''sabar sebagai konsekuensi menghadapi kesusahan dan kesulitan"

Allah menciptakan makhluk untuk memberi cobaan serta ujian, lalu menuntut konsekuensi dari kesenangan bersyukur, dan konsekuesi dari kesusahan bersabar hal ini tidak bisa terjadi kecuali jika allah membalikkan kondisi umat manusia hingga beribadah kepadanya menjadi jelas.

Apabila seseorang benar-benar beriman, maka segala urusannya merupakan kebaikan jika mendapatkan kesenangan, ia bersyukur dan ketika sedang susah. sesunggguhnya urusan mukmin itu menakjubkan, semua urusannya merupakan kebaikan, dan ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin, jika mendapat kegembiraan ia bersyukur, dan itu merupakan kebaikan baginya. 
sabar sebagai konsekuensi menghadapi kesusahan dan kesulitan

adapun jika mendapat kesusahan ia bersabar, dan itu merupakan kebaikan baginya. banyak sekali dalil yang menunjukkan bahwa musibah, penderitaan, dan penyakit merupakan ihwal yang lazim bagi manusia. semua itu niscaya menimpa mereka, untuk mewujudkan beribadah kepada allah.

Allah berfirman; dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan inna lillahi wa inna alaihi raji'un(sesungguhnya kami milik allah dan kepadanyalah kami kembali). mereka itulah yang memperoleh shalawat dan rahmat dari rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. (al-baqarah: 155-157).

Mengenai firman allah; mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan. (surah 214) al-hafizh ibnu katsir rahmat tullah menemukan cobaan itu berupa penyakit, penderitaan, kesengsaraan, musibah, dan bencana..

sumber: buku doa dan wirid karangan ustadz yazid bin abdul qadir jawas. hal 409
ditulis ulang oleh aisyah ummu aziz arrifqi

Tidak ada komentar: