Kisah Dramatis Seorang Ibu Palestina yang Telah mengorbankan 5 Putranya Gugur di Medan Jihad.

Rafah -Dialah Hajah Fathimah al-Jazzar, yang melahirkan lima pejuang mujahid Palestina. Kelima mujahid ini dilahirkan oleh seorang ibu yang memiliki kesabaran dan keikhlasan berkorban untuk negerinya yang sedang dijajah zionis Israel.

Hajah Fathimah al- Jazzar (75) yang terkenal dengan sebutan Khansa’ Palestina “Pejuang Wanita Palestina” yang terus mengobarkan semangat jihad untuk melawan kebiadaban Yahudi Israel.

Seorang “pejuang wanita Palestina” yang patut menjadi teladan wanita di dunia yang dengan rela mengorbankan harta yang paling ia cintai: anak, cucu dan keluarganya untuk perjuangan pembebasan tanah suci Palestina. Dengan penuh keberanian dirinya dan keluarganya melawan tentara Israel.

Selasa, (21/6) Hajah Fathimah, yang berasal dari pemukiman Rafah sebelah selatan Jalur Gaza telah dipanggil oleh Allah Subhanahu wa ta'ala. Dimana dirinya telah mempertaruhkan 5 putra terbaiknya dan tiga cucunya yang juga telah syahid dalam pertempuran sebelumnya melawan tentara zionis.

Kisah Dramatis Seorang Ibu Palestina

Janji Pengorbanan itu telah ditunaikan

“Kami ikhlas bahwa musibah ini datang dari Allah, namun kami bangga, setiap mujahid yang syahid selalu menjadi hiburan kami. Kami akan menyusul kesyahidan mereka!”. Ungkap salah seorang keluarga Syaikh Khalil.

Satu persatu keluarga kami syahid dihadapan Allah, selama 33 tahun lamanya ibu para mujahid ini telah mengorbankan 12 orang keluarganya untuk perjuangan Palestina. Putra pertamanya (Asyraf) bulan Juli tahun 1991 syahid dalam operasi bersama sayap militer Hamas di Libanon selatan. Kemudian disusul putranya (Syarof) yang juga syahid akibat kontak senjata dengan Israel di camp sebelah pantai di perbatasan Libanon-Israel.

Putranya yang lain, (Mahmud) pada bulan oktober 2014 syahid terkena roket Israel di pemukiman Palestina di Rafah. Kemudian (muhammad) 25 Oktober 2005 syahid akibat bom tentra Israel yang mengenai mobilnya. Setelah enam tahun kemudian, putranya (Ahmad) menyusul syahid. Sehingga lengkaplah lima orang putranya telah berada di Syurga-Nya.

Masih belum selesai pengorbanan ibu para mujahid ini, tiga cucunya (Khalid, Ra’id Ghanim, dan Hasan Abu Zaid) juga dipanggil oleh Allah dalam perjuangan melawan tentara zionis. Penderitaannya pun masih belum lengkap, suami dari putrinya (Khalid ‘Awwajah) ditangkap dan dipenjara oleh zionis Israel.

Kakak tertua al-khansa bernama (Ridwan) mengatakan: “Meskipun putra-putranya telah syahid, orang tuanya tidak pernah menghalanginya untuk terus berjuang melawan zionis. Dirinya akan mengorbankan untuk perjuangan para mujahidin.”

Syekh Khalil menjelaskan kepada kantor berita Shafa bagaimana kesabaran ibu para mujahid ini: “Hajah Fathimah sedih seperti ibu-ibu lainnya tetapi tidak pernah menampakkan dihadapan orang lain, yang kami merasakan dirinya sedih karena hajah Fatimah orang yang terakhir syahid diantara putra-putranya.”

“Adik kami selalu ikut dalam perayaan setiap ada mujahid yang syahid, dan menguatkan para keluarga syuhada untuk tetap tegar melawan zionis.” Terangnya.

Akhir yang indah..

“Ibu para syuhada ini patut dijadikan teladan dalam pengorbanan dan cita-citanya untuk masuk dalam barisan syuhada’, setelah perjuangannya melawan sakit yang kronis di bulan ramadhan ini.”

“Setelah ditinggal ayah kami, keluarga kami hidup dalam kemiskinan dan kesusahan, namun ibu kami tidak pernah mengajari untuk meminta bantuan kepada orang lain bahkan dari uang zakat sekalipun.” Tambahnya.

Sampai pada akhirnya Allah memanggilnya dalam kesyahidan, setelah tubuhnya menderita penyakit kronis selama satu setengah tahun. [suarapalestina]

Tidak ada komentar: