Catatan hijrah: Jangan Kau Bunuh Hidayahmu

Pagi ini ketika bersama Ustadz Dr. Erwandi Tarmizi, MA, beliau memberikan nasehat kepada saya,
"Hidayah itu harus di pupuk (pelihara) jika tidak dia akan kembali Mati"
Nasehat beliau ini didasari setelah banyaknya orang yang sudah berhijrah dan kembali kedalam ke sesatan setelah tidak tahan terhadap kasih sayang berupa ujian yang Allah berikan kepada nya.

Sebagaian pengusaha sudah mulai berhijrah di jalan Allah ingin berbisnis secara Syar'i.. namun banyak godaan dan bisikan syaitan terkadang menjadikan indah keadaan sebelum ber hijrah.

Jangan Kau Bunuh Hidayahmu

Banyak orang yang telah berhijrah dengan meninggalkan hal2 yang di haramkan oleh Allah, lalu mereka kembali ke jalan yang Sesat... penyebab utamanya adalah dia tidak mau menjaga hidayah yang Allah berikan..

Ada Dua Hal yang paling sering menjadi sebab pudarnya bahkan hilangnya Hidayah yang Allah berikan..

1. Tahu Sedikit Merasa Banyak

Mengetahui hal hal yang baru tentang kebaikan seringkali membuat orang merasa sudah mempunyai seluruh ilmu, sehingga sifat takabur lalu sudah memberikan statement atau kata kata yang bersifat sombong atau ujub.. ibarat orang baru belajar Silat dan menguasai Satu Jurus dasar langsung menantang setiap preman di pasar..

Ketika baru belajar ilmu Allah lalu dengan sombong kita membuat status atau tulisan di sosmed yang tujuannya membuat orang lain juga tersadar, niat nya baik.. namun jika cara nya salah, maka akan menjadi senjata makan tuan...

Ketika ada orang sesat yang lebih mempunyai kemampuan berdebat atau beropini berkomentar atau mendebat status dan tulisan orang yang baru berhijrah, dan dia tidak bisa menjawab pertanyaan atau hasutan dengan menyatakan bahwa pemahaman anda lah yang keliru, maka orang yang baru berhijrah ini akhirnya kembali Ragu atas jalan nya ini...

Dan ketika orang yang baru hijrah ini Kalah Berdebat, syaitan mulai masuk kedalam hatinya... banyak nya orang yang mendebat dan mengucilkan orang yang berhijrah ini menjadikan dirinya aneh dan terkadang tidak tahan terhadap ujian dan Kasih sayang Allah yang sedang dijalaninya..

Akhirnya kembalilah ia kepada masa lalunya.. kembali bermaksiat di dalm bisnis dan kehidupnnya.

Ibarat orang yang baru belajar silat ditas ketika baru saja belajar satu jurus sudah menantang preman kelas berat, sehingga ketika kalah bertarung maka dia tunduk dan masuk kedalam padepokan preman karena merasa ilmu silat yang dia peljari lebih rendah dari pada ilmu berantemnya preman tadi... Na'udzubillah...

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ
"Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allâh". [Al-An’am:116]

2. Tidak Serius dalam menuntut Ilmu Allah

Terkadang orang yang baru berhijrah biasanya Omzetnya Turun, namun turunnya Omzet di sikapi dengan menghubungkan antara bisnis syar'i nya dengan hasil duniawinya... padahal dia tidak sadar... Ibarat tong sampah yang selama ini berisi sampah, sedang di keluarkan sampahnya dan di cuci bersih sehingga Barang yang berharga bisa di tempatkan di Tong tersebut. 

Allah sedang mengeluarkan yang haram darinya dan Akan Allah ganti dengan harta yang Halal... Namun nafsu dan syaitan kembali merasuk kedalam sanubarinya... Bisikan bisikan Teman, keluarga, kolega yang mulai mengguncang dirinya...

"Banyak Fatwa yang boleh lho..."
"Fiqh itu bisa beda boleh beda kok..."
"Ah ustd ini masih membolehkan.."
"Sepertinya terlalu saklek nih..."
"Allah maha pengampun kok..."

Dan masih banyak lagi bisikan bisikan syaitan seperti yang tergambar di dalam surat an-nas, dimana bisikan kejahatan pada dada manusia itu bisa dari golongan Jin dan Manusia...

Setelah syaitan berhasil membom pertahanan hijrah seseorang, maka mulailah orang yang hijrah ini FUTUR , ke futuran biasanya ditunjukkan dengan malasnya ke majelis majelis Ilmu, mencari cari alasan untuk tidak berada dalam lautan ilmu dan mengatakan bahwa mencari Nafkah lebih utama dari mencari Ilmu...

Padahal jelas Mencari Nafkah dengan tanpa Ilmu hanya akan mendapatkan rezeki yang Haram, yang jangan kan di nafkahkan ke keluarga, di makan sendiri pun Allah Haramkan...

Dari Ka’ab bin ‘Ujrah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdabda :

يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ لاَ يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحتٍ إلاَّ كَانَتِ النَّارُ أَولَى بِهِ
Wahai Ka’ab bin ‘Ujrah, tidaklah daging manusia tumbuh dari barang yang haram kecuali neraka lebih utama atasnya. [HR. Tirmidzi]

Pupuklah Hidayah dengan terus mengkaji ilmu Allah dan berada dalam bi'ah (lingkungan) dengan berteman dengan temam yang semakin menguatkan kita bukan sebaliknya.

Semoga Allah selalu meridhoi dan menjaga Hidayah yang telah Allah berikan kepada kita semua...

Barakallahu fiikum

@emasrangga
Surabaya, 15 Dzulhijjah 1438 H

Tidak ada komentar: