Menyikapi polemik perkataan "JANGAN MENYALAHKAN ?"

ilustri singkat

si A mengatakan bahwa si C itu perempuan
si B mengatakan bahwa si C itu laki-laki

saat si A dan si B sedang asyik berdiskusi maka datanglah Mr X dengan mengatakan jangan saling menyalahkan, kalian ini sama-sama benar.

dalam beragama pun akan ada orang-orang seprti si A, si B dan si MR X, maka di antara ketiga manusia ini yang paling berbahaya adalah si Mr X karena dia mengaburkan sesuatu yang sudah jelas. si Mr X ini bisa jadi seorang Liberalis, orientalis, zindiq, sok bijak dan lain sebagainya
JANGAN MENYALAHKAN ?

1. agama A mengatakan bahwa tuhan itu esa tuhan itu tidak di lahirkan dan tidak pula melahirakan sedangkan agama B mengatakan tuhan itu ada tuhan bapak ada tuhan anak, apakah kedua agama ini di atas KEBENARAN ???

2. kelompok A mengimani adanya takdir sedangkan kelompok B mengingkari adanya takdir, apakah kedua kelompok ini di atas KEBENARAN ?

3. kelompok A mencintai sahabat nabi sedangkan kelompok B mencela sahabat nabi, apakah kedua kelompok ini di atas KEBENARAN ???

4. Ustadz A menyatakan bahwa hukum multilevel marketing HARAM sedangkan ustadz B menyatakan HALAL, apakah kedua di atas KEBENARAN ???

sungguh kami sangat setuju dengan perkataan Imam Ibnu Abdil Barr Rahimmahullah dalam kitab [Jami' Bayan Al 'Ilm 2/88]:

لو كان الصواب في وجهين متدافعين ما خطأ السلف بعضهم بعضا في اجتهادهم وقضائهم وفتواهم والنظر يأبى أن يكون الشيء وضده صوابا كله
Sekiranya kebenaran itu ada pada dua pihak yang berbeda, tentulah para pendahulu kita (salaf) tidak saling menyalahkan satu sama lain dalam urusan ijtihad, keputusan, dan fatwa mereka. Akal/logika menolak adanya dua hal yang bertentangan namun keduanya dianggap benar.

Lalu beliau melanjutkan

إثبات ضدين معا في حال أقبح ما يأتي من المحال
Menyatakan BENAR dua hal yang BERTENTANGAN dalam satu masalah adalah sesuatu yang sangat tidak masuk akal yang paling tercela.
_____

sebagian faidah ini admin dapatkan dari ustadz Abu Rofiq hafizhahullah
republish from whatsapp group

Tidak ada komentar: