jangan gegabah, inilah solusi kemenangan dan kebangkitan umat Islam

Sesungguhnya kemenangan dalam sepanjang sejarah tidak pernah ditentukan oleh peralatan, persenjataan dan perhelatan akbar manusia.

Kejayaan, kemenangan dan kebangkitan umat Islam hanya dengan dakwah dan pendidikan yang benar bukan dengan revolusi dan makar terhadap pemimpin.

قالوا: هل الخروج على الظالم مخالف لأصول أهل السنة؟
Bila mereka berkata, Apakah makar kepada pemimpin yang zalim bertentangan dengan prinsip beragama ahli Sunnah Wal jamaah.

قلنا: نعم. قالوا: أين الدليل؟ قلنا: حديث عبادة ( إلا أن تروا كفرا بواحا)
Jawab, ya. Mereka bertanya, Mana dalilnya? Jawab, Hadits Ubadah bahwa Nabi bersabda, Melainkan kalian melihat kekufuran yang nyata.

  قالوا: الكفر = المعصية.
Mereka berkata, Kekufuran adalah maksiat.

قلنا: خطأ، لحديث عوف بن مالك (إلا من ولي عليه والي فرآه يأتي شيئا من معصية الله فليكره ما يأتي من معصية الله و لا ينزعن يداً من طاعة)
Jawab, Demikian itu pendapat yang salah. Karena hadits Auf bin Malik menegaskan bahwa Nabi bersabda, Kecuali seorang yang mempunyai pemimpin yang melihatnya bermaksiat kepada Allah maka hendaklah membenci kemaksiatan yang diperbuat namun tidak memberontak.

 قالوا: عمر رضي الله عنه قال: (قوموني)
قلنا: إن صحت فقد كانت مواجهة اي بحضوره ينصحونه وايضاً فالتقويم=الإصلاح وليس التغيير والخروج
Mereka berkata, Bukankah Umar berkata, luruskan aku.
Jawab, Jika benar riwayat itu maka maksud berhadapan langsung untuk menasihatinya.
Maksud taqwim adalah ishlah (perbaikan) bukan merubah dengan cara memberontak.

 قالوا: نصبر إلى متى؟
قلنا: حديث أسيد (حتى تلقوني على الحوض).
Mereka berkata, Sampai kapan kita bersabar.
Jawab, sebagaimana keterangan hadits Usaid bahwa Nabi bersabda, Bersabarlah hingga kalian bertemu aku di telaga.


 قالوا: كيف نأخذ حقنا؟
قلنا: حديث ابن مسعود (وتسألون الله الذي لكم)
Mereka berkata, Bagaimana dengan hak-hak kita?
Jawab, sebagaimana hadits Ibnu Masud bahwa Nabi bersabda, Mintalah hak-hakmu kepada Allah.


 قالوا: الطاعة للحاكم الذي ارتضيناه، لا لمن تغلب.
قلنا: حديث العرباض (وإن تأمر عليكم عبد حبشي)
Mereka berkata, Bukankah ketaatan hanya boleh kita berikan kepada pemimpin yang kita sukai bukan yang kita benci.
Jawab, sebagaimana hadits Irbadh bahwa Nabi bersabda, Kalian harus mendengar dan mentaatinya meskipun kalian dipimpin seorang budak.

قالوا: الصبر على الذي يحكم بالشرع لكن يتجاوز أما من لا يهتدي بالشرع و يحكم بهواه فلا تجرى عليه هذه النصوص.
قلنا: كذبتم، لحديث حذيفة (لا يهتدون بهداي ولا يستنون بسنتي.........فاسمع وأطع)
Mereka berkata, Sabar hanya atas pemimpin yang berhukum dengan hukum Syariat kemudian bersikap melampaui batas bukan pemimpin yang tidak berhukum syar'i bahkan berhukum dengan hawa nafsu maka Nash-Nash tersebut tidak berlaku buatnya.

Jawab, Kalian berdusta karena hadits Hudzaifah menegaskan bahwa Rasulullah bersabda, Akan muncul pemimpin yang tidak memakai petunjukku dan menerapkan sunnahku maka tetaplah mendengar dan mentaati.

 قالوا: أين فهم السلف؟
قلنا: أجمعوا على حرمة الخروج، نقل الإجماع: النووي وابن حجر وابن تيمية و الشوكاني.
Mereka berkata, Manakah pemahaman ulama salaf yang kalian pakai?
Jawab, Mereka berijma atas haramnya makar kepada pemimpin . Diantara ulama yang mengutip Ijma adalah Imam Nawawi, Ibnu Hajar, Ibnu Taimiyah dan Syaukani.

 قالوا: كيف أجمعوا وهذا ابن الزبير قد خرج؟
قلنا: كذبتم، لم يخرج على ولي الأمر لأنه لم يكن آنذاك للمسلمين إمام و كان الأمر مترددا بعد و فاة يزيد، وابن الزبير بايعه أهل مكة وخضعت له الحجاز.
Mereka berkata, Bagaimana mereka bisa menyatakan Ijma sementara Abdullah bin Zubair pernah memberontak?
Jawab, Kalian berdusta, Beliau tidak memberontak kepada pemimpin sah pada waktu itu, bahkan saat itu masa kekosongan atas kepemimpinan kaum muslimin setelah wafatnya Yazid belum ada pengganti yang legitimid sementara Abdullah bin Zubair dibait oleh ahli Mekah dan dinobatkan menjadi pemimpin Hijaz.

قالوا: فماذا عن خروج الحسين؟
قلنا: لم يخرج لمنازعة الأمر وغرر به أهل البصرة و قالوا له أقبل إلينا ليس علينا إمام، فلما تبينت له الخدعة ندم وطالب بالرجوع إلى أهله أو الذهاب إلى يزيد أو إلى الثغور، فلم يمكنه الظلمة وقتلوه مظلوما شهيدا رضي الله عنه.
Mereka berkata, Bagaimana pandangan Anda terhadap pemberontakan Husain?
Jawab, Beliau keluar bukan dalam rangka memberontak pemimpin yang sah namun beliau keluar terpancing oleh propokasi warga Bashrah, di mana mereka mengatakan, wahai Husain silahkan bergabung kepada kami karena kami tidak punya pemimpin, setelah beliau tahu itu hanya tipuan maka beliau menyesal dan minta kembali, atau bergabung dengan Yazid atau pingin tinggal diperbatasan. Namun tukang fitnah yang zalim tidak memberinya kesempatan sama sekali, yang akhirnya beliau terbunuh dalam keadaan teraniaya dan Syahid.

قالوا: وقد خرج غيرهما فأين الإجماع؟
قلنا: قال ابن حجر (خروج جماعة من السلف كان قبل استقرار الإجماع على حرمة الخروج على الجائر) (مرقاة المفاتيح-ح:1125)
و نقل النووي: (و قيل إن هذا الخلاف كان أولاً ثم حصل الإجماع على منع الخروج عليهم)
Mereka berkata, Ada juga selain Abdullah bin Zubair dan Husain yang memberontak, bagaimana bisa dikatakan Ijma?
Jawab, Ibnu Hajar menegaskan bahwa keluarnya beberapa generasi salaf sebelum terjadinya konsensus Ijma atas haramnya memberontak pemimpin yang jahat ( Mirqatul Mafatih ) atau Imam Nawawi berkata, Atau boleh jadi perbedaan itu pernah terjadi namun akhirnya muncul Ijma secara permanen tentang larangan memberontak pemimpin yang sah.

قالوا ( كلمة حق عند سلطان جائر )
قلنا : 1-  النبى ﷺقال (كلمة) لا اعتصام أو مظاهرة
2- قال( حق) لا شتم وسب
3- قال( عند) أى فى مكانه لا فى الشوارع والميادين وعلى المنابر كما قال النبى ﷺ(من أراد أن ينصح لذي سلطان فلا يبده علانية، ولكن يأخذ بيده فيخلو به، فإن قبل منه فذاك وإلا كان قد أدى الذي عليه)
4- النبى ﷺأثبت أنه سلطان ظالم ومع ذلك لم يأذن فى الخروج عليه إنما قال (اسمع واطع ولو ضرب ظهرك وأخذ مالك) مسلم.
Mereka berkata, Bukankah jihad terbesar, adalah kalimat yang haq di sisi pemimpin yang jahat.
Jawab,
1. Nabi bersabda, Dengan kalimat ( nasehat ) bukan baikot dan demo.
2. Dengan kalimat yang haq bukan dengan cacian dan celaan.
3. Di sisi berarti tidak di jalan-jalan, tempat terbuka dan mimbar bebas karena Nabi bersabda, Jika diantara kalian ingin menasihati pemimpin maka jangan dengan terbuka, bahkan hendaknya ambil tangannya dan berdua saja. Bila dia menerima maka tujuan tercapai dan bila tidak menerima, maka dia telah menunaikan kewajiban.
4. Bahkan Nabi menegaskan bahwa akan muncul pemimpin yang zalim tapi beliau tidak menyuruh memberontak, bahkan beliau bersabda, hendaklah kamu mendengar dan mentaati meskipun dia memukul punggungmu dan mengambil hartamu.(Shahih Muslim)

  قالوا: ارتفعت الأسعار وصعبت المعيشة بسبب ظلم الحاكم.
⏪قلنا: لو خرج الشعب لضاق العيش أكثر، ولفقد الأمن ولسفكت الدماء و هتكت الأعراض، وكل من عرف التاريخ يوقن أن الخروج ما جاء بيوم خير قط.
Mereka berkata, Harga-harga barang melambung tinggi, hidup mengalami krisis berat akibat pemimpin yang zalim.
Jawab, Kalau rakyat memberontak maka krisis akan lebih parah, karena tidak aman, terjadi pertumpahan darah dan penodaan kehormatan. Siapa yang mengetahui sejarah dengan baik pasti paham bahwa pemberontakan tidak mendatangkan kebaikan sama sekali.

قالوا: إذن ما الحل؟
قلنا: الله أكبر الله أكبر،
الحل: التوبة والاستغفار (إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم) غيروا الشرك إلى التوحيد و البدعة إلى السنة والمعصية إلى الطاعة...(و لو أن أهل القرى آمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء والأرض)[ الأعراف]
وقيل لبعض السلف: (غلت الأسعار قال: أخفضوها بالاستغفار).
Mereka berkata, Terus bagaimana solusi terbaik?
Jawab, Allahu akbar, Allahu akbar!
Solusinya, Taubat dan istighfar karena sesungguhnya Allah tidak akan merubah kondisi suatu kaum hingga kaum itu sendiri merubah dirinya. Rubahlah Syirik dengan tauhid, bid'ah menjadi Sunnah dan maksiat menuju ketaatan.

Allah berfirman, seandainya penduduk negeri beriman dan bertakwa maka akan kami kucurkan keberkahan dari langit dan bumi. (Al'araaf).

Dikatakan kepada salah seorang ulama salaf, Bagaimana harga-harga barang melambung tinggi.

Maka beliau menjawab, Turunkan dengan istighfar.

Zainal Abidin Syamsuddin

منقوول....
republish from whatsapp

tambahan admin
- pemimpin umat islam haruslah tetaplah muslim walau zhalim sekalipun ini mutlak
- haram memilih pemimpin kafir, ini mutlak
- tidak ada ketaatan dalam memaksiati allah dan rasulnya walau pemimpin yang memerintahkan
- doakan pemimpin muslim zalim agar allah berikan hidayah taufik kepadanya
- pentingnya peranan ulama menasehati pemimpin yg khilaf dan zhalim
- mari murnikan aqidah, hidupkan sunnah dan ukhwah islamiyyah

Tidak ada komentar: