setiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka." (QS. Ar-Ruum: Ayat 30-32)
mengenal aqidah maturidiyyah dan asy'ariyah yang mengklaim ahlussunnah

Seperti yang kiranya sudah juga dimaklumi, sebenarnya madzhab Al Asy’ariyyah yang berkembang sekarang ini, hakikatnya, adalah madzhab Al Kullabiyyah.

Karena Imam Abul Hasan Al Asy’ari - rahiimahulloh - sendiri telah bertaubat dari pemikiran lamanya, yaitu pemikiran Mu’tazilah (Logika), yang dipengaruhi ayah tirinya dan lingkungan kota tempat tinggalnya di masa muda, dan kemudian mengikuti pemahaman (manhaj) Salafush Sholih (Pendahulu Yang Salih) para Shahabah Nabi, para Tabi''iin, para Tabi'ut Tabi'iin, dan para Imam Ahlul Hadits (Ahlus Sunnah) seperti Imam Abu Hanifah, Malik, Syafi'i, Ahmad bin Hanbal. Khususnya Imam Ahmad, karena beliau hidup di masa setelah masa Imam Ahmad.

Taubatnya beliau, adalah kira-kira serupa dengan taubat yang terkenal dari Imam Al Ghozali, rahiimahulloh, dari pengaruh Filsafat (Failasuf) dan Sufi (Tashawwuf). Dan kembali menekuni Hadits.

Tujuh sifat yang ditetapkan dalam madzhab Al Asy’ariyyah inipun bukan berdasarkan nash dan dalil syar’i, tetapi berdasarkan kecocokannya dengan akal dan logika. Jadi sebenarnya bertentangan dengan prinsip Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.

Pertanyaan yang paling menggelitik, paling penting dijawab, dari fase kehidupan Imam Abul Hasan Asy'ary yang di kurun waktu manakah, yang diambil para pengikutnya, yang menamakan dirinya sebagai kaum Asy'ariyyah, sekarang?

Tentang Maturidiyah:

Satu dari sekian aliran Kalamiyah (Logika-Filsafat) yang masih eksis saat ini ialah Maturidiyyah. Ini sebuah golongan yang berafiliasi pada firqah Kalamiyyah. Nama kelompok ini dinisbatkan kepada nama pendirinya, yaitu Abu Manshur Al Maturidi. Nama lengkapnya Muhammad bin Muhammad bin Mahmud Al Maturidi As Samarqandi. Maturid adalah daerah dekat dengan Samarqand. Tidak diketahui dengan pasti tahun kelahirannya, juga guru-guru yang sempat ia singgahi majlisnya.

Untuk mengenal dan mengetahui keberadaan Allah, manusia sama sekali tidak membutuhkan kaidah-kaidah yang diramu oleh para ulama ahli kalam. Juga tidak membutuhkan produk orang kafir Yunani. Yakni, dengan apa yang disebut sebagai ilmu Filsafat.

Hanya saja, ada sebagian manusia yang berasumsi, tidak mungkin seseorang bisa mengenal Allah (ma’rifatullah), kecuali dengan melalui ilmu Filsafat dan ilmu Kalam. Mereka tunduk mengikuti doktrin Filsafat (Failasuf atau Philosophia) Yunani.

Jadi kedua aliran pemahaman (manhaj) 'Aqidah ini baru berkembang cukup jauh setelah, bahkan beratus tahun setelah masa kaum Salafush Sholih, kaum Pendahulu Yang Salih (seluruh dari 124.000 nabi dan muridnya khususnya di masa Rosululloh Muhammad - shollollohu 'alaihi wasallam - dan 3 generasi pertama Muslimiin yakni generasi (1) Shahabah Nabi, (2) Tabi'iin, dan (3) Tabi'ut Tabi'iin).

Sementara sebenarnya apa-apa yang menjadi standar 'Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, bahkan nama "Ahlus Sunnah" dan "Al Jama'ah" telah ditetapkan di masa Salafush Sholih itu.

Sementara justru ALLAH melalui Rosululloh - shollollohu 'alaihi wasallam - menetapkan jaminan bahwa hanya pada masa ketiga generasi pertama itulah, ada kebenaran terbaik.

Dan telah ada pula hadits bahwa akan ada 73 golongan yang 72 darinya (berisiko) ke Neraka (jika tidak bertaubat), setelah masa Rosululloh - shollollohu 'alaihi wasallam - dan para Shahabah Nabi, dan yang selamat adalah Ahlus Sunnah dan Al Jama'ah yang sejati, yang benar-benar semurni mungkin mengikuti pemahaman (manhaj), cara, tindakan, teladan, dari Rosululloh - shollollohu 'alaihi wasallam - para Shahabah Nabi.

Sumber:
https://almanhaj.or.id/2723-abu-manshur-al-maturidi-dan-aliran-maturidiyah.html
https://almanhaj.or.id/3011-apakah-al-asyariyyah-termasuk-ahlu-sunnah.html

Tidak ada komentar: