Disuruh Berbohong oleh Atasan "apa sikap saya"

Tanya pak ustadz
Disuruh Berbohong oleh Atasan
1.Menurut teman jika atasan memerintah kita berbohong, kita tidak dosa karena terhukum terpaksa apa ini benar ustadz?

2.Apa benar Ustadz berbohong demi kebaikan dalam hal ini boleh?

3.Ana menolaknya tp kalau mereka mau menangung dosanya gimana ustadz?

4.Apa benar orang lain bisa menanggung dosa kita?

Semisal :

Atasan memerintahkan kalau dtanya pihak Dinas Tenaga Kerja disuruh bilang gaji kami standar pemerintah, untuk menghindari sangsi. Padahal gaji kami di bawah standar.

Jazakallah Khoir.

Jawab:

1.Tidak benar, kalau atasan memerintah, berarti masuk dalam keadaan terpaksa.

2.Berbohong yang dibolehkan dalam nash hanya tiga, ketika dalam rangka mendamaikan dua orang yang bertikai, ketika dalam situasi perang, dan antara suami isteri.

3.Ketika orang lain bilang kepada kita akan menanggung dosanya, ini sama sekali tidak akan membebaskan kita dari dosa yang kita perbuat, karena pada hakekatnya ketika itu kita sedang bantu-membantu dalam keburukan, dan dua-duanya tetap mendapatkan dosa, wallohu a'lam.

4.Kita bisa tidak berbohong dalam kasus di atas. Misalnya dengan cara balik bertanya ketika ditanya: "Masa gaji di perusahaan seperti ini ga standar?". Atau dengan cara lainnya.

5.Para ulama membolehkan dusta juga ketika dalam keadaan darurat, misalnya untuk menyelamatkan diri dari pembunuhan, atau penganiayaan, atau keadaan darurat lainnya.

Wallohu a'lam.

Musyaffa’ Ad Dariny Lc, MA, Dewan Pembina RisalahIslam.or.id

Like, Komen, Share yuk krn Barangsiapa yg menunjukkan jalan kebaikan baginya semisal pahala org yg mengamalkannya.

Tidak ada komentar: