saudaraku seaqidah "Tetaplah beri'dad meski belum diserang"

Allah telah mengabarkan kepada kita bahwa umat Islam ini akan senantiasa ada yang memusuhinya, mengintainya, meneror, menebar kerusakan pada umat Islam serta membuat umat bercerai berai. Puncaknya hingga mereka mampu mengeluarkan umat Islam dari agamanya, danhal inilah yang menjadi tujuan utama mereka. Sebagaimana yang ditegaskan dalam Al-Qur’an

وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىٰ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا ۚ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَٰئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ۖ وَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ“…
Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di duniadan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”(Q.S Al-Baqarah: 217).

Dalam ayat yang lain juga disebutkan

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ لَا يَأْلُونَكُمْ خَبَالًا وَدُّوا مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاءُ مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ ۚ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْآيَاتِ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْقِلُونَ“
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya mencelakakanmu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yangdisembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.”(Q.S Ali-Imran: 118).
tetaplah beri'dad meski belum diserang

Allah juga telah memberitahu bahwa musuh-musuh Islam sangat membenci kaum muslimin. Mereka tidak akan pernah rela terhadap apa yang dilakukan oleh umat Islam selama mereka masih berpegang teguh terhadap agamanya. Mereka akan terus berusaha sekuat tenaga, menguras hartanya agar bisa menundukkan kaum muslimin di bawah agama mereka. Hal ini telas ditegaskan dalam beberapa ayat Al-Qur’an, di antaranya,

Allah berfirman, “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah ridha kepada kalian sehingga kalian mengikuti agama mereka…” (Q.S Al-Baqarah: 120)

Dalam ayat lain disebutkan, “Sebagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kalian kepada kekafiran setelah kalian beriman, dikarenakan dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri…” (Q.S Ql-Baqarah: 109)

Dari beberapa nash di atas dapat dicerna bahwa seluruh kaum muslimin yang berpegang teguh pada agamanya sedang terancam. Dari pihak musuh yang senantiasa membuat makar dan tipu daya agar bisa mewujudkan tujuannya, yaitu mengeluarkan umat Islam dari agamanya serta tunduk dibawah kekuasaannya.

*Mempersiapkan diri dengan segala bentuk persiapan*

Maka, tidak ada solusi yang lebih pantas untuk permasalahan ini selain mengerahkan jerih payah dalam rangka menegakkan kalimat Allah menjadi yang tertinggi, serta syari’at-Nya berkuasa di muka bumi. Demi menepis segala kemungkinan yang dapat membahayakan serta menimbulkan kerugian terhadap kaum muslimin, lebih-lebih terhadap agamanya.

Umat Islam telah diperintahkan oleh Allah untuk bersiap siaga dengan mempersiapkan diri terhadap musuh-musuhnya, karena bisa jadi pihak musuh melakukan penyerangan secara mendadak tanpa mengenal waktu dan kondisi. Sebagaimana firman-Nya,

وَأَعِدُّوا لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ….
“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa sajayang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya…”(Q.S Al-Anfal: 60)

Syaikh Dr Wahbah az-Zuhaili seorang ulama kotemporer menjelaskan tentang ayat ini bahwa,“Allah memerintahkan kaum mukminin agar mempersiapkan alat-alat peperangan yang sesuai dengan zamannya dan melatih para pejuang hingga benar-benar matang. Sebab, mereka adalah baju besinya (zirah) umat ini dan bentengnya yang paling kuat.

”Beliau melanjutkan,“Tujuan dari persiapan itu adalah untuk mengintimidasi musuh Allah dan musuh kaum muslimin, dari orang-orang kafir yang menampakkan permusuhan mereka, sebagaimana kaum musyrikin Makkah di masa lalu. Juga, untuk mengintimidasi para sekutu musuh yang bersembunyi. Baik kita mengetahuinya ataupun tidak, tapi Allah Sang Maha Mengatahui Yang Gaib pasti mengetahui mereka. Termasuk diantaranya adalah Yahudi dan orang-orang munafiq di masa lalu, serta siapa saja yang menampakkan permusuhannya setelah itu seperti Persi, Romawi dan para pewaris mereka yang tersebar di negara-negara dunia pada masa ini.”(Tafsir Al-Munir, hal.293-294).

*Mencegah lebih baik daripada mengobati*

Para ulama dengan jerih payahnya telah berhasil merangkum sebuah kaidah dari ayat di atas yaitu, الضَّرَرُ يُدْفَعُ بِقَدْرِ الْإِمْكَانِ (Madharat itu harus dihilangkan sebisa mungkin).Kaidah ini menjelaskan akan kewajiban mencegah adanya bahaya sebelum kedatangannya. Dengan menggunakan segala prasarana yang tersedia beserta kemungkinan-kemungkinan tertentu yang sekiranya mampu menghilangkan madharat tersebut.

Kaidah ini juga selaras dengan mashlahah mursalah dan siyasah syar’iyyah yaitu pada kategori ‘Mencegah itu lebih baik dari pada mengobati’. Tentunya hal tersebut sesuai dengan kemampuan individual. Sebab, pembebanan syariat Islam itu beriringan dengan adanyaqudrah (kemampuan) dalam pelaksanaannya. (Muhammad bin Ahmad al-Burnu,al-Wajiz fi Idhahil Qawa’idil Fiqh al-Kuliyyah, hal.256).

Dengan kaidah ini, serangan musuh adalah sebuah madharat yang harus dicegah sebelum kedatangannya. Maka, pencegahan yang dilakukan adalah dengan i’dad sebagaimana penjelasan di atas, yang dengannya serangan yang akan dilancarkan oleh pihak musuh kepada kaum muslimin menjadi tercegah. Walaupun nantinya serangan tetap dilancarkan umat telah siap menghadapinya, siap berjihad dalam rangka membela agama, umat serta wilayah kaum muslimin.

*Wallahu A'lam*

tulisan ridwan

Tidak ada komentar: