Pelajaran dari Burung Beo, umat islam dilarang membeo

Oleh Al-Ustâdz Lucky Juniardi Abu Tholhah eL-Ma'murie

Tentunya kita pernah mendengar burung Beo bisa berbicara, ada yang bisa mengucapkan “Selamat pagi”, meskipun di waktu malam, ada pula yang mengucapkan “Assalamu 'alaikum” meskipun tidak ada orang yang bertamu, mengapa bisa demikian?

Karena burung Beo tetaplah burung Beo, yang dia tidak paham dengan apa yang dia ucapkan, dia hanya mengikuti ucapan apa yang sering diajarkan oleh tuannya, sehingga apa yang ia ucapkan tidak memberikan manfaat untuk dirinya.
Pelajaran dari Burung Beo

Sebagian dari kita juga ada yang sering mengucapkan kalimat tauhid “Laa ilaaha illallah”, akan tetapi dia tidak mempraktekkan kalimat tersebut dalam kehidupan sehari-hari, terkadang masih berdo'a kepada selain Allah, menyembelih hewan untuk selain-Nya, memakai jimat-jimat, mendatangi dukun/para normal, berpuasa yang diniatkan bukan untuk Allah, dan ibadah-ibadah yang lainnya yang ia tujukan bukan untuk Allah, sehingga kaliamat “Laa ilaaha illallah” tidak memberikan manfaat bagi dirinya, mengapa bisa demikian?

Karena dia belum faham apa makna kalimat “Laa ilaaha illallah” dan apa saja rukunnya.

Untuk itu sangat perlu kita ketahui hal tersebut, supaya memberikan manfaat bagi kita.

Makna kalimat “Laa ilaaha illallah” adalah لَا مَعْبُوْدَ بِحَقٍّ إِلَّا اللهُ

“Tidak ada sesembahan yang berhak untuk di ibadahi secara benar kecuali hanya Allah”

Rukun “Laa ilaaha illallah” ada dua:

1) Menafikan ( لَا إِلهَ )

Yaitu Menafikan/meniadakan semua peribadahan yang ditujukan kepada selain Allah.

2) Menetapkan ( إِلَّا اللهُ )

Yaitu menetapkan ibadah hanya untuk Allah semata, tidak menyekutukannya dengan apapun.

[lihat At-Tauhid Al-Muyassar, karya Syaikh Abdullah bin Ahmad, hal: 13-14].

MEDIA DA'WAH AL-FURQON
Web : artikel.alfurqongresik.com

Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.

Tidak ada komentar: