MENYAYANGI ADIK, MENGHORMATI KAKAK

Terlihat sekelebat dari sudut mataku yang membuatku tertarik untuk mengamati. Dua anak kecil kakak beradik, si kakak mengambilkan air untuk adiknya terlebih dahulu baru setelah itu ia minum, pemandangan itu terasa begitu sejuk.

Ketika susu si adik tumpah, segera kakaknya menyerahkan susu miliknya yang baru diminum sedikit untuk adiknya. Ia mengalah dan sayang kepada adiknya, rasanya hati ini begitu terharu.

Namun kala kupalingkan mata ini ke sudut yang lain, miris rasanya hati ini ketika kulihat seorang anak menjewer telinga adiknya dengan keras karena satu kesalahan kecil yang dilakukan adiknya. Rasanya hati begitu sedih jika mendengar adanya perselisihan dan permusuhan antara adik kakak sampai mereka dewasa tidak saling tegur sapa.
anak muslim

Banyak hal yang menjadi penyebab perselisihan antara adik kakak. Diantaranya adalah rasa iri dengki, tamak kepada harta, egois dan sakit hati.

Penting sekali peranan orang tua dalam mendidik anak-anaknya sejak mereka kecil. Orang tua hendaklah bersikap adil dan menjadi teladan untuk anak-anaknya. Teladan dalam keimanan, ibadah, doa dan akhlak. Teladan dalam kebersihan hati, cinta Allah, cinta akhirat, suka mengalah, sabar dan tidak menyakiti saudara-saudaranya.

Kepada anak-anak, bersangka baiklah kepada orang tua anda. Bisa jadi hanya kesan anda saja bahwa mereka tidak adil. Bersihkanlah hati anda dari iri dengki dan ridha lah dengan apa yang Allah takdirkan untukmu setelah anda berikhtiar dan berdoa. Allah menetapkan yang terbaik untuk kita hanya sering kita tidak menyadarinya.

Gembiralah jika saudara kita gembira dan sedihlah jika saudara kita sedih dan susah. Janganlah menjadi beban bagi saudaramu. Bantulah saudara kita dengan ide, tenaga dan harta. Harta tidak akan berkurang dengan sedekah malah akan semakin barakah.

Boleh jadi Allah tambahkan rezeki anda dengan sebab sedekah dan santunan yang anda berikan kepada saudara dan kerabat anda. Jika anda berbuat baik kepada saudara janganlah disertai dengan mengungkit ungkit atau menyakitinya dengan ucapan atau perbuatan. Allah berfirman yang artinya,

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُبۡطِلُواْ صَدَقَـٰتِكُم بِٱلۡمَنِّ وَٱلۡأَذَىٰ
"Wahai orang yang beriman ! Janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima),…" (QS. Al Baqarah : 264)

Ingatlah, ketenangan batin dan perdamaian jauh lebih mahal dan lebih berharga dari harta dan dunia. Sikap mengalah adalah akhlak mulia. Kuatkanlah iman kita dengan banyak menuntut ilmu agama dan mengamalkannya sehingga kita tidak akan bermusuhan karena masalah dunia yang hina. 

Miskin harta tidak berarti sengsara selama hati penuh dengan keimanan maka ia akan bahagia dalam keadaan apapun. Kaya harta tidak menjamin kebahagiaan bahkan ia sengsara apabila menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya dan mengeluarkan harta di jalan yang diharamkan Allah.

Ketahuilah bahwa maksiat dan dosa dapat menyebabkan perselisihan dan permusuhan diantara manusia. Allah berfirman yang artinya,

فَنَسُواْ حَظًّ۬ا مِّمَّا ذُڪِّرُواْ بِهِۦ فَأَغۡرَيۡنَا بَيۡنَهُمُ ٱلۡعَدَاوَةَ وَٱلۡبَغۡضَآءَ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَـٰمَةِ‌ۚ
" … tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian pesan yang telah diperingatkan kepada mereka, maka Kami timbulkan permusuhan dan kebencian diantara mereka hingga hari Kiamat. …" (QS. Al Maidah : 14).

Meskipun ayat ini turunnya untuk kaum Nasrani, tapi bisa berlaku untuk siapa saja berdasarkan keumuman lafadz.

Sabarlah, berilah hadiah kepada saudaramu, hormatilah yang lebih tua, sayangilah yang lebih muda, maafkanlah saudaramu, minta maaflah jika anda salah, berlindunglah dari godaan setan karena sumber perselisihan dan permusuhan dari setan.

Allah berfirman yang artinya,

وَقَدۡ أَحۡسَنَ بِىٓ إِذۡ أَخۡرَجَنِى مِنَ ٱلسِّجۡنِ وَجَآءَ بِكُم مِّنَ ٱلۡبَدۡوِ مِنۢ بَعۡدِ أَن نَّزَغَ ٱلشَّيۡطَـٰنُ بَيۡنِى وَبَيۡنَ إِخۡوَتِىٓ‌ۚ إِنَّ رَبِّى لَطِيفٌ۬ لِّمَا يَشَآءُ‌ۚ إِنَّهُ ۥ هُوَ ٱلۡعَلِيمُ ٱلۡحَكِيمُ
"Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kalian dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sungguh Tuhanku Mahalembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Yang Mahamengetahui, Mahabijaksana. " (QS. Yusuf : 100)

Semoga Allah mengaruniakan taufik kepada kita untuk menyayangi adik dan menghormati kakak, amin.

Oleh : Fariq Gasim Anuz 
(Dari Buku "Rumahku Surgaku" oleh: Fariq Gasim Anuz. Penerbit: Daun Publishing)

Tidak ada komentar: