# Kisah luar biasa ar-rabii' bin haitsam dalam bersedekah...

Suatu ketika beliau duduk bersama murid-muridnya dirumah untuk mengkaji ayat-ayat Allah... kemudian keluarlah anaknya dari dapur menghadap kepada ayahnya berniat menyuguhkan kue bernama Halwa (yaitu makanan istimewa yang biasa disuguhkan kepada tamu-tamu istimewa seperti para petinggi kerajaan, dan orang-orang kaya pada saat itu, bahannya sulit didapat serta proses pembuatannya memakan waktu beberapa jam).

Rabi’ bin Haitsam ini adalah ulama yang zuhud, makanan apa pun yang disediakan oleh istri dan anaknya pasti ia makan (tidak memilih-milih makanan), maka berkata: “wahai ayahku ibu membuatkan untuk anda halwa dengan susah payah, dan ibu berharap anda memakannya”. Lalu rabi’ bin Haitsam menjawab: “baiklah, keluarkan makan itu” .

Maka dikeluarkanlah makanan tersebut, karna halwa berada dinampan besar maka dipotong-potonglah kue tersebut, agar bisa dinikmati sebelum disuguhkan.

Ketika tangan Rabi’ bin Haitsam ingin mengambil potongan halwa dengan tangan kanannya, tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu rumah.

Maka dengan cepat ia memberi isyarat kepada anaknya untuk membukakan pintu, Maka dibukalah pintu tersebut...

Terkejutlah anaknya mendapati orang gila berada dihadapannya. Orang gila yang datang dengan pakaiannya yang lusuh tak beralas kaki, rambutnya berantakan memberi isyarat meminta makan.

Melihat kejadian tersebut ar-Rabii’ bin Haitsam segera memberi perintah kepada anaknya untuk mengangkat halwa yang hadapannya, untuk diberikan kepada orang gila tersebut. Maka dibawalah halwa tersebut kehadapan orang gila tadi dengan niat agar orang gila tersebut mengambil 1 potong halwa dari nampan.

Ketika halwa berada dihadapan orang gial tadi, tiba-tiba ia mengambil seluruh halwa beserta nampannya, seketika dengan lahapnya ia mulai memakan seluruh halwa yang ada dinampan, sampai air liurnya berjatuham disebabkan kerakusannya. Setelah habis semua halwa ia pun pergi dengan melemparkan nampan bekas halwa, tanpa mengucapkan terimakasih.

Anaknya mengetahui nilai dari makanan tersebut, maka dengan kondisi jengkel ia segera memungut nampan dan bergegas menemui ayahnya setelah menutup pintu kemudian berkata:

“Wahai ayahku semoha Allah senantiasa menjaga anda... wahai ayahku yang mendatangi kita tadi adalah orang gila dan dia tidak mengerti nilai makanan yang kita suguhkan, bila tadi anda menyuruh saya ke dapur untuk mengambil sesuatu untuk dimakan orang itu maka ia akan memakannya, tapi kenapa harus disuguhkan kepadanya halwa yang ibu saya dengan susah membuatnya?

Maka beliau menjawab,

يا بنيّ، إذا كان لا يدري ماذا يأكل, فإنَّ الله يدري ماذا يأكل
“Wahai anakku, kalaupun orang gila tadi tidak mengetahui nilai dari makanan yang dimakannya, ketahuilah bahwa allah mengetahui nilai makanan yang dimakannya tersebut” dan rabii’ bin Haitsam membaca ayat dari alquran surat Ali-Imran Ayat 92 :

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaikan [yang sempurna], sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”.

==

buku ensiklopedi adab atau buku biografi ULama

semoga bermanfaaat

Tidak ada komentar: