Untuk Ayah dan Ibu yang sering jengkel dengan si buah hati

Hanya soal waktu...
Saat rumahmu akan sebersih dan serapih rumah-rumah dalam majalah-majalah yang sering kau irikan itu..
Maka... nikmatilah setiap detik letihmu yang harus berpuluh kali membereskan kekacauan yang mereka buat

Hanya soal waktu...
Saat mereka tak mau lagi kau gandeng, peluk atau sekedar kau cium rambutnya
Maka... berbahagialah ketika mereka selalu membuntutimu kemanapun kakimu melangkah, meski kadang hal itu mengesalkanmu, bagi mereka tak ada selainmu
Untuk Ayah dan Ibu

Hanya soal waktu...
Saat kau tak lagi jadi si serba tahu dan tempat mengadu
Maka... bersabarlah dengan rentetan pertanyaan juga celoteh riang dari mulut mungil mereka yang kadang membuat dahimu mengerunyit atau keasyikanmu terhenti

Hanya soal waktu...
Saat mereka mulai meminta kamarnya masing-masing dan melarangmu mengutak atik segala rupa apa yang di dalamnya
Maka... tahan emosimu dari rengekan manja mereka saat minta kelon (dipeluk) atau dongeng sebelum tidur ketika mata 5 wattmu juga meminta haknya

Hanya soal waktu...
Saat mereka menemukan separoh hatinya untuk selanjutnya membangun sarangnya sendiri. Mungkin saat itu posisimu tak lagi sepenting hari ini
Maka... resapilah setiap mili kebersamaanmu dengan mereka selagi bisa

Karena tak butuh waktu lama menunggu kaki kecil mereka tumbuh menjadi sayap yang kan membawanya pergi menggapai asa dan cita

Kelak kau hanya bisa menengok kamar kosong yang hanya sekali dua akan ditempati penghuninya saat pulang...

Termangu menghirup aroma kenangan di dalamnya dan lalu tercenung "Dulu kamar ini pernah begitu riuh dan ceria" Dan kau akan begitu merindukannya

Kelak kau akan sering menunggu dering telepon mereka untuk sekedar menanyakan "Apa kabarmu ibu, ayah"?

Dan kau akan begitu bersemangat menjawabnya dengan cerita-cerita tak penting hari ini

Kelak kau akan merindukan acara memasak makanan kegemaran mereka dan merasa sangat puas saat melihat hasil masakanmu tandas di piring mereka

Janganlah keegoisanmu hari ini akan membawa sesal di kelak kemudian hari

Kau takkan pernah bisa memundurkannya sekalipun sedetik untuk sekedar sedikit memperbaikinya

Karena waktu berjalan...

Ya... ia berlari...
Tidak.... ia bahkan terbang...
Dan dia tak pernah mundur kembali...

MARI KITA SAYANGI ANAK KITA SEPENUH HATI, SELAGI MASIH ADA WAKTU"

artikel repost from strobela

Tidak ada komentar: