Umat Islam Kembali berduka= Rohingya adalah kacamata

Bila anda ingin mengukur Iman seseorang,  lihatlah Rohingya. Bila ada seorang muslim yang hatinya berduka melihat penderitaan saudaranya itu, masih ada  Iman dihatinya. Bila ia menggerakan lisannya berdoa meminta Allah menolong saudaranya  atau mengecam kezaliman atas saudaranya itu, tanda Iman kuat dihatinya. Bila ia berjuang membantu saudaranya, dengan harta bahkan nyawa,  tanda Iman terbaik dimilikinya.

Bila Anda ingin mengetahui tipe penguasa anda, lihatlah Rohingya. Bila penguasa anda diam dan tetap bermanis muka dengan pembantai saudaranya, maka ia  boneka. Bila penguasa anda mengecam namun tak melakukan apapun, maka ia pendusta. Bila ia menggerakan balatentara dan membuka gudang senjata, maka ia ksatria.

Bila Anda ingin tahu taraf berfikir seseorang, lihatlah Rohingya. Bila ia berfikir PBB solusinya, rendah lah pemikirannya. Bila ia berfikir diplomasi solusinya, dangkal lah pemikirannya. Bila ia berfikir jihad solusinya, Islami pemikirannya. Tapi...siapa mujahidnya?. Apakah kami yang biasa memegang buku dan pena.  Apakah kami yang tak pernah pegang senjata. Lalu untuk apa kami gaji tentara?.

Rohingya adalah kacamata. Dengannya kami melihat siapa durjana siapa mulia. Dengannya kami melihat siapa penyebar cinta siapa pengobar malapetaka.

Wahai saudara kami. Bila Anda hari ini ketakutan oleh  iblis berwajah dewa. Setidaknya esok kalian tenang ketika bertemu dengan Nya. Karena orang yang dizalimi namun tetap sabar, tiada tempat kecuali disisi-Nya.

Bandingkan dengan kami. Tak tahu esok harus menjawab apa?. Ketika ditanya,  siapa saudaramu? Seandainya ku jawab semua Muslim adalah saudara. Kutakut kalian menyela. Dusta! Ketika kami meregang nyawa, dimana anda?. Ketika kami berduka, kemana anda?. Ketika kami teraniaya, sedang apa anda? Duhai kami celaka.

Duhai Baginda. Ku tak tahu esok berkata apa?. Seandainya engkau bersabda. Bukankah agama yang aku bawa telah menjadikan kalian saudara?. Bukankah kalian kujadikan ibarat satu tubuh saja. Kenapa ketika satu terluka, sisanya diam tak berdaya. Apakah kalian sibuk mencari dunia. Sehingga lupa ajaran agama?.
Ummati...ummati bukankah itu wasiatku diakhir usia. Lalu, bagaimana bisa kini terlunta-lunta. Kemanakah para  penguasa penjaga agama, harta dan jiwa?.  Kemanakah perisai pelindung bernama negara?

Rohingya oh Rohingya. Sedikit harta yang ku derma, semoga bisa jadi pengurang dosa. Segenap upaya mengembalikan Khilafah perkasa, semoga jadi penghalang dari neraka. Setulus hati ku berdoa, semoga Allah menolong kita semua.

"Ya Allah kami jadikan Engkau dihadapan musuh-musuh kami dan kami berlindung denganMu dari kejahatan-kejahatan mereka. Ya Allah cerai-beraikan kekuatan mereka, pecah-belahkan kesatuan mereka, dan goncangkan kedudukan mereka, Wahai Tuhan Yang Maha Gagah, wahai Tuhan Yang Maha Keras, wahai Tuhan Yang Maha Membalas, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah.

Ya Allah, selamatkanlah kaum Muslimin di Rohingya, Ya Allah selamatkanlah kaum muslimin di semua tempat, Ya Allah selamatkanlah kaum-kaum yang lemah dari kalangan orang-orang yang beriman,

Ya Allah bantulah saudara-saudara kami para pejuang di jalanMu, yang ditindas karena agama yang mereka anut di semua tempat. Ya Allah bantulah saudara-saudara kami di Rohingya, Ya Allah bantulah mereka, Ya Allah bantulah mereka berhadapan dengan musuhMu dan musuh mereka, Ya Allah satukanlah kalimah mereka, dan saf-saf mereka, wahai Tuhan sekalian alam,

Yaa Allah segerakanlah untuk kami berdirinya Daulah Khilafah ala minhajin nubuwwah. Yang dengannya diterapkan syariat-Mu yang agung. Yang dengannya mulia lah Islam dan umatnya. Yang dengannya hinalah kekufuran dan penganutnya. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Aamiin Yaa Allahumma Aamiin

republish from whatsapp group

Tidak ada komentar: