siapa yang dimaksud "MENJUAL AYAT-AYAT ALLAH DENGAN HARGA YANG MURAH"

Allah subhaanahu wata’ala berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ الْكِتَابِ وَيَشْتَرُونَ بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا أُولَئِكَ مَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ إِلَّا النَّارَ وَلَا يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa-apa yang telah diturunkan Allah, yaitu al-Kitab dan menjualnya dengan harga yang murah, mereka itu sebenarnya tidak memakan (tidak menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka pada Hari Kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih.” (Al-Baqarah: 174)
"MENJUAL AYAT-AYAT ALLAH DENGAN HARGA YANG MURAH"

Mereka itu semua seperti ulama Yahudi yang menyembunyikan apa yang diturunkan Allah subhaanahu wa ta’ala dalam Taurat tentang sifat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Imam al-Qurthubi berkata, “Ayat ini sekalipun diturunkan untuk ulama-ulama Yahudi, tetapi mencakup juga orang-orang Islam yang menyembunyikan kebenaran dengan senang hati untuk mendapatkan harta dunia.“

Allah subhaanahu wata’ala juga memberitahukan bahwasanya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah diturunkan oleh Allah subhaanahu wata’ala berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, maka akan mendapatkan laknat, sebagaimana firmanNya,

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِنْ بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَئِكَ يَلْعَنُهُمُ اللَّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (makhluk) yang dapat melaknati.” (Al-Baqarah: 159)

Imam al-Qurthubi ketika menafsirkan firman Allah subhaanahu wata’ala,

وَلَا تَشْتَرُوا بِآَيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ
“Dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayatKu dengan harga yang rendah dan hanya kepadaKu-lah kalian bertakwa.” (Al-Baqarah: 41)

Beliau berkata, “Ayat ini sekalipun khusus untuk Bani Israil, namun mencakup juga orang-orang yang melakukan perbuatan mereka. Barangsiapa menerima risywah (suap) agar mengubah kebenaran atau membatalkannya, atau enggan mengajarkan apa yang wajib dia ajarkan, atau dia tidak menyampaikan ilmu yang wajib ia sampaikan kecuali jika dia mendapatkan upah, maka dia telah termasuk ke dalam ayat ini.“

Imam Abu Daud telah meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللّٰهِ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنْ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
“Barangsiapa mencari ilmu yang seharusnya untuk mendapatkan ridha Allah, dia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan harta dunia, maka dia tidak akan mendapatkan aroma surga.” (HR. Abu Daud).

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Seandainya bukan karena satu ayat di dalam al-Qur’an, niscaya saya tidak akan menyampaikan sebuah hadits kepada seorang pun, ayat tersebut ialah,

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنْزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى …
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk… “ (Al-Baqarah: 159). (Muttafaq ‘alaih).

Sumber: alsofwah

Tidak ada komentar: