facebook dilengkapi fitur pengingat: "Anda memiliki kenangan bersama..." Dengan fitur ini kita bisa melihat status, foto, pertemanan kita beberapa tahun ke belakang. Saya sangat menikmati fitur ini.
Kemarin saya membuka fitur ini, tampillah kenangan satu tahun, dua tahun, tiga tahun lalu. Dan masya Allah, beberapa pemberi komentar di status saya sudah tiada. Rasanya baru kemarin saling betukar kata.
Hendaknya ini pun jadi pengingat bahwa semua kita, entah besok, entah dua pekan lagi, entah tahun depan, akan tinggal nama. Akun kita tetap hadir di daftar teman kita, bersama status, komentar, gambar, dan tautan yang kita buat.
Bila status, komentar dan gambar yang kita tampilkan lebih banyak mengungkapkan, kebencian, makian, hujatan, kita hanya bisa berharap bahwa itu semua tidak berdampak pada nasib kita di alam akhirat. Tapi juga semua kita sudah diiingatkan bahwa kita bertanggung jawab atas kata-kata yang kita ucapkan dan tuliskan. Ini bagi yang percaya akhirat.
Orang yang merasa gagah dengan merendahkan orang lain, melecehkan dan menghina kepercayaan orang lain, insya alllah, akan menerima akibatnya kelak.
Buat dinding facebookmu jadi penyebar kebaikan, penyebar pengetahuan yang bermanfaat, informasi yang dibutuhkan teman-teman kita. Jadikan dindingmu media komunikasi dalam kemaslahatan.
Seorang kawan di negara lain mewartakan bahwa orang-orang di negerinya sekarang menyebut facebook sebagai hatebook, saking banyak digunakan untuk mengungkapkan kebencian. Padahal pendidikan makin modern, dan katanya makin maju.
Kalau bisa, ada jatidiri di fesbuk orang Indonesia. Misalnya, fesbuk orang Indonesia itu enak disimak, jenaka, tapi juga informatif. Tidak menimbulkan marah dan kebencian karena mayoritas orang Indonesia itu beragama, menghormati tradisi dan suka bersaudara.
Tak perlu semua jadi pendakwah yang malah sering jadi sarana debat kusir (Kecuali anda betul-betul mengetahui apa yang anda dakwahkan). Kita sudah kebanyakan pendakwah. Kalau kebanyakan, kan makanan enak pun jadi enek.
Kadang-kadang membuat status bercanda, atau foto makanan lezat untuk godain teman, lebih bermafaat. Misalnya, seorang teman direktur bisnis sebuah perusahaan asuransi membuat status mengapa istri perlu mandiri secara finansial. Katanya, itu untuk berjaga-jaga kalau suami sakit, suami dipecat, suami berpulang lebih dulu, atau suami berpulang ke rumah wanita lain.
Oleh Kafil Yamin
Kemarin saya membuka fitur ini, tampillah kenangan satu tahun, dua tahun, tiga tahun lalu. Dan masya Allah, beberapa pemberi komentar di status saya sudah tiada. Rasanya baru kemarin saling betukar kata.
 |
Bila status, komentar dan gambar yang kita tampilkan lebih banyak mengungkapkan, kebencian, makian, hujatan, kita hanya bisa berharap bahwa itu semua tidak berdampak pada nasib kita di alam akhirat. Tapi juga semua kita sudah diiingatkan bahwa kita bertanggung jawab atas kata-kata yang kita ucapkan dan tuliskan. Ini bagi yang percaya akhirat.
Orang yang merasa gagah dengan merendahkan orang lain, melecehkan dan menghina kepercayaan orang lain, insya alllah, akan menerima akibatnya kelak.
Buat dinding facebookmu jadi penyebar kebaikan, penyebar pengetahuan yang bermanfaat, informasi yang dibutuhkan teman-teman kita. Jadikan dindingmu media komunikasi dalam kemaslahatan.
Seorang kawan di negara lain mewartakan bahwa orang-orang di negerinya sekarang menyebut facebook sebagai hatebook, saking banyak digunakan untuk mengungkapkan kebencian. Padahal pendidikan makin modern, dan katanya makin maju.
Kalau bisa, ada jatidiri di fesbuk orang Indonesia. Misalnya, fesbuk orang Indonesia itu enak disimak, jenaka, tapi juga informatif. Tidak menimbulkan marah dan kebencian karena mayoritas orang Indonesia itu beragama, menghormati tradisi dan suka bersaudara.
Tak perlu semua jadi pendakwah yang malah sering jadi sarana debat kusir (Kecuali anda betul-betul mengetahui apa yang anda dakwahkan). Kita sudah kebanyakan pendakwah. Kalau kebanyakan, kan makanan enak pun jadi enek.
Kadang-kadang membuat status bercanda, atau foto makanan lezat untuk godain teman, lebih bermafaat. Misalnya, seorang teman direktur bisnis sebuah perusahaan asuransi membuat status mengapa istri perlu mandiri secara finansial. Katanya, itu untuk berjaga-jaga kalau suami sakit, suami dipecat, suami berpulang lebih dulu, atau suami berpulang ke rumah wanita lain.
Oleh Kafil Yamin
Tidak ada komentar: