bukan hanya menahan lapar dan dahaga saja puasa kita

بسم الله الرحمن الرحيم, الحمد لله رب العالمين وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين, أما بعد:

Sudah lebih sepekan kita berpuasa, penting rasanya memeriksa kembali puasa kita, apakah kita benar-benar berpuasa atau hanya sekedar menahan makan dan minum tapi tidak menahan dari yang perkara-perkara yang diharamkan.

Apakah Anda Berpuasa dari yang Halal tapi Masih Berbuka dari yang haram, maksudnya adalah: “Apakah kita hanya menahan dari yang halal, seperti makan, minum, syahwat dan lainnya AKAN TETAPI TIDAK MENAHAN DARI YANG DIHARAMKAN.”

ngecas diri di bulan puasa
tongkronganislami.net
PERLU DIKETAHUI DAN DIYAKINI, BAHWA ADA ORANG YANG BERPUASA HANYA DAPAT LAPAR DAN DAHAGA SAJA, DAN ITU PASTI!!!

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلاَّ السَّهَرُ ».
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Berapa banyak seorang yang berpuasa tidak ada bagian dari puasanya melainkan lapar dan berapa banyak seorang yang bangun beribadah pada malam hari tidak ada bagiannya dari bangun malamnya kecuali begadang.” ( HR. Ibnu Majah )

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ :« رُبَّ قَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ قِيَامِهِ السَّهَرُ ، وَرُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ ».
Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Berapa banyak seorang yang bangun (beribadah pada malam hari) bagiannya dari bangun malamnya (hanya) begadang dan berapa banyak seorang yang berpuasa bagian dari puasanya (hanya) lapar dan dahaga.”

‼Jagalah puasa dari hal-hal yang mengurangi pahalanya!

قَالَ جَابِرٌ : إذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُك وَبَصَرُك وَلِسَانُك عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَإِثْمَ ، وَدَعْ أَذَى الْخَادِمِ ، وَلْيَكُنْ عَلَيْك وَقَارٌ وَسَكِينَةٌ يَوْمَ صِيَامِكَ ، وَلاَ تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَيَوْمَ صِيَامِكَ سَوَاءً.
Artinya: “Berkata Jabir radhiyallahu ‘anhu: “Jika kamu berpuasa maka berpuasalah pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu dari dusta dan dosa, tinggalkan dari menyakiti tetangga dan hendaknya kamu penuh ketenangan dan wibawa pada hari puasamu, dan jangan samakan hari berbukamu (maksudnya: tidak berpuasa-pent) sama dengan hari puasamu.” Atsar riwayat Ibnu Abi Syaibah, no. 8973.
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ لَيْسَ الصِّيَامُ مِنْ الشَّرَابِ وَالطَّعَامِ وَحْدَهُ; وَلَكِنَّهُ مِنْ الْكَذِبِ, وَالْبَاطِلِ وَاللَّغْوِ.
Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bukanlah berpuasa dari makan dan minum saja, akan tetapi (berpuasa juga-pen) dari dusta, kebatilan dan perbuatan sia-sia.” Lihat Al Muhalla, 4/305.

وَقَالَتْ حَفْصَةُ: «الصِّيَامُ جُنَّةٌ مَا لَمْ يَخْرِقْهَا صَاحِبُهَا، وَخَرْقُهَا الْغَيْبَةُ»
Artinya: “Berkata Hafshah bintu Sirin rahimahullah: “Puasa itu benteng selama tidak ada yang menghancurkannya an penghancurannya adalah ghibah.” Atsar riwayat Abdurrazzaq di dalam kitab Al Muashannaf, no. 7895.
Berkata Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah:

"الغيبة تضر بالصيام ، وقد حكي عن عائشة ، وبه قال الأوزاعي : إن الغيبة تفطِّر الصائم ، وتوجب عليه قضاء ذلك اليوم ، وأفرط ابن حزم فقال : يبطله كل معصية من متعمِّد لها ذاكر لصومه ، سواء كانت فعلاً ، أو قولاً ؛ لعموم قوله (فلا يرفث ولا يجهل) ؛ ولقوله صلى الله عليه وسلم : (من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه) " والجمهور وإن حملوا النهى على التحريم الا إنهم خصوا الفطر بالأكل والشرب والجماع انتهى .
"Ghibah membahayakan puasa, telah dikisahkan dari Aisyah dan dengannya Al Auzaiy berpendapat: Sesungguhnya ghibah membatalkan puasa dan mewajibkan qadha pada hari itu, bahkan Ibnu Hazm terlalu berlebihan, ia berkata: “puasa batal dengan seluruh maksiat yang disengaja dan mengingat akan puasanya, baimk itu dengan perkataan atau perbuatan, berdasarkan sabda nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Maka janganlah (orang yang berpuasa) berbuat rafats dan semena-mena,” dan berdasarkan sabda shallallahu

‘alaihi wasallam bersabda: “barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatannya, mka Allah tidak memiliki keperluan sehingga (orang tersebut) meninggalkan makanan dan minumannya.” Sedangkan Jumruh ulama meskipun mereka menganggap larangan itu adalah keharaman tetapi mereka mengkhususkan bahwa yang membatalkan puasa makan dan minum serta bersetubuh.” Lihat kitab Fath Al Bary, 4/104.

عن مجاهد قال من أحب أن يسلم له صومه فليجتنب الغيبة والكذب
Mujahid berkata: “Barangsiapa yang ingin puasanya selamat, maka jauhilah ghibah dan dusta.” Lihat kitab Az Zuhd, karya AL Hannad, no. 1203.

Tujuan tulisan ini adalah mengingatkan diri pribadi dan kaum muslim penjagaan terhadap kwalitas puasa, sehingga bukan hanya sekedar menahan makan dan minum tetapi masih mengerjakan hal yang diharamkan, karena itu adalah serendah-rendahnya puasa yang mengakibatkan dapat ganjaran dari puasanya HANYA LAPAR DAN DAHAGA SAJA.

عن مَيْمُون بن مهران أنه يَقُولُ : إنَّ أَهْوَنَ الصَّوْمِ تَرْكُ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ.

Artinya: “Sesungguhnya puasa yang paling rendah adalah (yang hanya) meninggalkan makan dan minum.” Atsar riwayatIbnu Abi Syaibah di dalam kitab Al Mushannaf, no. 8976.

Terakhir…

DAN SAYA YAKIN ANDA TIDAK INGIN HANYA DAPAT LAPAR DAN DAHAGA SAJA BUKAN?!?

Semoga bermanfaat.

Diadaptasi dari tulisan Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc
Editor Admin MDS & MNM. WA : 081381173870 Admin

Tidak ada komentar: