Aku Ingin Kalian Merasakan Nikmat Yang Kurasakan

Merasakan nikmatnya mengenal Islam yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, merupakan kebahagian tersendiri.

Tidakkah kita menginginkan orang-orang tercinta disekitar pun turut merasakan nikmat tersebut..?

A. Seperti Diri Sendiri.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يُؤْ مِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبُّ لأَِخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
“Tidak sempurna keimanan salah seorang dari kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri..” (HR al-Bukhari: 13 dan Muslim: 45)
Nikmat Yang Kurasakan

B. Lebih Utama Keluarga Dan Kerabat.

“Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, tatkala turun ayat:
(وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأَقْرَبِينَ)
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat" (QS. Asy-Syu’ara: 214)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri di bukit Shafa dan bersabda,

"Wahai Fathimah binti Muhammad, wahai Shafiyyah Binti Abdul Muthallib, wahai keturunan Abdul Muthallib, aku tidak memiliki untuk kalian dari Allah sedikitpun. Mintalah kepadaku dari hartaku sekehendak kalian” (HR. Muslim)

Pertama kali yang beliau seru adalah keluarga terdekat.

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bila hendak shalat witir, membangunkan Aisyah radhiyallahu 'anha" (HR Muslim)

Tak luput pula, putri dan menantu beliau mendapatkan perhatian.

Suatu malam, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi rumah Ali dan Fathimah radhiyallahu 'anhuma. Beliau berkata, “Tidakkah kalian berdua mengerjakan shalat malam...?” (HR. al-Bukhari, Muslim)

Memang hidayah di tangan Allah semata, namun sudahkah kita berusaha maksimal menyampaikan nikmat ilmu yang telah didapat kepada keluarga tercinta...?

Bukankah akan lebih indah apabila menjalani bersama kehidupan dunia dalam naungan ridhaNya...?

Jangan sampai sibuk menyampaikan dakwah kepada orang lain, namun luput memberikan bagian besarnya untuk sanak dan keluarga.

@sahabatilmu.

Tidak ada komentar: