GAK AKAN SELFIE LAGI di MEDSOS

kartun lagi selfiePernah sadar gak kita ??

Kalau yahudi sukses merubah mental kita semua umat muslim.

Coba perhatikan semua akun media sosial selalu harus disertai photo profil dan icon , like serta komentar.

Mungkin kita tidak pernah berpikir jauh. Tapi coba kali ini renungkan..

Melalui media sosial, yahudi membuat bodoh kaum muda umat Muslimin.

1. Kenapa harus ada photo profil, ternyata dibalik alasan ID, photo profil mampu membangkitkan rasa percaya diri pada manusia.

Dan akibat percaya diri yang berlebihan mereka jadi keranjingan selfie.

Dan para ahli psikolog telah mengatakan selfie itu adalah gangguan jiwa akibat over pede dan haus pujian.

Bayangkan jika dahulu orang berphoto karena ada moment yg ingin dikenang. Maka disewalah tukang foto.

Lah sekarang , moment biasa biasa aja pun di foto, lagi makan selfie , lagi tidur selfie, lagi dikamar mandi selfie , lagi baca buku selfie, dan maaf bahkan lagi maksiat pun selfie.
Ini kelainan mental akut. Dan kadang kita bingung , utk apa sih tujuan selfie di segala kondisi.
Apa mengharapkan dunia tahu apa yang kamu lakukan setiap hari dari bangun tidur sampai tidur lagi.

2. Kenapa ada icon like, yahudi menggiring umat muslim untuk jadi ujub pada dirinya, karena bangga berlebihan maka rasa bangga itu ingin di apresiasi oleh orang lain. Nah buntutnya hadirlah berbagai macam gaya photo selfie.

Entah itu mulut dimonyongin, pipi di gembungin seolah chubby, ambil angle dari atas , bawah , samping , kanan belakang, bahkan ada sebagian yang wajahnya kurang cakep, terpaksa habis habisan mengedit fotonya di aplikasi camera 360 dll. Kemudian diposting.

Gejala ujub over pede ini menular kepada akhwat berhijab, sehingga timbullah selfie cadar, selfie hijab.

Icon like kecil memang tapi impactnya besar banget. Kerusakan mental. Sehingga generasi muda hidup hanya diatas pujian. Materi dan keindahan fisik adalah segala galanya.

Maka tidak heran ada seorang gadis desa yang orang tuanya petani penghasilannya pas pasan , mau merepotkan orang tua mereka dengan membeli baju baru, make up baru agar terlihat modis dan cantik demi sebuah like di facebook.

Anak desa sok gaya kota.
Kantong kere gaya parlente.

Dan ini juga menimpa laki laki demi sebuah like ada yg mati matian fitnes agar perutnya sixpack dan dadanya bidang. Bahkan menampak kan auratnya sehingga jadi photo profil.
Jika dipikir pikir uang itu bermanfaat untuk hal yang lain.

Bisa untuk beli buku, ikut les , bahakn bisa ditabung untuk naik haji.

3. Icon komentar juga disediakan inilah syubhat terbesar.

 Disinilah nanti yg memuji melontarkan pujian bila suka, hinaan bila tidak suka.

Nah pujian ini bisa jadi tulus bisa jadi modus. Maka muncullah ikhwan ikhwan modus yang menghancurkan kehormatan wanita.

Maka tidak heran muncul banyak kasus percintaan yg berakhir pilu berawal dari dunia maya. (Bukan berarti semuanya, ada juga kok yg menikah akibat perkenalan didunia maya dan rumah tangganya bahagia).

Yaap masih mau selfie di medsos..

Yahudi sukses menghancurkan sendi sendi moral kaum muslimin.

Selfie di medsos mengakibatkan anda
1. Kena gangguan jiwa.
2. Ujub pada diri sendiri
3. Riya'
4. Suka ghibah di kolom komentar
5. Maksiat terselubung
6. Anda menyusahkan orang tua demi tuntutan eksis di dunia maya.

Setelah merenungi ana putuskan untuk tidak selfie dan pasang photo profil lagi di medsos apa pun.
Bismillah..

sumber: repost from tim dakwah whatsapp

Tidak ada komentar: