3 pertanyaan tentang Manhaj

Soal: Apakah yang dimaksud dengan manhaj?

Jawab: Manhaj secara ringkas artinya CARA BERAGAMA.

Manhaj inilah yang nantinya akan mengantarkan, mengarahkan, dan membentuk cara beragamanya seseorang, aqidahnya, ibadahnya, dan seterusnya.

Soal: Kalau begitu manhaj lebih luas daripada aqidah?

Jawab: Betul!

Soal: Dan manhaj juga yang menentukan aqidah seseorang?

Jawab: Benar! Kalau manhaj saudara sesat dan bathil, maka kesesatan didalam manhaj ini akan terbawa kedalam aqidah dan ibadah saudara.

Misalnya manhaj saudara khawarij, maka dengan sendirinya aqidah dan ibadah saudarapun secara khawarij.

Kalau saudara bermanhaj sufi, maka dengan sendirinya aqidah dan ibadah saudarapun sesuai dengan manhaj saudara yaitu sufi.
jalan lurus

Kalau saudara bermanhaj filsafat, maka dengan sendirinya aqidah dan ibadah saudarapun sesuai dengan manhaj saudara yaitu filsafat.

Kalau saudara bermanhaj dengan manhaj jama'ah tabligh, maka dengan sendirinya aqidah, ibadah, adab dan akhlak saudara akan terbentuk persis dengan manhaj yang saudara anut yaitu jama'ah tabligh.

Kalau saudara bermanhaj dengan manhajnya kelompok Paramadina pimpinan Nurcholis Majid dan anaknya yang bernama sekte JIL (Jaringan Islam Liberal), maka dengan sendirinya aqidah dan ibadah saudara dan seterusnya sesuai dengan kelompok paramadina, satu aliran bathiniyyah gaya baru yang tujuannya membatalkan syari'at Rabbul 'Alamin.

Kalau saudara bermanhaj dengan manhaj-nya Ikhwanul Muslimin, yang mengumpulkan dan menggabungkan hampir dari seluruh firqah sesat yang ada di dalam Islam, maka manhaj saudarapun akan terbentuk sesuai dengan aliran saudara dan tokoh yang saudara ikuti dan idolakan di dalam tubuh Ikhwanul Muslimin yang di dalamnya terdapat bermacam-macam firqah bersama pecahan-pecahannya.

Kalau saudara berkiblat kepada Hasan Al Banna-pendiri Ikhwanul Muslimin-atau Said Hawa atau Tilmisani dan yang sepaham dengan ketiganya, maka manhaj saudara akan terbentuk menjadi manhaj sufi dan quburiyyun.

Kalau saudara berkiblat kepada Sayid Quthub, maka manhaj saudara akan terbentuk menjadi manhaj khawarij.

Kalau saudara berkiblat kepada Muhammad Al Ghazali dan Yusuf Qardhawiy, maka manhaj saudara akan terbentuk manjadi mu'tazilah yang asy'ariyyah atau asy'ariyyah yang mu'tazilah yang bersatu padu dengan jahmiyyah.

Walhasil, manhaj itulah yang akan menentukan beragamanya seseorang, apakah benar atau salah ?

Oleh karena manhaj ada yang benar dan salah, yang haq dan yang bathil, maka wajib bagi kita untuk berpegang dengan manhaj yang haq yang telah dikabarkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم di dalam sabdanya, .

"Yang aku pada hari ini bersama para Shahabatku berada di atasnya".

Yakni manhaj salaf, yang secara haqiqi mereka inilah yang dinamakan dengan Ahlus Sunnah wal Jama'ah.

Oleh: Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat حفظه الله تعالى
kitab Lau Kaana Khairan Lasabaquunaa Ilaihi, hal. 95, 96, 97.

Tidak ada komentar: