padang pariaman ikut andil mengembangkan pariwisata halal

Setelah Sumatera Barat ditetapkan sebagai salah satu tujuan wisata halal, Kabupaten Padang Pariaman ingin mengembangkan sendiri pariwisata halal.

Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Padang Pariaman, Zainal Tuanku Mudo mengatakan, saat ini fokus MES Padang Pariaman adalah untuk menggerakkan badan usaha milik nagari, literasi keuangan dan keuangan iklusif, mendorong wisata halal dan menggerakkan usaha kecil menengah (UKM) produk halal.
kompasiana.com
''Jumlah ulama yang banyak di sini bisa jadi motor penggerak ekonomi syariah,'' kata Zainal dalam diskusi publik MES di Kantor Bupati Padang Pariaman, Kamis (9/6).

Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni ingin wisata halal di Sumatera Barat di mulai dari Kabupaten Padang Pariaman terlebih dulu. Dalam musyawarah perencanaan pembangunan, lanjut Ali, wisata syariah jadi salah satu fokus Padang Pariaman.

''Untuk wisata halal Pariaman dulu. Yang lain belajar dulu dari Pariaman. Kalau naik ke tingkat provinsi, ide dari Pariaman, yang lain cuma menikmati saja,'' tutur Ali.

Ia mengaku berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi syariah di kabupatennya. ''Kalau butuh peraturan daerah untuk mendukung MES, tak usah khawatir,'' ungkap Ali.

Dari 19 kabupaten kota di Sumatera Barat, Ali menyebut pertumbuhan ekonomi Padang Pariaman mencapai 7,12 persen, tertinggi dari kabupaten kota lain. Ali menyatakan, upaya menumbuhkembangkan lembaga keuangan mikro (LKM) akan ditindaklanjuti setelah Idul Fitri. ''Yang penting dasar hukumnya kuat dan mudah buat masyarakat. Kami yakin bisa,'' kata Ali.

Saat ini ada satu LKM yang sudah terbentuk di Kabupaten Padang Pariaman dan empat lainnya akan dibentuk. Kelimanya berada di bawah binaan MES.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan wisata halal di Sumatera Barat sedang dipersiapkan bersama Kementerian Pariwisata dan tim dari Pemintah Provinsi Sumatera Barat. Tim gabungan ini sedang mendata apa saja yang perlu disiapkan untuk penuhi syarat destinasi wisata halal.

''Yang mau dibenahi banyak, dari hotel, restoran, pengelolaan wisata, semua. Itu semua ada panduanya dari Kemenpar,'' ungkap Irwan. (republika.co.id)

Tidak ada komentar: