Perhatikanlah firman Allah Subhanahu wata'ala berikut ini:
Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya:
“Inilah dua rukun amal yang diterima, harus ikhlas untuk Allah semata dan harus sesuai dengan syari'at Rosulullah” [Tafsir Ibnu Katsir: 3/108].
Jadi, bila kita ingin agar ibadah kita diterima dan tidak sia- sia begitu saja, maka penuhi syaratnya, yaitu ikhlas karena Allah dan sesuai tuntunan Rasulullah.
Dikoreksi ulang oleh Al-Ustâdz Abu Ubaidah, Muhammad Yusuf bin Mukhtar bin Munthohir As-Sidawi
MEDIA DA'WAH AL-FURQON
Telegram : http://bit.ly/2cvD9Yx
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (110)
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya" [Al-Kahfi: 110].Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya:
“Inilah dua rukun amal yang diterima, harus ikhlas untuk Allah semata dan harus sesuai dengan syari'at Rosulullah” [Tafsir Ibnu Katsir: 3/108].
Jadi, bila kita ingin agar ibadah kita diterima dan tidak sia- sia begitu saja, maka penuhi syaratnya, yaitu ikhlas karena Allah dan sesuai tuntunan Rasulullah.
Dikoreksi ulang oleh Al-Ustâdz Abu Ubaidah, Muhammad Yusuf bin Mukhtar bin Munthohir As-Sidawi
MEDIA DA'WAH AL-FURQON
Telegram : http://bit.ly/2cvD9Yx
Tidak ada komentar: