Mengambil Pelajaran dari Aksi Demonstrasi terhadap Masjid Imam Ahmad bin hambal

﷽‎

الحمد لله وحده والصلاة والسلام على رسول الله نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.
Setelah melihat potongan video dan berita yg berisikan tentang demonstrasi yang dilakukan oleh saudara-saudara kita, sebagian kaum muslimin Bogor yang memprotes pembangunan Masjid Imam Ahmad bin Hanbal, salah satu rumah Allah, yang akhirnya menyebabkan Bpk Wali Kota Bogor - semoga Allah memberi hidayah kpd beliau - memberikan putusan membekukan IMB Masjid dan melarang segala aktivitas pembangunan di MIAH.

Sungguh, peristiwa yg terjadi pd hari Selasa 07 Dzulhijjah 1438 H/29 Agustus 2017 M tsb sangatlah memprihatinkan, menyedihkan dan ironis. Umat Islam dengan begitu antusias dan gegap gempita melakukan protes terhadap pembangunan salah satu rumah rumah Allâh, tempat peribadatan kaum muslimin.
demo di masjid imam ahmad bin hambal

Menyikapi peristiwa dan kejadian ini, maka ada beberapa nasehat dan arahan yang perlu kami sampaikan sbb :

1⃣ Mengambil hikmah dari peristiwa tsb sebagai suatu ujian, yg mana ini merupakan Sunnatullah yang tak terelakkan di dalam sebuah perjuangan, yang harus dihadapi dengan penuh kesabaran dan pengharapan dari Allâh ﷻ. Karena sesungguhnya bersama kesabaran itu ada kemudahan.

2⃣ Hari-hari yang dilalui oleh setiap manusia, selalu silih berganti :

➖antara kegembiraan dan kesedihan,
➖antara kemudahan dan kesulitan,
➖antara keluasan dan kesempitan,

semua itu agar kita tidak merasa ujub dengan upaya kita, dan agar kita tidak pernah berputus asa dari Rahmat dan karunia Allah. Karena sesungguhnya, setelah kesulitan itu adalah kemudian.

3⃣ Semua upaya dan usaha yg telah dilakukan oleh pihak Masjid Ahmad bin Hanbal -Insya Allah -dicatat oleh Allâh ﷻ sebagai amal shalih, yg mana insya Allâh bagi setiap orang yg melakukan amal shalih akan mendapatkan apa yg telah dijanjikan Allâh ﷻ, yaitu sebagaimana dalam firman-Nya :

(فَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهِ وَإِنَّا لَهُ كَاتِبُونَ)
"Barangsiapa mengerjakan amal shalih, dan dia beriman, maka usahanya tidak akan diingkari (disia-siakan), dan sungguh, Kamilah yang mencatat untuknya." [QS Al-Anbiya' 94]

Dan firman-Nya :

(فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ)
"Maka barangsiapa yang mengerjakan amal kebajikan meskipun setitik debu, niscaya dia akan melihatnya". [QS Az-Zalzalah 7]

Berbahagialah wahai saudaraku dengan janji surga dari Allâh :

(وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا)
"Dan barangsiapa mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dizhalimi sedikit pun." [QS An-Nisa' 124]

Ingatlah pula saudaraku, firman Rabb kita Azza wa Jalla agar tidak usah khawatir atas perlakuan zhalim siapapun :

(وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا يَخَافُ ظُلْمًا وَلَا هَضْمًا)
"Dan barang siapa mengerjakan amal shalih dalam (keadaan) beriman, maka dia tidak perlu khawatir akan perlakuan zhalim (terhadapnya) dan tidak (pula khawatir) akan pengurangan haknya." [QS Thaha : 112]

4⃣ Demikian pula Allah mencatat perbuatan semua pihak yg berupaya menghalang-halangi pembangunan rumah Allah, menuntut pembekuan pembangunannya bahkan hendak merobohkannya. Ingatlah, bahwa segala kebijakan pembuat putusan di dunia ini akan 'Naik Banding' di hadapan-NYA di hari Kiamat kelak, ketika TIDAK ADA lagi yg bisa 'mendemo' putusan-NYA Yang Maha Adil.

Semua keburukan ini akan dibalas oleh Allah kelak apabila mereka tidak mau bertaubat. Dan kebanyakan dari mereka itu adalah kaum yang tidak mengerti.

(إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَٰئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا)
"Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana." [QS An-Nisa' 17]

5⃣ Kejadian yang terjadi ini, pada hari, tanggal dan jam terjadinya peristiwa tersebut, terdapat DUA PIHAK yang merasakannya :

🅰 Pihak yg merasa telah menang dan terpenuhi keinginan mereka, sehingga mereka bersenang hati dan bersorak gembira mengekspresikan kemenangan mereka karena merasa tuntutan mereka dipenuhi.

🅱 Pihak yang merasa sedih dan terzhalimi dengan peristiwa tersebut, karena merasa mengalami kekalahan atas kejadian ini.

💢 Namun yg perlu direnungkan pula adalah;

"Apakah mereka yang merasa menang hari ini JUGA AKAN MENANG DI HARI ESOK??! dan yg terkalahkan hari ini, JUGA AKAN DIKALAHKAN DI HARI ESOK??!"

Sesungguhnya Allah Maha Adil lagi Maha Bijaksana.

6⃣ Sebagai hamba yg beriman, berilmu dan mengetahui SUNNATULLAH dalam kehidupan ini, hendaklah:

▪ Senantiasa BERPRASANGKA BAIK (HUSNUZHON) kepada Allâh Ta'âlâ bahwa: "di balik awan yg tebal itu ada hujan yg membawa Rahmat Allah".

▪ Memandang Peristiwa tersebut sebagai sebuah PERTANDA KEMENANGAN DAN PERTOLONGAN ALLAH YANG DEKAT.

Renungkan firman Allâh :

(إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ)
"Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu (juga). Janganlah kamu mengira berita itu buruk bagi kamu bahkan itu baik bagi kamu". [QS An-Nur 11]

Dalam kaidah disebutkan :

"والعبرة بعموم اللفظ لا بخصوص السبب".
Yang menjadi acuan adalah keumuman lafazh bukan kekhususan sebab.

7⃣ Marilah kita terus bermunajat kepada Allah, semoga DIA senantiasa memberi kesabaran kepada pihak -yg dalam pandangan kasat mata- terkalahkan, dan memberi kepada pihak lainnya apa yg terbaik dalam pandangan dan kebijakan-NYA.

Semoga nasehat ini bermanfaat bagi setiap yg membacanya, amiin.

Abdullah bin Sa'id al-Abwa'i al-Hijazi - عفا الله عنه وغفره ولوالديه -

✒ Dengan sedikit penyesuaian bahasa yang tidak merubah makna oleh @abinyasalma

Tidak ada komentar: