Banyak yang belum tahu asal muasal selamatan kematian

TERNYATA LEBIH DARI 200 DALIL SELAMATAN KEMATIAN ITU DALAM KITAB WEDHA. DAN TIDAK SATUPUN DIJUMPAI PADA KITAB SUCI AL QURAN DAN AS SUNNAH/HADITS.

بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ إلا مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَه
Ternyata Selamatan, Yasinan dan Tahlilan bukan dari Islam tapi dari ajaran agama hindu.

LEBIH 200 DALIL DARI KITAB WEDHA (KITAB SUCI UMAT HINDU) TENTANG SELAMATAN 1,3,7,40.100 hari, mendak pisan, mendak pindo , nyewu, dll.

0leh : ROMO PINANDHITA SULINGGIH WINARNO, (sarjana agama hindu (S1) & pendeta berkasta brahmana, kasta brahmana adalah kasta/tingkatan tertinggi pd umat hindu).

Alhamdulillah beliau Romo Pinandhita Sulinggih Winarno skrg mjd Mualaf/masuk Islam lalu beliau mengubah namanya menjadi Abdul Aziz dan sekarang beliau tinggal di Blitar-Jawa Timur.
selamatan kematian

Dulu beliau tinggal di Bali bersama keluarganya yg hindu. Beliau hampir dibunuh krn ingin masuk Islam, beliau sering di ludahi mukanya krn ingin beragama Islam & alhamdulillah ayahnya sebelum meninggal, juga memeluk agama Islam. Abdul aziz berharap, SELURUH KAUM MUSLIMIN membantu MEMPUBLIKASIKAN, MENYEBARKAN MATERI di bawah ini.

Kesaksian mantan pendeta hindu: Abdul Aziz BERSUMPAH atas asma Allah bahwa selamatan, ketupat, tingkepan, & sebahagian budaya jawa lainnya adalah keyakinan umat hindu dan beliau menyatakan tidak kurang dari 200 dalil dari kitab wedha (kitab suci umat hindu) yg menjelaskan tentang KEHARUSAN selamatan bagi pemeluk umat HINDU, demikian akan saya uraikan fakta dgn jelas dan ilmiyah di bawah ini :

1. Didalam prosesi MENUJU alam nirwana mhadap ida sang hyang widhi wasa mencapai alam moksa, DIPERINTAHKAN untuk SELAMATAN/KIRIM DO'A pada 1 harinya, 3 harinya, 7 harinya, 40 harinya, 100 harinya, mendak pisan, mendak pindho, nyewu (1000 harinya).

Pertanyaan ?????

Apakah anda orang ISLAM JUGA MELAKUKAN itu ?????

Ketahuilah bahwa TIDAK AKAN PERNAH ANDA TEMUKAN DALIL DARI AL-QUR’AN & AS-SUNNAH/hadits shahih TENTANG PERINTAH MELAKUKAN SELAMATAN, BAHKAN hadits yg DHO'IF (lemah) pun TIDAK AKAN anda temukan, akan tetapi kenyataan dan fakta membuktikan bahwa anda akan menemukan dalil/dasar selamatan, dkk, JUSTRU ADA dalam Wedha kitab suci umat hindu.

COBA ANDA BACA SENDIRI DALIL DARI KITAB WEDHA (kitab suci umat hindu) DI BAWAH INI:

a. Anda buka kitab SAMAWEDHA hal 373 ayat pertama, kurang lebih bunyinya dlm bahasa SANSEKERTA sbb: PRATYASMAHI BIBISATHE KUWI KWIWEWIBISHIBAHRA ARAM GAYAMAYA JENGI PETRISADA DWENENARA.

ANDA BELUM PUAS, BELUM YAKIN, ???

b. Anda buka lagi KITAB SAMAWEDHA SAMHITA BUKU 1, BAGIAN 1, HAL 20. Bunyinya: PURWACIKA PRATAKA PRATAKA PRAMOREDYA RSI BARAWAJAH MEDANTITISUDI PURMURTI TAYURWANTARA MAWAEDA DEWATA AGNI CANDRA GAYATRI AYATNYA AGNA AYAHI WITHAIGRANO HAMYADITAHI LILTASTASI BARNESI AGNE.

Di paparkan dgn jelas pd ayat wedha di atas bahwa LAKUKANLAH pengorbanan pada ORANG TUAMU dan lakukanlah KIRIM DO'A pada ORANG TUAMU di hari pertama, ke 3, ke 7, 40, 100, mendak pisan, mendhak pindho, nyewu (1000 harinya).

Dan dalil2 dari wedha selengkapnya silakan anda bisa baca di dlm buku karya Abdul aziz (mantan pendeta hindu) berjudul “Mualaf menggugat Selamatan”, dipaparkan TIDAK KURANG DARI 200 DALIL DARI “WEDHA” kitab suci umat hindu semua.

JIKA ANDA BELUM YAKIN, MASIH NGEYEL,,, ?

c. Silahkan anda Buka dan baca kitab MAHANARAYANA UPANISAD.

d. Baca juga buku dg judul, “NILAI-NILAI HINDU DALAM BUDAYA JAWA”, karya Prof.Dr. Ida Bedande Adi Suripto (BELIAU ADALAH DUTA DARI AGAMA HINDU UNTUK NEGARA NEPAL, INDIA, VATIKAN, ROMA, & BELIAU MENJABAT SEBAGAI SEKRETARIS PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA).

Beliau menyatakan bhw SELAMATAN SURTANAH, GEBLAK, HARI PERTAMA, KE TIGA, KE TUJUH, KE EMPAT PULUH, KE SERATUS, MENDHAK PISAN, MENDHAK PINDHO, NYEWU (1000 harinya) ADALAH IBADAH UMAT HINDU dan beliau menyatakan pula NILAI-NILAI HINDU SANGAT KUAT MEMPENGARUHI BUDAYA JAWA,

=ADI SURIPTO DENGAN BANGGA MENYATAKAN UMAT HINDU JUMLAH PENGANUTNYA MINORITAS AKAN TETAPI AJARANNYA BANYAK DIAMALKAN MASYARAKAT LUAS , yg maksudnya sejak masih dlm kandungan ibu-pun sebagian masyarakat melakukan ritual TELONAN (selamatan bayi pd hari ke 105 (tiap telon 35 hari x 3 =105 hari sejak hari kelahiran )), TINGKEPAN (selamatan untuk janin berusia 7 bulan)=

e. Baca majalah “media hindu” tentang filosofis upacara NYEWU (ritual selamatan pada 1000 harinya sejak meninggal). Dan budaya jawa hanya TINGGAL SEJARAH bila orang jawa keluar dari agama hindu.

f. Jika anda kurang yakin, masih 'ngeyel' dan ingin membuktikan sendiri, anda bisa meneliti kitab wedha, datang saja ke DINAS KEBUDAYAAN BALI, mereka siap membantu anda. Atau Telpon Nyi Ketut Suratni: 0857 3880 7015 (dia beragama Hindu tinggal di Bali, wawasannya tentang hindu cukup luas dia bekerja sebagai pemandu wisata ).

g. APA DASAR YANG LAIN DIDALAM HINDU ??? :

# RUKUN IMAN HINDU (PANCA SRADA) yg harus diyakini umat hindu

1. Percaya adanya sang hyang widhi.
2. Percaya adanya roh leluhur.
3. Percaya adanya karmapala.
4. Percaya adanya smskra manitis.
5. Percaya adanya moksa.

PANCA SRADA mempunyai rukun, yaitu:

PANCA YAJNA (artinya 5 macam selamatan).

1. Selamatan DEWA YAJNA (selamatan yg ditujukan pd Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau biasa dikenal orang dg istilah, ” memetri bapa kuasa ibu pertiwi “).

2. Selamatan PRITRA YAJNA (selamatan yg DITUJUKAN PADA LELUHUR).

3. Selamatan RSI YAJNA (selamatan yg ditujukan pd guru atau kirim do’a yg ditujukan pada GURU, biasanya di punden/ndanyangan ). Kalau di kota di namakan dg nama lain yaitu “SELAMATAN KHAUL” memperingati kyainya/gurunya & semisalnya, yg meninggal dunia.

4. Selamatan MANUSIA YAJNA (selamatan yg ditujukan pd hari kelahiran atau di kota disebut “ULANG TAHUN” ).

5. Selamatan BUTA YAJNA (selamatan yg ditujukan pd hari kebaikan ), misalnya kita ambil contoh biasanya pada beberapa masyarakat islam (jawa) melakukan selamatan hari kebaikan pd awal bulan ramadhan yg disebut “selamatan MEGENGAN”.

Fenomena diatas tidak diragukan lagi krn pengaruh agama hindu/budaya jawa/nenek moyang .

Allah berfirman: “Dan apabila dikatakan kpd mrk, ”ikutilah apa yg telah diturunkan Allah,” mrk mjawab, ”(tidak), kami mengikuti apa yg kami dapati pd nenek moyang kami (melakukannya).” padahal, nenek moyang mrk itu tidak mengetahui apa pun, dan tidak mendapat petunjuk.(QS.Al-Baqarah,170).

“Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan2, dan apa yg diingini oleh hawa nafsu mereka ”. (QS.An-Najm, 23).

Dan Allah juga berfirman: 'Dan apabila dikatakan pd mrk, ”marilah (mengikuti) apa yg diturunkan Allah dan (mengikuti) Rasul. ”mereka mjawab, ”cukuplah bagi kami apa yg kami dapati nenek moyang kami (mengerjakannya). ”apakah (mrk akan mengikuti) juga nenek moyang mrk walaupun nenek moyang mrk itu tidak mengetahui apa2 dan tidak (pula) mendapat petunjuk ? (QS.Al-Maidah,104)

AKIBAT YANG TIDAK DI SELAMATI DALAM KEYAKINAN HINDU, yaitu:

Pertanyaan ?

Orang tua kalau TIDAK DISELAMATI, apakah rohnya gentayangan?

Buka dalilnya DALAM KITAB SUCI UMAT HINDU di kitab SIWASASANA HALAMAN 46-47 CETAKAN TAHUN 1979. Bagi yg TIDAK MAU selamatan, mrk di peralihan, hidup kembali dalam dunia, bisa berwujud menjadi hewan atau bersemayam di dlm pohon. Makanya kalau anda ke Bali banyak pohon yg diberi kain2 dan sajen2 itu, krn mrk meyakini roh nya ada dlm pohon itu, dan bersemayam dlm benda2 bertuah misal keris dan jimat. Di hari sukra umanis (jum’at legi) keris atau jimat di beri bunga & sajen2.

DEWA ASURA akan marah besar jika orang tdk mau melakukan selamatan. Dewa asura akan mdatangkan bala/bencana & membunuh manusia yg ada di dunia.

DEWA ASURA atau dikenal dlm masyarakat dg nama BETHARAKALA. Anak ontang anting harus diruwat (ritual dg selamatan & sajen) karena takut betharakala. Sendhang kapit pancuran (anak wanita diantara kedua saudara kandung anak laki-laki) diruwat krn takut betharakala. Rabi ngalor ngulon merga rawani karo betharakala (nikah tidak boleh krn rumahnya menghadap utara & barat, krn takut celaka ).


AKIBAT YANG DISELAMATI DALAM KEYAKINAN HINDU, yaitu:

Dalam keyakinan hindu, bagi yg akan selamatan maka mrk langsung PUNYA TIKET ke surga.

2. NASI TUMPENG

Konsep dlm agama hindu: Dlm kitab MANAWA DHARMA SASTRA WEDHA SMRTI, bagi orang yg BERKASTA SUDRA (KASTA YANG RENDAH) yg TIDAK BISA membaca kalimat PERSAKSIAN dlm bahasa sansekerta:

HOM SUWASTIASU HOM AWI KNAMASTU EKAM EVA ADITYAM BRAHMAN, sbg PENGGANTINYA maka mereka CUKUP MEMBIKIN TUMPENG. Bentuknya adl SEGITIGA, segitiga yg dimaksud adl TRIMURTI (SHIVA, VISHNU, BRAHMA=> BRAHMAN) artinya TIGA MANIFESTASI IDA SANG HYANG WIDHI WASA. Umat hindu mengatakan: BARANGSIAPA YANG MEMBIKIN TUMPENG, MAKA DIA SUDAH BERAGAMA HINDU.

Dlm kitab BAGHAWAGHITA dijelaskan TUHAN nya orang hindu baru minum dan di tengahnya ada tumpeng, dan di depan dewa brahma ada sajen2

3. Pemberangkatan mayat diwajibkan dipamitkan di depan rumah lalu beberapa sanak keluarga akan lewat di bawah tandu mayat (tradisi BROBOSAN), krn umat hindu meyakini brobosan sbg wujud BAKTI pd orang tua dan SALAM pada dewa. Dalam hindu, mayat ditandu lalu di atasnya diberi PAYUNG. Pemberangkatan mayat menggunakan sebar/sawur bunga, uang logam, beras kuning, dll, lalu bunga DIRONCE (dirangkai dg benang ) lalu diletakkan/dikalungkan di atas beranda mayat. Hindu meyakini bahwa:

a. Bunga warna putih mempunyai kekuatan dewa brahma.
b. Bunga warna merah mempunyai kekuatan dewa wisnu.
c. Bunga warna kuning mempunyai kekuatan dewa siwa.

Umat hindu berkeyakinan bunga itu berfungsi sbg pendorong do’a (muspha/trisandya) & pewangi.

4. KETUPAT

Di dalam hindu, roh anak menjelang hari raya PUKANG ke rumah, sbg penghormatan orang tua kpd anak, mk biasanya dlm hindu, SETELAH hari raya dipasang KUPAT di atas pintu dan di bagi-bagikan tetangga.

Pertanyaan ? apakah anda tahu dasarnya setelah hari raya idul fitri ada hari raya kupatan/ketupat ? apa dasarnya? DEMI ALLAH tidak ada satu dalilpun perintah Allah dari Al-Qur’an dan As-sunnah tentang perbuatan tsb diatas.

Sungguh Allah berfirman: “mrk tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan2, dan apa yg diingini oleh hawa nafsu mereka”. (QS.An-NAJM: 23).

“Dan APABILA dikatakan kpd mrk ,”Ikutilah apa yg telah diturunkan Allah,” mrk mjawab”(TIDAK), kami mengikuti apa yg kami dapati pd nenek moyang kami (melakukan-nya).” padahal, nenek moyang mrk itu tidak mengetahui apa pun, dan tidak mendapat petunjuk.(QS.Al-Baqarah:170)

KESIMPULAN

TRADISI-TRADISI SALAH YANG MEMBUDAYA : Tradisi keliru dan TELAH MEMBUDAYA pada masyarakat kita yg kita sebutkan di atas, BUKAN untuk diikuti, akan tetapi untuk DIJAUHI.

Bahwa setidaknya ada dua alasan mrk melakukan tradisi2 tsb :

1. Mereka berpedoman dg hadits palsu;

2. Sebagian dari mrk hanya SEKEDAR ikut-ikutan (MENGEKOR) thdp tradisi yg berjalan disuatu tempat.

Mereka akan mengatakan bahwa ini adalah keyakinan para pendahulu dan nenek moyang mrk !

Saudaraku sekalian, argumentasi ”APA KATA ORANG TUA”, BUKANLAH JAWABAN ILMIYAH dari seorang muslim yg MENCARI KEBENARAN. Apalagi jika masalah ini menyangkut baik buruknya AQIDAH seseorang. Mk, permasalahan ini harus didudukkan dgn timbangan AL-QUR’AN AS-SUNNAH AS SHAHIHAH.

Sikap mengekor kpd pendahulu dan nenek moyang dgn tanpa memperdulikn dalil2 syar’i mrpkn perbuatan yg keliru, krn sikap tsb MENYERUPAI orang2 quraysy, KETIKA diseru oleh Rasulullah untuk beriman kpd Allah dan Rasul-Nya.

Apa jawab mereka ? silahkan anda baca al-qur’an surat az-zuhruf ayat 22 & asy-syu’ara ayat 74.

“Bahkan mrk berkata, ’Sesungguhnya kami mdapati nenek moyang kami menganut suatu agama (bukan agama yg engkau bawa) dan sesungguhnya KAMI ORANG-ORANG YANG MENDAPAT PETUNJUK dgn MENGIKUTI jejak mrk, ”(Qs.az Zuhruf, 22).

Jawaban seperti ini SERUPA dg apa yg dikatakn kaum Nabi Ibrahim, ketika mrk diajak meninggalkan peribadatan kpd selain Allah. Mrk mengatakan,” Kami dapati bapak2 kami berbuat demikian (yakni beribadah kpd berhala).” (QS.Asy Syu’ara, 74).

PENUTUP

Demikian wahai saudaraku, persaksian yg dpt saya sampaikan. Mari, JANGANLAH MENCAMPUR-ADUKKAN ajaran hindu dgn ajaran Islam. Misalnya jika anda tdk berani mdakwahi atau menyampaikan pd saudara kita sebahagian umat islam yg MASIH melakukn selamatan dsbnya adalah Hindu bukan ajaran islam. Misal, jk anda merasa malu, gak enak (ewuh pakewuh) menyampaikan atau mendakwahi kpd saudara kita muslim yg MASIH melakukan selamatan dsb atau MALU gara2 kita MENEGAKKAN Al-Qur’an & As-Sunnah , anda KELIRU BESAR.

Ingat janji-Nya, Allah bfirman: 'Sesungguhnya Allah membeli dr org2 mukmin, baik diri maupun harta mrk dg MEMBERIKAN SURGA unt mrk- (QS.At-Taubah,111).

┈•⊰✿📚✿⊱•┈

Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq

Semoga bermanfaat bagi Penulis dan bagi Para Pembaca Yang Budiman. Baarokallaahu Fiikum. Hadanallaahu Wa Iyyaakum Jamii'an. Yassarallaahu Lanal Khairo Haitsuma Kunna...

سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
~ Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi ~

Yayasan Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an dan Bahasa Arab AL-WAFA' AL-ISLAMY BIMA
Desa Godo - Dadi Bou Jln. Lintas Sumbawa Kec. Woha Kab. Bima, Pulau Sumbawa NTB.

Silakan SHARE pada yang lain yang belum mengetahui, agar Anda pun bisa dapat bagian pahala.

Kiriman: Sipar Darwis sasmito

Tidak ada komentar: