Mereka mengikuti rahib dan guru-guru mereka secara taqlid.

Ancaman Allah ﷻ terhadap pengikut guru yang menghalalkan keharaman atau mengharamkan kehalalan.

‎بسم الله الرحمن الرحيم
‎السلام عليكم و رحمة الله و بركاته
‎الحمد لله والصلاة و السلام على رسول الله و على آله و صحبه أجمعين

Firman Allah ﷻ :

{اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ}
Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam. (At-Taubah: 31)

Imam Ibnu Katsir as Syafi'i رحمه الله تعالىٰ menjelaskan dalam Kitab Tafsirnya tentang ayat ini :

Saat Addi ibnu Hatim masuk Islam yang sebelumnya beragama Nasrani menemui Rasulullah ﷺ , sedangkan pada leher Addi tergantung salib yang terbuat dari perak.
minuman alkohol

Saat itu Rasulullah ﷺ sedang membacakan firman-Nya: Mereka menjadikan orang-orang alim dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah. (At-Taubah: 31)

Addi menjawab, "Sesungguhnya mereka tidak menyembahnya (rahib, guru, orang alim -pen)."

Rasulullah Muhammad ﷺ bersabda,

"Sesungguhnya mereka (guru, rahib, orang alim) mengharamkan hal yang halal bagi para pengikutnya dan menghalalkan hal yang haram bagi mereka, lalu mereka mengikutinya; yang demikian itulah ibadah mereka kepada orang-orang alim dan rahib-rahib mereka."

Hal yang sama telah dikatakan oleh Huzaifah ibnul Yaman, Abdullah ibnu Abbas, dan lain-lainnya sehubungan dengan tafsir firman-Nya: Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah. (At-Taubah: 31)

‼ PENTING
Bahwa sesungguhnya mereka mengikuti ulama dan rahibnya dalam semua yang dihalalkan dan yang diharamkan oleh mereka. (Taqlid buta -pen)

‼ PENTING
As-Saddi mengatakan, "Mereka meminta saran dari orang-orang alim mereka, sedangkan Kitabullah (dan Sunnah -pen) mereka lemparkan di belakang punggungnya."

Karena itulah Allah ﷻ berfirman:

{وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا}
padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa. (At-Taubah: 31)

‼ PENTING

Maksudnya, Tuhan yang apabila
✅ mengharamkan sesuatu, maka jadilah sesuatu itu diharamkan,
✅ apa yang dihalalkan-Nya menjadi halal,
✅ apa yang disyariatkan-Nya (diperintahkan-Nya) harus diikuti, dan
✅ apa yang telah diputuskan-Nya harus dilaksanakan.

selesai dari Imam Ibnu Katsir.

Rasulullah Muhammad ﷺ bersabda,

‎أليس يحلون لكم ما حرم الله فتحلونه، ويحرمون ما أحل الله فتحرمونه؟
“Bukankah mereka menghalalkan untuk kalian apa yang Allah haramkan sehingga kalianpun menghalalkannya, dan mereka mengharamkan apa yang Allah halalkan sehingga kalian mengharamkannya?”.

Beliau (Adi bin Hatim) berkata : “Benar”.

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‎فتلك عبادتهم
“Itulah (yang dimaksud) beribadah kepada mereka”

Syaikh Shalih Al Fauzan hafizhahullah mengatakan :

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits tersebut menafsirkan bahwa maksud “menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah”

✅ Bukanlah maknanya ruku’ dan sujud kepada mereka. Akan tetapi maknanya adalah

🔥 mentaati mereka dalam MERUBAH hukum Allah dan MENGGANTI syari’at Allah dengan
🔥 menghalalkan yang haram dan
🔥 mengharamkan yang halal.

Perbuatan tersebut dianggap sebagai bentuk beribadah kepada mereka selain kepada Allah dimana mereka menjadikan para ulama dan ahli ibadah tersebut sebagai sekutu-sekutu bagi Allah dalam masalah menetapkan syari’at.

‼ PENTING
Barangsiapa yang mentaati mereka dalam hal tersebut, maka sungguh dia telah menjadikan mereka sebagai sekutu-sekutu bagi Allah dalam menetapkan syari’at serta menghalalkan dan mengharamkan sesuatu. Ini adalah syirik besar”

Saudaraku, disinilah dalil bahwa kita sebagai umat Islam wajib belajar dan belajar dalam ilmu agama. Terlarang taqlid buta kepada seseorang.

Banyak di jaman ini seorang guru yang menghalalkan keharaman atau sebaliknya.

Contoh,

🔹 Musik adalah haram, tetapi ada Ust Fulan menghalalkannya.
🔹 Gambar / lukisan makhluk bernyawa adalah haram, tetapi ust Fulan menghalalkannya.

Waspadalah wahai saudaraku.

‎الله أعلم
Demikian dari kami semoga bermanfaat.

وبا لله التوفيق والهداية
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Abu Aurel Reza

Sumber : Kitab Tafsir Ibnu Katsir, Kitab Aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, Ust Yazid Jawas, Ust Yananto Sulaimansyah, Ust Firanda, Uts M Abduh Tuasikal dan kajian Sunnah lainnya. ⁠⁠⁠⁠

Tidak ada komentar: