nasehat rasulullah ini membuktikan dampak buruk perkataan dusta

Dusta adalah perkataan yang berbeda dengan kenyataan sebenarnya, biasanya dilakukan guna membela diri atau demi mendapat keuntungan. Dusta sangat merugikan diri sendiri dan orang lain Yang jelas pendusta dijauhi siapa saja, lantaran orang sama tidak percaya. Kerugian paling fatal bagi pendusta ia tidak akan mendapat hidayah ( petunjuk ) dari Allah, sehingga sulit menerima kebenaran. Na’udzu billaahi min dzaalik.
nasehat rasulullah ini membuktikan dampak buruk perkataan dusta

Suatu hari datanglah seseorang menghadap Rasulullah shallallahu alahi wasallam. sambil berkata: “ Ya Rasulullah saya ini cinta Islam“. “ Ya bagus “ jawab Nabi Rasulullah shallallahu alahi wasallam., “ Saya juga mencintai anda sebagai seorang Nabi, tetapi ya Rasul saya ini suka mabuk mabukan, suka merampok dan suka main wanita “.Suatu hari datanglah seseorang menghadap Rasulullah shallallahu alahi wasallam. sambil berkata : “ Ya Rasulullah saya ini cinta Islam “. “ Ya bagus “ jawab Nabi shallallahu alahi wasallam., “ Saya juga mencintai anda sebagai seorang Nabi, tetapi ya Rasul saya ini suka mabuk mabukan, suka merampok dan suka main wanita “.

Kemudian Rasulullah shallallahu alahi wasallam. menjawab : “ Oh nggak apa apa, asal kamu jangan dusta jika saya tanya, bagaimana setuju ? “. “ Setuju ya Rasul “ jawabnya. Betapa senangnya mendengar jawaban Nabi yang begitu longgar, seakan masih ada kelonggaran terhadap dirinya dalam berbuat maksiat, yang penting tidak dusta. Maka pulanglah ia dengan hati puas dan lega.

Ajaran agama sarat dengan hikmah, ajaran agama mengajak kepada ketenangan jiwa, jiwa jangan sampai resah, menghindari dustalah diantara caranya. Sedang fithrah jiwa suka akan kebenaran, suka pada kebaikan, suka pada kejujuran!. Ditengah perjalanan dia berjumpa dengan orang membawa harta dan perhiasan, maka timbullah niat jahatnya yang sudah menjadi tabiatnya selama ini, namun ketika hendak merampok hatinya berkata : “ Bisa saja saya merampok, tetapi bagaimana jika nanti Rasulullah shallallahu alahi wasallam. bertanya ? “. Ahirnya ia mengurungkan niatnya.

Di lain kesempatan timbullah keinginannya untuk minum minuman keras, bahkan sudah memesannya, tetapi lagi lagi hatinya berkata : “ Ini perbuatan jelas salah, walau saya bisa saja melakukan, tetapi jika Rasulullah shallallahu alahi wasallam. bertanya : “ Kamu hari ini mabuk nggak ? ”. Maka dengan segera ia mengurungkan niatnya.

Suatu saat timbul kebiasaan yang lain yakni berzina, dan hampir saja terlaksana niatnya, namun lagi lagi hatinya mengingatkan, ahirnya ia mengurungkan niatnya. Kemudian ia menghadap Nabi shallallahu alahi wasallam. guna menceritakan peristiwa yang telah dialaminya, demi konsekwensi janjinya untuk tidak berdusta. Ahirnya dia sadar betapa tinggi hikmah dibalik ajaran tentang larangan berdusta. Rasulullah shallauhu’alaihi wassalam bersabda :" Sesungguhnya jujur itu menimbulkan ketenangan dan dusta itu menimbulkan kebimbangan ( keresahan ) ". ( H.R. Turmudzi).

Syaikul islam ibn thaimiyah juga mengatakan betapa buruknya berkata dusta, beliau mengatakan orang yang berdusta sangat buruk, bahkan lebih buruk dari pada binatang, karna jika seorang itu berdusta Allah murka dan manusia membenci jika Allah sudah murka dan manusia telah membenci kemana lagi seorang insan itu akan berlari yang inilah buruknya dusta. Dan betapa indahnya kejujuran itu hati menjadi tenang dan tentram.

Wahai saudaraku sampai kapan kebohongan ini akan terjadi akan dan sampai kapan akan berhenti, sesungguhnya kalian semua di tuntut tanpa persiapan. Ikatlah hari hari kalian itu dengan amal shalih dan betapa buruknya kejelekan itu. Wahai engkau para pendusta bangunlah dari tidurmu tang panjang dulunya kau berdusta sekarang berhentilah, bertaubatlah dari dosamu... sesungguhnya kejujuran itu membawakan kenikmatan dan kesenangan sementara kebohongan itu menimbulkan kegelisahan, kesengsaraan, keresahan dan lain sebagainya.
judul asli: bahaya dusta OLEH: ALMADI REZA.PBA/SMESTER 3 (Twiter:@rezaalmadi)

Tidak ada komentar: