Ada 4 cara untuk mengetahui kekurangan dan kesalahan diri

Nasehat Ustadz Dr. Syafiq Reza Basalamah, MA Hafidzahullah

Bismillah, Renungkanlah wahai Saudaraku..,

Kenapa ada sebagian di antara kita yang sampai hari ini tidak berubah menjadi lebih baik?!
Padahal secara umur sudah matang
Dari sisi pendidikan cukup bahkan lebih dari yang lainnya

Namun perilakunya masih tetap seperti yang lalu
Karakternya masih kaku dan temperamental
Lisannya pedas dan tajam bak pisau

Kalau aku boleh urung rembuk dalam masalah ini, di antara penyebabnya:

Adalah karena sang pelaku merasa kalau dirinya sudah baik atau berpendapat kalau aku memang seperti ini adanya, terus mau apa?!
Nasehat Ustadz Dr. Syafiq Reza Basalamah, MA Hafidzahullah

Perasaan bahwa merasa dirinya telah baik, tentu akan menghalangi seseorang untuk berubah kepada yang lebih baik…  Seakan-akan dirinya sudah sempurna… merasa ini sudah cukup...

Sadarilah wahai Saudaraku...
Jiwa kita tak ubahnya seperti sebuah mobil, dia harus masuk bengkel untuk perawatan secara berkala, apalagi kalau memang ada yang rusak…

Akan tetapi sebagian orang tidak merasa kalau mobilnya sedang rusak -karena dia bukan ahlinya-, buat dia selama masih bisa dikendarai berarti mobil itu bagus, padahal ada banyak hal yang perlu diperbaiki kalau dia mau menyadari…

Maka kau harus memperhatikan dan merawat mobilmu secara berkala apalagi setelah dipakai bertahun-tahun: kau harus ganti oli, tambah air, tambah angin, ganti kampas rem dsb… dan tentunya engkau harus mencari orang yang ahli dalam hal tersebut…

Bagaimana dengan jiwa Manusia?

Ada 4 cara untuk mengetahui kekurangan dan kesalahan diri agar kita bisa memperbaiki dan berubah menjadi lebih baik sebagaimana dijelaskan oleh para ulama’:

Pertama, Carilah seorang guru/ustadz yang memahami penyakit-penyakit jiwa (di masa kini sangat jarang guru yang seperti ini), bila kau mendapatkannya maka duduklah di sisinya dan ceritakan tentang dirimu kemudian dengarkan pencerahan darinya.

Kedua, Carilah teman yang jujur dan setia yang senantiasa memberikan nasihat (bila melihat kekurangan ia menegurmu) bukan yang hanya cari manfaat darimu, walaupun biasanya engkau tidak akan nyaman bersamanya, tapi demi menjadi lebih baik, bersabarlah.

Ketiga, Dengarkanlah kritikkan dari orang yang tidak menyukaimu, karena biasanya sebuah aib yang tidak terlihat oleh kawan akan tampak jelas di mata lawan, tidak perlu kau  mengkritik balik, bangunlah dirimu dengan kritikkannya

Keempat, Bergaullah dengan masyarakat, yang kau lihat dibenci maka tinggalkan dan yang dianggap baik kau lakukan, tentunya dalam hal-hal yang tidak bertentangan dengan syariat.

Jangan sok merasa sudah sempurna!

Sejatinya kita diciptakan dari air mani yang hina

Ada banyak aib dan kekurangan kita yang kita tidak sadar dengannya

Berlapang dada-lah bila ditegur dan diingatkan

Selamat menjadi lebih baik, Baarakallahu fiik

Beruntunglah bagi yang memahaminya...

Tidak ada komentar: