Pemikiran Paling Berbahaya "TALBIS IBLIS"

Ada dua filosofi pemikiran yg paling berbahaya bagi kaum muslimin. Keduanya adalah TALBIS IBLIS, yaitu:

☢ Pertama, penolakan terhadap keaslian suatu dalil ketika isinya bertentangan dgn kemauan (hawa nafsu) atau akal pikiran manusia.

Contoh perilaku seperti ini bisa dilihat dalam diri "seseorang".

Syaikh Nasiruddin al-Albani berkata: "'Seseorang' mengeluarkan fatwa yg bertentangan dgn syariah. Orang ini juga memiliki pemikiran yg berbahaya. Ketika ia dihadapkan pada sesuatu yg bertentangan dgn agama, ia akan menutupi larangan itu dgn pernyataan semisal: 'tidak ada bukti yg jelas yg melarang perkara itu'. Dan dgn hujjah itu pulalah ia menghalalkan musik (dan gambar/lukisan makhluk hidup -pen)".

☢ Kedua, mengijinkan bercampurnya segala sesuatu dibawah payung "menghormati perbedaan pendapat". Meskipun sejak zaman dulu, telah ada perbedaan pendapat di antara para ulama dalam berbagai hal, tapi masing2 pendapat memiliki landasan dalil yg kuat dan tidak dalam masalah2 yg fundamental seperti aqidah.
natal dan maulid

Berbeda dgn zaman sekarang, banyak 'orang2 nyleneh di Indonesia' yg mencoba menabrak dan mengganti ijma atau kesepakatan ulama terdahulu bahkan dlm urusan aqidah, seperti ajakan sesatnya bersatu dgn penganut agama Syiah. Persatuan kosong dan semu ini juga diserukan oleh 'seseorang', ketika thn 2006 ia berfatwa: "Syiah memiliki kesamaan dgn Sunni dalam prinsip2 fundamental dan berbeda dalam masalah cabang2-nya (furu')".

Pernyataan serupa diamini oleh Ali Jumah, seorang sufi-asy'ariyyah ex-Grand Mufti Mesir yg konon menghadiahi semua buku dan ijazah amalannya pada ustadz fulan.

Ali Jumah berkata: "Ummat Islam itu satu dan selama mereka sholat menghadap kiblat maka tidak ada perbedaan antara syiah dan sunni"

⚠ Utamakan dalil sesuai dengan pemahaman Salafus Shaleh tinggalkan akal (hawa nafsu) dan jauhi persatuan yang kosong dan semu, kalau mau berislam dgn benar ⚠

(Akhy Katon Kurniawan dengan beberapa perubahan tanpa mengurangi makna)

Tidak ada komentar: