Syeikh bin baz ditanya: Apakah meng-ghibah manusia membatalkan puasa?

πŸ“‘ Asy Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah

πŸ“« Pertanyaan: Apakah meng-ghibah manusia akan membatalkan puasa?

πŸ”“ Jawaban: Perbuatan ghibah tidaklah membatalkan puasa. Tetapi ghibah yaitu menyebutkan seseorang dengan apa yang tidak disukainya adalah perbuatan maksiat. Berdasarkan firman Allah ‘Azza wa Jalla:

“Dan janganlah sebagian kalian melakukan ghibah terhadap sebagian yang lainnya.” [1]
kucing menatap

✊🏻 Demikian juga namimah, mencela, mengejek, maupun berdusta, semua itu tidaklah membatalkan puasa maupun yang lainnya. Hanya saja perbuatan tersebut akan mencacati amalan puasa dan mengurangi pahalanya. Hal berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi was salam:

“Siapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta, perbuatan dusta, dan sikap bodoh, maka sungguh Allah tidak butuh terhadap sikapnya yang meninggalkan makan dan minumnya. [2]

πŸ“ Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari di dalam “Shahih” nya

πŸ“’ Juga sabda Nabi shallallahu ‘alaihi was salam:

“Puasa itu perisai, Maka jika pada hari puasa salah seorang di antara kalian, janganlah dia berbuat rafats (berkata kotor/jorok) maupun yashkhab (mencela/melaknat). Dan bila seseorang mencela atau memeranginya, maka katakanlah “Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” [3]

πŸ“ƒ Dan hadits-hadits yang semakna dengan ini banyak jumlahnya.

πŸ“š Sumber || http://www.binbaz.org.sa/fatawa/546

Catatan Kaki:
1. Surat al-Hujurat: 12
2. HR al-Bukhari di “ash-Shaum” bab man lam yada’ qaulaz zuur no. 1903
3. HR al-Bukhari di “ash-Shaum” bab hal yaquluvinni shaaim idza syi’tum no. 1904

Tidak ada komentar: