35 tahun lamanya menemukan pemahaman agama islam yang benar

LIKA-LIKU MENGENAL MANHAJ (SIKAP & CARA BERAGAMA YANG BENAR) PARA NABI & PARA RASUL

Bismillahirrahmaanirrahiim...

Pada tahun 1966 M umur saya kira-kira 12 thn, dikala itu ada suatu kegiatan keagamaan di Sumatera barat di namakan DIDIKAN SUBUH untuk bimbingan rohani di pusatkan dalam surau (mushalah).

Saya mendengar dari ceramah seorang ustad bahwa dalam hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, umat islam ini akan terpecah menjadi 73 golongan, 1 golongan yg benar.

Dari: Mu'awiyah bin Abi Sufyan Radhiyallahu 'Anhu (HR. Ahmad, Abu Daud)

Dari: Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu (HR. Ibnu Majah)

Rasulullahu Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

⇨ Wainnahadzihilmillata Sataftariqu'alatsalaatsin Wasab'ina Tsintani Wasab'uunafiynnari Wawahidatunfiyljannati Wahiyal Jamaa'atun

Artinya: "Sesungguhnya agama (umat) ini akan terpecah menjadi 73 (kelompok), 72 (diancam masuk kedalam neraka, dan 1 yg di dalam surga, dia adalah Al-Jamaah".

Al-Jamaah Artinya adalah yang mengikuti kebenaran walaupun seorang diri.

Mendengar hadits tersebut, saya bingung & semenjak hari itu tertanam dalam hati, sebagaimana anak kecil yg belum baligh, kadang kala dalam pikiran terlintas mengenai hadits itu, hilang timbul silih berganti akan tetapi dg berjalannya waktu, usia semakin bertambah perasaan dalam hati selalu menghantuinya, maka mulailah saya belajar agama dari satu guru ke guru yg lain, dari satu golongan ke golongan yg lain, dalam rangka mencari pemahaman agama islam yg benar, yg sesuai dg tuntunan yg dibawa oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
pemahaman agama islam yang benar

Diantara nya sy belajar agama islam dipondok pesantren islam timor, dg segala kelebihannya & kekurangannya, ia adalah kelompok Negara Islam Timor di waktu itu masih dibawah jajahan portugis, secara psikologis & historis ada kesamaannya dg Negara Islam Indonesia.

Saya keluar dari pemahaman tersebut karena pemahaman mereka TAKFIRI (mengkafirkan kaum muslimin) saya tidak sependapat dengan mereka.

Pada saat yg sama saya juga belajar diluar pondok pesantren, dengan ust. Abbas Ola alumni kairo-mesir, mengajarkan ilmu tafsir Al-Qur'an dll.

Dan diskusi-diskusi dalam berbagai disiplin ilmu dg Prof. DR. Muhammadsyah SH, Rahimahullah dulunya rektor universitas Nusa Cendana Kupang-NTT.

Kemudian saya masuk tarikat/tasauf yg dinisbatkan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, setelah sy pelajari sirah nabawiyyah (perjalanan hidup Rasul yg Agung Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, dari kelahiran hingga detik-detik terakhir)

Maka penisbatan tarikat/tasauf kepada beliau merupakan kekeliruan yg besar, karena Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan tiga generasi terbaik umat ini sampai kepada para ulama ahlussunnah dari zaman ke zaman tidak mengenal pemahaman ini, sehingga saya keluar lagi dari pemahaman ini yg dapat mewakili puluhan tarikat/tasauf yg lainnnya.

Kemudian sy masuk tarikat lagi, tarikat ini berdiri sendiri kaifiatnya (tata cara) tidak sama dengan puluhan tarikat sebelumnya, karena tarikat ini jg tidak beramal sesuai dg dalil-dalil Al-qur'an & Al-hadits yg dipahami oleh Salafush Shalih. Maka sy keluar lagi, begitulah seterusnya sampai mendapatkan kebenaran, dan setiap sy keluar dari pemahaman tersebut, sy kembali kepada amalan semula yaitu tidak ada hari tanpa membaca Al-qur'an, dan berdo'a kepada Allah Ta'ala dg tulus, agar diberinya petunjuk kepada pemahaman agama islam yg benar.

Pengalaman spritual ini pernah sy sampaikan kepada Bapak Prof. DR. H. Umar Shihab, dalam rangka "Watawaashaubilhaqqi Watawaashaubishabri" dalam kapasitasnya sebagai ketua majlis ulama Indonesia pda bukan januari tahun 2006 dikantor MUI pusat lantai dasar masjid istiqlal Jakarta.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala mentakdirkan segala sesuatu diikat dg sebab. Hari demi hari kami lalui seperti biasanya, kadang kala hati ini meronta ingin meninggalkan negeri dan semua yg kami bangun dengan susah payah, untuk mendapatkan kebahagiaan dunia & akhirat, keinginan itu datang silih berganti & pada puncaknya kami memilih untuk pindah ke Purwakarta, karena pada suatu hari sekitar Bulan januari thn 2003 M, sya bertemu dg sahabat sya Habib Husain Al-hafsi dilokasi SMP Muhammadiyah kupang, beliau adalah salah satu Imam masjid di kupang.

Kemudian kami berdiskusi mengenai perkembangan agama islam dikota kupang & NTT pada umumnya. Diantara pembicaraan kita adalah "pak edi sy membaca satu hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam satu kitab, bahwa umat islam dilarang tinggal di tengah-tengah orang kafir, & sekarang kitabnya dipinjam oleh bapak makarim, & beliau adalah ketua Majlis Ulama Indonesia NTT, saya bilang nanti kitabnya sy pinjam ya?" Sebelum sy dapat kitab tersebut, sy sudah yakin kebenaran hadits itu.

Qaddarallah, hadits tersebut saya dapatkan dipurwakarta, setelah merujuk ke pemahaman ahlussunnah.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

⇨ Anaabariy Un Minkullimuslimin Yuqiymubaynalmusyrikiyna

Artinya: "Aku berlepas diri dari setiap muslim yg mukim (tinggal) ditengah-tengah kaum musyrikin "(HR. Abu Daud 2645, At-tirmidzi 1604, An-nasaa'i VIII/36)

Titik terang mendapatkan pemahaman islam yg benar, setelah saya keluarga tiba di Purwakarta, dengan hidayah & taufik-Nya sya merasa dibimbing, sehingga pada suatu hari saya berjalan disuatu tempat bertemu dengan orang-orang aneh, menurut saya saat itu orang-orang berjenggot & memakai celana ngatung (diatas mata kaki) dan istri-istri mereka menutup aurat sesuai syariat islam, sya terus mendekati mereka dengan pengalaman spritual yg dimiliki, yg kini menjadi sahabat saya.
Ternyata setelah saya pelajari keanehan mereka dibangun diatas dalil-dalil syar'i, merekalah orang-orang yg paling benar manhajnya,.yg pernah sy kenal & paling lurus aqidahnya, ibadahnya, akhlaknya & mu'amalahnya sesuai dg tuntunan yg di bawa oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Alhamdullah, pada akhirnya tahun 2003 M, umur saya saat itu kira-kira 47 tahun, berarti dari mulai mencari kebenaran sampai menemukan pemahaman agama islam yg benar kurang lebih 35 tahun.

Pengalaman spritual yg sangat sederhana ini saya tulis untuk saudaraku yg sibuk, merupakan pengantar untuk mengenal & memahami manhaj (metode) sikap & cara beragama yg benar. Barang siapa yg ingin mengetahui dimana penyimpangannya, Insya Allah jika dibutuhkan akan saya sampaikan berikutnya pada kesempatan lain.

Wallahu A'lam

Abu Bice Basyir Edi Malin Kayo - Purwakarta

republish from whatsapp group

catatan admin
inilah salah kisah inspirasi untuk kita agar mau berusaha menjemput hidayah, sungguh hidup di dunia ini singat, maka jangan sia siakan untuk mempersiapkan bekal dan memurnikan aqidah

disini saya memberikan kaedah belajar sebagaimana disampaikan para imam mazhab "ikuti alquran dan sunnah sesuai pemahaman salaful ummah, jika ada perkataanku menyimpang dari alquran dan sunnah yg tegak berdasarkan pemahaman salafus shalih maka campakkan perkataanku"

Tidak ada komentar: