Akhi\Ukhti...
Entah kisah ini hakiki atau sekedar ilustrasi...
Tapi bacalah bila kau ada waktu!
Seorang pemuda datang melamar cewek cantik
Dan akhirnya terjadilah kesepakatan
Namun tatkala si cewek mengetahui profesi ibunda cowok, maka si cewek memberi syarat, "pada waktu resepsi pernikahan, ibunya tidak boleh datang"
Setelah berfikir, demi untuk mewujudkan pernikahannya, si pemuda menyetujuinya.
Namun akhirnya ia menjumpai salah seorang gurunya untuk meminta pendapatnya
Sang guru bertanya, "apa pekerjaan ibumu?
"Aku ditinggal mati ayahku saat umurku 1 tahun, akhirnya untuk membesarkanku, ibu bekerja sebagai tukang cuci pakaian".
Jawab pemuda itu.
"Begini, hari ini kau pulang, dan kau cuci kedua tangan ibumu, besok kau kembali lagi kesini, aku akan kasih pendapatku" jawab sang guru.
Pulanglah pemuda itu, dan dia mendekati ibunya dan mencuci kedua tangannya, dia melihat begitu kasarnya tangan nya, ada bekas2 luka dan kulit yang terkelupas, ia melihat pemandangan itu sambil mencucurkan air mata.
Dan akhirnya ia tidak tahan untuk menunggu hari esok, dia telp gurunya dan berkata;
Maka saatnya kita mencuci kedua tangan ibu kita, yang selalu membelai kita dan membersihkan kita.
Karena suatu saat, belain itu akan pergi
Dan kau akan kehilangan tiket masuk surgamu. Subhanallah
Wallahu a'lam bish shawab.
✒ Ditulis oleh : Al ustadz. SYAFIQ bin RIZA bin HASAN bin ABDULQADIR BASALAMAH.
Entah kisah ini hakiki atau sekedar ilustrasi...
Tapi bacalah bila kau ada waktu!
Seorang pemuda datang melamar cewek cantik
Dan akhirnya terjadilah kesepakatan
Namun tatkala si cewek mengetahui profesi ibunda cowok, maka si cewek memberi syarat, "pada waktu resepsi pernikahan, ibunya tidak boleh datang"
Setelah berfikir, demi untuk mewujudkan pernikahannya, si pemuda menyetujuinya.
Namun akhirnya ia menjumpai salah seorang gurunya untuk meminta pendapatnya
Sang guru bertanya, "apa pekerjaan ibumu?
"Aku ditinggal mati ayahku saat umurku 1 tahun, akhirnya untuk membesarkanku, ibu bekerja sebagai tukang cuci pakaian".
Jawab pemuda itu.
"Begini, hari ini kau pulang, dan kau cuci kedua tangan ibumu, besok kau kembali lagi kesini, aku akan kasih pendapatku" jawab sang guru.
Pulanglah pemuda itu, dan dia mendekati ibunya dan mencuci kedua tangannya, dia melihat begitu kasarnya tangan nya, ada bekas2 luka dan kulit yang terkelupas, ia melihat pemandangan itu sambil mencucurkan air mata.
Dan akhirnya ia tidak tahan untuk menunggu hari esok, dia telp gurunya dan berkata;
"AKU TiDAK AKAN MENGORBANKAN BUNDAKU UNTUK SIAPAPUN".Banyak di antara kita yang sering melupakan budi baik ibu kita, demi kenikmatan semu
Maka saatnya kita mencuci kedua tangan ibu kita, yang selalu membelai kita dan membersihkan kita.
Karena suatu saat, belain itu akan pergi
Dan kau akan kehilangan tiket masuk surgamu. Subhanallah
بارك الله فيكم.
Wallahu a'lam bish shawab.
✒ Ditulis oleh : Al ustadz. SYAFIQ bin RIZA bin HASAN bin ABDULQADIR BASALAMAH.
والله أعلم بالصواب
Tidak ada komentar: