Aleppo, Kota Terbesar Kedua di Suriah setelah damaskus

Setelah Suriah merdeka, Aleppo berkembang menjadi pusat industri utama, menyaingi ibukota Damaskus.

Penduduknya pun meningkat dalam jumlah besar dari 300.000 menjadi sekitar 2,3 juta pada tahun 2005.

Hari ini, penduduk Aleppo ini terdiri dari mayoritas Muslim Sunni, yang kebanyakan adalah orang Arab. Tetapi beberapa di antaranya adalah orang Kurdi dan Turkman. Kota ini juga memiliki populasi terbesar dari orang-orang Kristen di Suriah, termasuk banyak orang Armenia, serta masyarakat Syiah dan Alawit.
aleppo before and after
boredpanda.com
Perang yang Terus Berkecamuk di Aleppo
Ketika protes anti-pemerintah di Suriah meletus pada Maret 2011, Rezim melakukan segala usaha untuk memastikan Aleppo tidak jatuh ke tangan oposisi.

Tetapi hal itu tidak berlangsung lama, Aleppo akhirnya tetap jatuh pada pertempuran panas di dalamnya.

Pada bulan Februari 2012, dua serangan bom menghantam markas intelijen dan polisi Suriah dan menewaskan 28 orang dalamnya.

Setelah itu bentrokan semakin meningkat antara Rezim Suriah dan oposisi di wilayah-wilayah yang dekat dengan Aleppo.

Sebuah pasar di Aleppo yang mendapat serangan Rezim Suriah
Pertempuran di kota Aleppo dimulai pada pertengahan Juli 2012. Oposisi berhasil merebut kendali dari beberapa kabupaten di utara, timur, selatan dan barat.

Pada akhir bulan, pertempuran menyebar ke pusat kota bersejarah, bahkan mencapai gerbang kota tua, sebuah situs Warisan Dunia Unesco.

Pada bulan September 2012, kobaran api menyapu sebuah pusat perdagangan kuno setelah bentrokan terjadi di sekitarnya, sementara pada April 2013 abad ke-11 menara Masjid Agung diserang Rezim sehingga hancur berkeping-keping.

Dalam beberapa bulan pertempuran di Aleppo menjadi perang yang menguras tenaga. Sebagian besar wilayah yang disengketakan dan garis depan mengalami pergeseran terus-menerus.

Pihak oposisi berhasil memperoleh senjata berat yang mereka butuhkan untuk mengalahkan pasukan Rezim. Sementara jalur pasokan Rezim terganggu karena fokus mempertahankan Damaskus, dimana oposisi juga menyerang di wilayah ini pada bulan Juli 2012.

Sejak akhir 2013, pasukan Rezim telah melancarkan kampanye udara mematikan di Aleppo menggunakan bom barel, yang menimbulkan kerusakan yang dahsyat.

Saat itu pihak oposisi di wilayah utara kota juga terlibat pertikaian dengan Negara Islam (ISIS).

Warga Suriah di wilayah itu semakin tertekan setelah Rusia secara resmi mengumumkan perang di Suriah untuk membantu Rezim.

Moskow mengatakan hanya menargetkan jihadis, tetapi fakta membuktikan ratusan rakyat sipil menjadi korban kebrutalan serangan udara Rusia.

Pada bulan Februari 2016, pemerintah Suriah merebut kembali kota-kota utara Aleppo dan mengklaim telah mengepung oposisi. Dan pada bulan April 2016, serangan Rezim dan sekutu masih terus berlangsung hingga menyebabkan jatuhnya korban dari pihak sipil.

Sumber: BBC, Wikipedia

Tidak ada komentar: