sikap berlebihan manajemen sariroti terhadap aksi bela islam 3

BUKAN ROTI BLUDER (*) TAPI BLUNDER ROTI

Bismillah. Dari sudut pandang ilmu Manajemen (termasuk Public Relations Management) dan Information & Communication Technology - yang juga saya ajar perkuliahannya - IMHO, tindakan SARI ROTI sehubungan Aksi Super Damai 212 macam ini, adalah Blunder, adalah kesalahan. Kekeliruan kebijakan Manajerial. Menjadi terkesan berlebihan bagi sementara pihak. Dan mendapatkan sentimen negatif luas dari masyarakat. Sayangnya.

Inilah pengumuman SARI ROTI soal 212: http://www.sariroti.com/post/berita-pers/pengumuman-1/

Banyak sekali produk bermerek dagang lain di sana saat 212 itu. Macam-macam. Tidak hanya roti macam SARI ROTI. Beredar luas. Gratis, pula. Entah dari siapa saja.
sariroti tidak ridho produknya ada di 212

Setahu kami, tidak ada Muslimiin sampai berpikir bahwa merek-merek itu menjadi sponsor dari momen Tabligh Akbar dan Sholatul Jumu'ah 212.

Dan di hari setelahnya tidak satu pun dari pemegang hak merek dagang itu yang membuat pernyataan publik, pengumuman, seperti tindakan SARI ROTI itu.

Hanya SARI ROTI lah yang sampai memerlukan diri macam 'cuci-tangan' dari tindakan jutaan Muslimiin dalam mencari keadilan itu.

Seebagai gambaran pembanding dalam dunia Manajemen Bisnis, bahkan produsen senjata terpopuler di dunia yakni AK-47 dan M-16 - yang dipakai di banyak perang selama abad XX dan XXI Masehi termasuk juga dipakai oleh mereka yang ditudingi sebagai Teroris - seingat saya tidak pernah sampai membuat pernyataan  'cuci-tangan' macam ini. Atau singkatnya, pernyataan bahwa AK-47 dan M-16 bukanlah sponsor dari mereka.

Produsen mobil terbesar dunia, Toyota, yang banyak dipakai di wilayah Timur-tengah oleh kaum yang disebut Mujahidiin (Pejuang Agama Islam) - yang oleh sebagian pihak dituding sebagai 'Teroris' - seingat saya juga tidak pernah membuat pengumuman 'cuci-tangan', bahwa Toyota bukanlah sponsor dari mereka.

Yang dilakukan SARI ROTI ini mau tak mau membuat banyak orang - utamanya kaum Muslimiin - malahan dapat menjadi tidak simpati, terhadap SARI ROTI.

Tersinggung, bahkan. Sayangnya.

Dan suara-suara soal itu mau tak mau semakin santer di mana-mana.

Sementara jumlah Muslimiin RI itu adalah sekitar di atas 75% populasi dan konsumen WNI dari sekitar 250 juta WNI.

Dan dari sudut pandang ilmu Agama Islam yang juga saya ajar, saya kiranya dapat menambahkan:

"Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir hendaklah berbicara yang baik-baik atau diam." (HR. Bukhori)

"Bila seseorang dari kamu sedang marah, hendaklah diam (*)." (HR. Ahmad)

(*) Keputusan yang diambil dalam keadaan emosional tinggi, dapat disesali di kemudian hari.

"Kebanyakan dosa anak Adam adalah karena lidahnya." (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

Wallohua'lam. Walhamdulillah.

- Abu Taqi Mayestino -

(*) "Bluder" adalah sejenis roti. Dan yang saya maksud, bukan ini. :)

Tidak ada komentar: