Penjelasan makna kata "AMILATUN NASHIBAH" QS. al-qhosyiyah: 3

Kita sering membaca ayat dari Al Qur'an. Satu di antaranya adalah ayat ke 3 surah Al Ghosyiyah, mari kita perhatikan sisi lain dari penjelasan ayat yang sangat menggugah itu. Alloh Ta'ala berfirman:

عاملة ناصبة

"Amilatun nashibah" artinya: amal-amal yang hanya melelahkan. Rangkaian ayat di awal surat ini bercerita tentang neraka dan para penghuninya. Ternyata salah satu penyebab orang dimasukkan ke neraka adalah amalan yang banyak dan beragam tapi penuh cacat, baik motif dan niatnya, maupun kaifiyat (tata cara) yang tidak sesuai dengan sunnah Rasululloh shalallahu alaihi wa salam.
Penjelasan makna kata "AMILATUN NASHIBAH"

Alkisah, seorang sahabat Umar bin Khathab radhiallahu anhu menangis saat mendengar ayat ini. Suatu hari Atha As-Salami radhiallahu anhu seorang tabi`in yang mulia, bermaksud menjual kain yang telah ia tenun kepada penjual kain di pasar.

Setelah diamati dan diteliti secara seksama oleh sang penjual kain, sang penjual kain mengatakan, "Ya, Atha sesungguhnya kain yang kau tenun ini cukup bagus, tetapi sayang ada cacatnya sehingga saya tidak dapat membelinya."

Begitu mendengar bahwa kain yang telah ditenunnya ada cacat, Atha termenung lalu menangis. Melihat Atha menangis, sang penjual kain berkata, "Atha sahabatku, aku mengatakan dangan sebenarnya bahwa memang kainmu ada cacatnya sehingga aku tidak dapat membelinya, kalaulah karena sebab itu engkau menangis, maka biarkanlah aku tetap membeli kainmu dan membayarnya dangan harga yang sesuai."

Mendengar tawaran tersebut, Atha' menjawabnya, "Wahai sahabatku, engkau menyangka aku menangis disebabkan karena kainku ada cacatnya? Ketahuilah sesungguhnya yang menyebabkan aku menangis bukan karena kain itu. Aku menangis disebabkan karena aku menyangka bahwa kain yang telah kubuat selama berbulan-bulan ini tidak ada cacatnya, tetapi di mata engkau sebagai ahlinya, ternyata kain itu ada cacatnya.

Begitulah aku menangis kepada Alloh karena aku menyangka bahwa ibadah yang telah aku lakukan selama bertahun-tahun tiada cacatnya sama sekali, mungkin di mata Alloh subhanahu wa ta'ala sebagai ahli-Nya ada cacatnya, itulah yang menyebabkan aku menangis."

Semoga kita menyadari sedini mungkin tentang amal yang kita lakukan apakah sudah sesuai atau kah belum. Hanya dengan ilmulah kita akan mengetahui dimana letak kekurangan amal kita.

✏ Al Ustadz Abu Hudzaifah As Sidarji

Tidak ada komentar: