anda muslim ?. apa tujuan hidup yang seharusnya dijalani ?

Hidup bagi seorang muslim adalah sebuah perjalanan. Ia adalah sebuah perjalanan yang dimulai dari kelahirannya di dunia lalu berjalan menuju Rabbul ‘Alamin, guna mempertanggung-jawabkan amalannya sewaktu di dunia ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan hal ini dalam sabdanya,

 “Setiap hari semua orang melanjutkan perjalanan hidupnya, keluar mempertaruhkan dirinya, ada yang membebaskan dirinya dan ada pula yang mencelakakannya!” (HR Imam Muslim).
anda muslim ?. apa tujuan hidup yang seharusnya dijalani ?

Kehidupan seorang muslim yang baik amatlah jauh dari gaya hidup orang-orang yang tak beriman kepada Allah Ta’ala. Kehidupan seorang muslim adalah kehidupan yang bermutu tinggi. Hidup tak asal hidup. Kehidupannya memiliki arah dan tujuan yang jelas. Allah telah menetapkan tujuan hidup hamba-hamba-Nya yang beriman kepada-Nya. Tujuan hidup tersebut terkandung dalam dua firman Allah Ta’ala berikut ini:

1. Tujuan hidup pertama
Allah Ta’ala berfirman,
”Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah (berulangkali) turun pada keduanya, agar kalian mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu”(QS.Ath-Thalaaq: 12).

Pada ayat ini, Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Dia menciptakan langit, bumi, dam apa yang ada di antara keduanya. Allah pun menurunkan perintah-Nya, baik perintah yang syar’i, yaitu agama-Nya, maupun perintah  takdir-Nya guna mengatur hamba-hamba-Nya. Sungguh semua itu bertujuan agar kita mengetahui tentang-Nya, mengetahui bahwa kekuasaan dan ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Hal ini menunjukkan bahwa kita diciptakan untuk mengenal Rabb kita, mengenal nama, sifat dan perbuatan-Nya.

Inilah tujuan hidup kita terlahir di dunia ini, yaitu , mengenal Allah, melalui nama, sifat, dan perbuatan-Nya.

Kesimpulan :
Allah Ta’ala menciptakan kita agar kita mengenal-Nya dengan baik, jika kita mengenal-Nya dengan baik (Ma’rifatullah), maka kitapun mencintai-Nya dengan benar, sehingga kitapun ringan melakukan peribadatan kepada-Nya dengan melaksanakan perintah-Nya dan menghindari larangan-Nya serta mengimani kabar dari-Nya (‘Ibadatullah). Jadi, seorang muslim yang bertauhid adalah sosok insan yang seluruh aktifitas kesehariannya, sejalan dengan tujuan hidupnya. Shalat, puasa, mencari nafkah, makan, istirahat dan seluruh kegiatannya dalam rangka untuk beribadah kepada Allah dengan didasari pengetahuannya tentang Allah dan hak-Nya yang demikian besar atas hamba-hamba-Nya.
Sosok orang yang beriman kepada Allah dengan benar, tidaklah mau jika dirinya melakukan aktifitas yang sia-sia tak bernilai ibadah. Ia membenci semua bentuk kemaksiatan, karena justru hal itu menjauhkan dirinya dari tujuan hidupnya.

2. Tujuan hidup kedua

Allah Ta’ala berfirman,
 “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku (saja)” (QS.Adz-Dzaariyaat: 56).

Adapun pada ayat ini, Allah Ta’ala mengabarkan bahwa Dia menciptakan jin dan manusia dengan tujuan agar mereka beribadah kepada-Nya saja, atau dengan kata lain mentauhidkan Allah dalam peribadatan.

Beribadah kepada Allah, adalah tujuan hidup kita. Nah, tahukah Anda apakah ibadah itu?
Pengertian ibadah

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mendefinisikan ibadah dalam kitab beliau Al-‘Ubudiyyah, dengan mengatakan, “Ibadah adalah suatu kata yang mencakup setiap perkara yang dicintai dan diridhoi oleh Allah Ta’ala, baik berupa ucapan maupun perbuatan, (baik) yang batin (hati), maupun yang lahir (anggota tubuh yang nampak).”

Kemudian beliau memberi contoh ibadah lahir, Maka sholat, zakat, puasa, haji, ucapan yang jujur, menunaikan amanah, berbakti kepada kedua orangtua, menyambung tali silaturrahmi, memenuhi perjanjian, memerintahkan perkara yang ma’ruf dan melarang perkara yang mungkar, berjihad memerangi orang kafir dan munafik, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, orang miskin, budak dan kepada binatang, demikian pula berdo’a, berdzikir dan membaca Alquran, serta selainnya adalah bentuk-bentuk ibadah (lahir).

Beliaupun juga memberi contoh ibadah batin, Demikian pula mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut kepada-Nya, Inabah (kembali) kepada-Nya, ikhlas dalam ketaatan kepada-Nya, sabarterhadap ketetapan-Nya,  mensyukuri nikmat-Nya, ridha terhadap keputusan taqdir-Nya, bertawakal kepada-Nya, mengharap rahmat-Nya, takut terhadap adzab-Nya, serta selainnya dari bentuk-bentuk ibadah (batin) yang dipersembahkan kepada Allah.

Itulah definisi ibadah dan contoh-contohnya ditinjau dari jenis ibadah yang disyari’atkan oleh Allah Ta’ala.

Faedah:

Dari definisi di atas, terdapat beberapa faedah, diantaranya:
1. Inti dari ibadah yang merupakan tujuan hidup kita adalah mencari sesuatu yang dicintai oleh Allah. Yaitu dengan mengucapkan atau melakukan sesuatu yang dicintai oleh AllahTa’ala, baik dengan hati ataupun dengan anggota tubuh yang nampak.

2. Seorang muslim dan muslimah yang sempurna keimanannya benar-benar ingin menghamba kepada Rabbnya, dengan menjadi sosok hamba yang dicintai-Nya dalam setiap keadaannya. Inilah prinsip hidup yang berkualitas tinggi dan mampu merombak pola pikir dan gaya hidup seorang manusia.

3. Semua bentuk peribadatan yang lahir maupun yang batin haruslah dipersembahkan kepada Allah Ta’ala saja, karena Allah telah memerintahkan kita untuk beribadah kepada-Nya saja dan melarang kita dari menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun dalam peribadatan, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

 “Beribadahlah kepada Allah (saja) dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun” (An-Nisaa`:36).

Maka barangsiapa yang menyembah Allah saja berarti ia seorang Ahli Tauhid

Penulis: Ust. Sa’id Abu Ukasyah
Artikel Muslim.or.id

Tidak ada komentar: