sahabatku, jauhilah akhlak buruk "iri dan dengki" karna memakan kebaikan

seorang muslim tidak mendengki. dengki bukan lah akhlaknya maupun sifatnya, selagi ia mencintai kebaikan untuk masyarakat ummu, dan lebih mengutamakannya dari pada untuk dirinya sendiri, sebab kedingkian menghilangkan dua akhlak yang mulia ini yaitu; cinta kebaikan dan itsar (mendahulukan orang lain).

seorang muslim tidak suka mendengki bahkan membencinya, karena iri dengki adalah menentang pembagian allah akan karunianya kepada para makhluknya, allah berfirman:

أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍدَرَجَاتٍ
''apakah mereka yang membagi-bagi rahmat rabbmu? kami telah menentukan antara mereka menghidupkan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggalkan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat"(Az-zukhruf:32).
hasad dan dengki membakar kebaikan

ada dua macam iri dengki yaitu :

1. seseorang mengharapkan hilangnya nikmat harta, ilmu, kehormatan, kedudukan, maupun lainnya dari orang lain agar pindah kepada dirinya.

2. yang lebih jelek yaitu mengharapkan hilangnya nikmat pada orang lain, meskipun tidak pindah kepada dirinya dan ia tidak mendapat bagian adapun dirinya.

إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ, فَإِنَّ اَلْحَسَدَ يَأْكُلُ اَلْحَسَنَاتِ, كَمَا تَأْكُلُ اَلنَّارُ اَلْحَطَبَ } أَخْرَجَهُ أَبُو دَاوُدَ
''jauhilah olehmu iri dan dengki karena sesunggunya iri dengki itu memakan kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar, atau rumput kering"(Diriwayatkan oleh abu dawud no 4903.)

jika terlintas dipikiran seorang muslim untuk mendengki sesuai watak manusianya dan tidak dijaminnya ia dari berbuat kesalahan, maka haruslah berusaha menolak pikiran dengki itu dari dirinya, dan harus membencinya sehingga hasad tidak menjadi hasrat baginya.

jangan sampai ia berkata dengan menurutinya atau bertindak dengan hasad itu, sehingga akan menimbulkan kehancuran jika ada sesuatu yang membuatnya kagum, hendaklah mengatakan masyaallah(segala sesuatu atas kehendak allah) ''la quwwata illa billah''(tiada kekuatan kecuali dari allah). dengan cara ini maka iri dengki tidak akan berpengaruh padanya dan selamatlah dia.

sumber; buku minhajul muslim cetakan darul haq hal423
ditulis ulang oleh aisyah ummu aziz arrifri

Tidak ada komentar: